MBIAC || CHAPTER 97

14 2 0
                                    

Selamat membaca

***

Dari kejauhan, Akira mengamati keadaan setelah pertempuran malam itu dari balik pepohonan lebat di hutan. Para penjahat yang telah diikat tergeletak di tanah, wajah mereka menunjukkan ekspresi kekalahan. Di sisi lain, murid-murid sekolah yang terluka sedang dirawat dengan hati-hati oleh tim medis darurat sekolah, darah segar masih mengalir dari luka-luka mereka.

Beberapa orang tua mulai berdatangan, akibat melihat live streamingnya Diandra wajah mereka penuh kekhawatiran. Mereka mencari anak-anak mereka di antara kerumunan, dan ketika mereka menemukannya, pelukan hangat dan air mata kebahagiaan pun mengalir. Suara tangisan dan tawa bercampur menjadi satu, menciptakan suasana yang penuh emosi.

Akira, yang masih bersembunyi di balik pohon, mengamati semua itu dengan senyum tipis di wajahnya. Dia merasa lega melihat para murid selamat dan kembali ke pelukan orang tua mereka. Meskipun tubuhnya lelah, hatinya merasa hangat melihat pemandangan tersebut.

"apa yang kau lihat Akira? Hum.. Menyenangkan ya saat melihat senyuman kebahagiaan mereka."

Akira terkejut saat mendengar suara dari arah sampingnya, Saat dia menoleh ke samping, terlihat wajah orang yang tersenyum ke arahnya dari jarak yang sangat dekat. Akira yang terkejut lantas berteriak dan melompat menjauh, berbalik badan untuk melihat dengan jelas siapa orang itu. "ahh Bibi Sella ngagetin aja kukira tadi siapa." Akira melihat Sella yang tersenyum melihat dirinya. "apakah muncul tiba tiba adalah ciri khas dari kelompok kakak?"

"ehh.. Bukankah kau bisa merasakan kehadiranku dengan kemampuan khususmu Akira, kenapa kau sampai kaget segitunya." Sella berjalan mendekati Akira, menatapnya bingung.

Akira berbalik badan kembali melihat beberapa murid yang hendak pulang setelah dijemput oleh orang tuanya dari sana. "aku menonaktifkan kemampuanku. Terlalu banyak ledakan emosi di sini bisa bisa kepalaku bakalan pusing jika dihidupkan. Lagian tidak ada emosi yang harus kuubah atau kutekan di sini. Natural lebih baik."

"ya begitulah tenteram rasanya setelah menyelamatkan seseorang walaupun harus mengerakan segini banyaknya orang." Sella melihat pemandangan yang disaksikan oleh Akira dan ikut tersenyum tipis.

"bukan itu. Maksudku adalah berkat kemenangan malam ini, Popularitasku bakalan bertambah naik. Kuasaku di sekolah bakalan semakin besar karena telah berhasil memimpin pasukan sebesar ini menyelamatkan teman sekolah, dan membawa pasukanku malam ini kepada kemenangan atas komandoku." jelas Akira, dengan nada sombong, ya kemenangan malam ini berkat dirinya. Setidaknya tidak ada yang mati dan tujuan mereka datang ke sini telah tercapai berkat komandonya.

Sella hanya diam lalu tertawa kecil melihat tingkah laku Akira, dia teringat kepada Sahrul yang dengan hebat memimpin dengan sikap kekanak kanakannya. "lalu dimana kakakmu, Akira?" tanya Sella kepada Akira.

"kakak masih di sana, dia tadi duduk di samping bos kriminal di tempat ini. Bibi Sella, apakah bos kriminal tempat ini adalah temannya kakak dulu. Saat dia masih menjadi anggota organisasi Scorpio red?" Akira menatap serius ke arah Sella, mencari jawaban yang jujur atas pertanyaannya.

"sayangnya aku tidak tahu. Tapi, mungkin saja. Si penghancur kharisma orang itu mungkin sedang membicarakan hal yang tidak penting dan ujung ujungnya mencari informasi yang dia butuhkan. Soalnya dari dulu begitu sifatnya." Sella menundukkan kepalanya, mengingat tingkah laku Sahrul dan tersenyum tipis.

"bibi Sella benar benar mengenal kakak ya? Apakah mulai sekarang aku harus memanggilmu kak ipar Sella." Akira melirik dan tersenyum tipis ke arah Sella, matanya menunjukkan dukungan atas perasaan Sella kepada kakaknya.

Sella tertawa canggung, menutup wajahnya sendiri. "Hah, apa maksudnya itu? Aku mengenal Sahrul ya karena kami adalah teman satu pekerjaan. Bukan berarti aku memperhatikannya atau sebagainya ya." Sella menatap Akira serius mencoba untuk menyakinkan Akira bahwa apa yang dia katakan itu benar.

Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang