2.57. Que Será, Será*

12.3K 1.2K 23
                                    

Pasrah. Mau di pecat saat ini juga, Dita ikhlas.

"Apa kebohongan itu?"

Suara Ares setipis pisau dapur namun tajam, langsung menusuk ke ulu hatinya. Merinding bulu kuduk Dita.

"Sebenarnya... waktu kita tidur di sofa... Pak Ares benar-benar tidak melakukan apa pun ke saya. Cu-cuma peluk dan cium-cium leher saya. Selebihnya kita beneran tidur."

"Di mana letak kebohongannya, Dita? Jangan berbelit-belit!" bentak Ares.

"Sa-saya lagi datang bulan waktu itu. Mama suruh saya tutup mulut agar fakta ini saya simpan sendiri. Agar Pak Ares mau menikahi saya karena alasan tanggung jawab kalau-kalau saya ha-hamil."

"AAARGH!!!" teriakan Ares tepat di atas kepala Dita, membuat kepala gadis itu tertunduk sangat dalam, bahunya turun seturun-turunnya.

Ares mensejajarkan kepala mereka agar bisa menatap mata Dita yang bergetar ketakutan. "Ada dua hal yang paling saya benci di dunia ini," kata suara mengancam itu. "Pertama serangga. Kedua pembohong. Jadi kamu tahu kan, kamu masuk kategori yang mana?"

Terpaan napas Ares menyapu wajah Dita, memaksanya menatap bola mata tajam itu walaupun matanya sendiri semakin panas dan pandangannya mengabur akibat desakan air mata. Dita mengangguk pasrah.

"Kamu pikir kamu masuk kategori kedua?" Ares mendengkus, mencemooh, meremehkan si gadis pembohong. "Salah. Kamu masuk kategori pertama dan kedua. Orang-orang macam kalian seperti serangga yang membuat saya bergidik ngeri karena suka berbohong. Eksistensi kamu itu sama seperti serangga, Dita. Kamu tidak berarti bagi saya!"

Hanya dalam dua langkah besar, Ares berjalan ke pintu. Hempasan daun pintu menyentak kesadarannya bahwa usahanya memohon maaf tidak berhasil. Bahkan pria itu tidak menyentuh uang yang ia kumpulkan dengan berhemat seperti orang gila.

"Baiklah serangga," ucap Dita bergetar. Tangannya ikut tremor ketika mengusap kasar air matanya yang tidak mau berhenti mengalir. "Kalau kamu akhirnya di pecat, masih banyak jalan ke The Leisure Treasure Bakery untuk meminta maaf dengan benar, kan? Apa yang akan terjadi, maka terjadilah."

***

"Sh*t!"

Sudah tak terhitung kali umpatan-umpatan kasar lolos dari mulutnya. Memukul setir mobil menjadi pelampiasannya. Bingung, bagaimana cara meluapkan kelebihan energi negatif ini dalam tubuhnya. Kebohongan gadis itu terasa lebih menyakitkan daripada perselingkuhan Nina dengan Rano.

Ya. Nina terbukti berselingkuh dengan produser program TV-nya sejak enam bulan sebelum mereka berpisah. Mita benar. Ares telah dibutakan oleh cinta buta pada perempuan yang tidak layak disebut kekasih. Apa alasan Nina berselingkuh? Karena Nina muak dengan Ares yang lebih cinta dapur daripada dirinya dan secara kebetulan, Rano lebih sering berada di sisinya ketimbang Ares. Ares heran, kebohongan demi kebohongan yang dilakukan Nina tidak membuatnya murka seperti malam ini.

Dari semua orang, kenapa harus GADIS cengeng itu?! HAH!

Demi Tuhan. Dita tadi bahkan telah jujur. Tapi, mengapa hatinya sakit? Mengapa kejujurannya barusan justru mengecewakannya? Apa mungkin dia terlalu berharap pada mantan istri gadungannya itu? Apa mungkin, sudut pandangnya terhadap gadis dekil, penipu, namun sayang dengan kucing gemuknya telah berubah?

Mungkin iya. Empat bulan yang mengubah segalanya.

Selama empat bulan itu, Ares mendapatkan istri yang menyayangi kucingnya. Ares tinggal bersama seseorang yang mengerti kecintaannya dengan dunia pastry. Dalam empat bulan, apartemennya tidak lagi terasa sepi. Dan selama itu pula, dia merasakan benar-benar pulang ke 'rumah' yang sebenarnya karena ada yang menantinya: kucing gemuknya, tudung saji bunga-bunga yang berisi makanan, dan senyum ramah Dita yang sedang memakai celemek dengan spatula di tangan kanan menyapa Ares dengan riang.

The Ingredients of Happiness [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang