2.71. I Miss You Already

13.4K 1.4K 35
                                    

Di Bab ini ada beberapa percakapan Bahasa Enggres yang sedikit panjang. Bagi yang perlu terjemahannya, aku udah membuat footnote-nya di akhir Bab ya.

---

Semoga Bab ini membuat kalian tersenyum 💕

---

"Udah semingguan ini aku nggak lihat motor kamu. Kenapa, Dit? Motornya rusak?" sapa Mimi di awal hari.

Mati aku!

"Motorku sehat-sehat aja, kok. Lagi nggak pengen bawa motor, Kak Mimi," kilah Dita.

"Ooh." Mimi kembali melanjutkan membuka pembukuan hari ini. Sedangkan Dita diam-diam menghela napas lega.

Semua gara-gara Ares. Demi sebuah permintaan maaf, Dita rela dijemput dan diantar Bos anehnya setiap hari. Tapi sampai hari ke tujuh, maafnya belum juga diterima. Hanya ada dua kemungkinan: 1. Dia sedang dipermainkan, sehingga syarat antar-jemput hanya akal-akalan Bos-tak-terlalu-galak-dan-makin-manis itu. Atau 2. Ares benar-benar marah padanya.

Tapi, untuk yang kedua nggak mungkin, deh. Orang marah nggak akan sok-sokan manis dan romantis seperti malam food testing itu.

"Bikin pusing aja," keluh Dita.

"Siapa yang bikin pusing?" tanya Sandy di belakang Dita.

Astaga. Dita menyuarakan isi pikirannya.

"H-hai Bang Sandy," sapa si gagap Dita.

"Motor lo mana?"

Kenapa semua orang nanyain motor akuuu?

"Di kosan, Bang."

"Ooh. Ya udah. Kalau lo mau pulang, gue bisa anterin. Rumah kita kan, searah."

Mimi menaikkan alisnya sebelah. Sejak kapan Bang Sandy mau anterin Dita? Kan pacarnya galak bin posesif.

"Oke, Bang."

Iyain aja dulu. Biar urusan cepat kelar. Walaupun nggak mungkin, Bang Sandy. Ada yang ngotot mau anterin aku pulang entar malam, keluh Dita dalam kepalanya.

"DITAAAA!"

"Panggilan keramat lo, tuh," ledek Sandy. Mimi terkekeh geli.

Dita tersenyum masam lalu meninggalkan seniornya dengan teriakan, "IYA MAS ARES."

"Mi." Mata Sandy menyipit. Mimi mencium aroma-aroma per-ghibah-an.

"Apa?"

"Gue lihat Dita dianterin si Bos kemaren malem."

"APA?!" Whoa, gercep juga si Bos, batin Mimi. "Valid nih, Bang?"

"Gue nggak akan bilang kalau nggak valid. Gue lihat dengan mata kepala sendiri, Mi. Kebetulan gue sama pacar ngopi di kafe seberang. Toko kita terlihat jelas kok, dari sana," tunjuk Sandy ke bangunan kafe seberang jalan. "Makanya gue pancing Dita untuk anter dia nanti malam.

Mimi mengangguk-angguk.

"Ya udah, sih. Dita single. Mas Ares juga. Jadi kenapa enggak?"

"Trus si Putri Pariwisata?"

"Mimi yakin mereka nggak ada hubungan apa-apa," kata Mimi sok kepedean.

***

Ares masih tidak habis pikir Dita ngotot agar tidak ada yang tahu dia diantar-jemput oleh dirinya. Apa salahnya? Semua orang bebas berspekulasi. Lagian, tidak ada seorang pun yang bisa mengontrol pikiran orang lain. Ares sendiri tidak masalah memamerkan Dita dan dirinya di depan publik. Tapi apa jawaban Dita saat di mobil menuju toko tadi pagi?

The Ingredients of Happiness [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang