Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.Dengan langkah tergesa Gomgom keluar dari rumah sakit sambil menghubungi Fabiola.
"Fab, lo jemput Joanna? Kok dia ga ada di rumah sakit?"
"Ga, kan pagi tadi gue balik Kaltim, Gom."
"Gue udah di rumah sakit, tadi gue nanya perawat katanya Joanna baru aja balik."
"Lo hubungin tante Eunice buruan."
Gomgom segera memutuskan panggilannya dengan Fabiola, menggantinya dengan Eunice.
"Sore tante, ini Theo. Hari ini Joanna bawa mobil ga tant?"
"Ga Theo. Setahu tante mobilnya masih di bengkel kok. Emangnya kenapa nak?"
"Aku mau jemput, tapi dia udah balik katanya."
"Yaudah biar tante pastiin dulu sama pak Ajun yah. Ntar tante hubungin kamu lagi."
"Makasih tante."
Kembali Gomgom memutuskan panggilannya itu lalu segera menghubungi beberapa rekan kerjanya.
Dia tidak bisa tenang sampai dia tahu Joanna aman sekarang. Meskipun feelingnya mengatakan ada yang tidak beres.
Ting tong
Sebuah pesan yang masuk ke handphone Gomgom, membuatnya segera berlari ke arah parkiran.
###
Menyusuri jalanan Jakarta yang tak begitu macet seperti biasanya, untung saja hari ini Joanna bisa pulang lebih awal jadi jalanan saat ini belum sepadat biasanya.
Mulai memutar musik menjadi pilihan Joanna agar tak bosan, juga tak ngantuk.
Kali ini mobilnya dia arahkan tak langsung ke jalan rumahnya. Dia ingin pergi ke danau itu lagi, menenangkan diri sebelum akhirnya fokus mengontrol dirinya.
Ya, pertemuan dengan Gomgom kemarin kembali membuatnya bimbang. Apalagi informasi terbaru yang dia dapat mengenai penyakit Qiara menjadi pendukung kebimbangannya kali ini.
Jalan ke danau itu sepi, tapi saat ini masih jam 1 siang, tak ada yang perlu Joanna ditakutkan kan?
Brukk
Joanna tersentak kaget saat merasakan ada sesuatu yang ditabrak oleh mobilnya.
Dia segera menghentikan mobilnya lalu turun untuk melihat sesuatu itu.
Dia menyusuri setiap tepi jalan yang tak lebar itu, tapi tak mendapatkan apapun.
Membuat Joanna akhirnya kembali berjalan ke arah mobilnya.
Whooooshhh
"JOANNA!"
Seruan itu bersamaan dengan sebuah mobil yang melaju kencang dari arah belakang Joanna.
Prakk
"GOM!" Pekik Joanna yang melihat Gomgom sudah terjatuh bersama dengan motor yang dikendarainya karena menghantam mobil yang akam menabraknya itu.
Joanna segera berlari ke arah Gomgom yang sudah terbaring di atas aspal, bersamaan dengan pengendara mobil yang turun dengan sebuah pisau di tangannya.
"JANGAN SAKITIN DIA!" Teriak Joanna menghalangi orang itu agar tak mendekati Gomgom.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Bisa Lari
Roman d'amourSeorang abdi negara kebanyakan akan memilih pasangan yang berprofesi di bidang kesehatan, begitupun sebaliknya. Tapi berbeda dengan Ipda Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima, lelaki 24 tahun yang sebentar lagi pangkatnya akan naik ini sejak dulu tid...