Seventy Nine

800 76 3
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
.
.
.

"Gimana keadaan disana? Aman?"

"Aman, tapi kayaknya penjagaan kita harus diperketat. Gue curiga mereka udah nyusun rencana buat masuk kembali. Apalagi gue denger-denger bisnisnya makin besarkan. Meskipun tim kita udah siap."

"Gue juga mikir gitu, kita ga bisa tebak banyak soal mereka. Waktu itu kita juga udah ngira udah habis anak buahnya disini. Ternyata masih ketinggalan seorang yang berbahaya."

Kepulangan Tino hari ini membuat Gomgom banyak berbincang dengan lelaki itu membahas kasus yang menjadi tanggung jawabnya itu, kasus Firno.

Apalagi, Gomgom yang harusnya mengecek keadaan perbatasan secara langsung tidak bisa melakukannya karena dilarang oleh komandan, bukan apanya tetapi keadaannya sendiri belum bisa dikatakan baik untuk melakukannya sendiri.

"Gue setuju sama lo. Selain perketatan di perbatasan. Kita masih harus menyusuri bisnis mereka."

"Oke, nanti siang gue bakalan bicara sama komandan soal ini."

"Sipp, kalau gitu gue mau tidur dulu."

"Heh! Udah jam 8 pagi dan lo masih mau tidur."

"Gue tiba jam 6 pagi, dan lo dateng jam 7 pagi ke kamar ini. Lo pikir aja kapan gue bisa tidur."

Ya, setelah mengantar Joanna pagi ini dia segera masuk ke dalam asrama untuk membahas hal tadi dengan Tino.

"Hmm. Yaudah yaudah. Lo istirahat aja. Oh iya, besok ikut gue kegiatan Ravespa yah, gimana?"

"Lo serius?"

"Hmm. Ajakin yang lain juga. Eh iya, besok lo sama Tania katanya, Joanna bilangnya gitu."

"Dia ga apa-apa ikut?"

"Ntar sore Joanna bakalan kesini jelasin keadaan dia sama lo."

"Sipp gue tunggu."

###

"Hai Kay!" Sapa Joanna memasuki mobil milik Teguh.

"Hai Jo!" Balas Kayla yang duduk di jok depan.

"Maaf yah, jadi ngerepotin lo buat jemput gue."

"Ga apa-apa kok, lagian kita kan mau ke tempat yang sama."

"Hei, ladies! Lo berdua anggap gue apa disini? Panjangan?" Protes Teguh.

"Lo jadi sopir sekarang, ga usah banyak protes ya mang Teguh." Ejek Joanna.

"Wah bener-bener lo! Mentang- mentang udah sembuh aja, lo giniin gue."

"Iye iye maap. Ntar gue traktir makan siang deh."

"Nah gitu dong." Jawab Teguh lalu segera menjalankan mesin mobilnya.

Hari ini, Joanna, Teguh, Karin dan Fabiola juga Kayla akan mencari hadiah untuk pernikahan Eunice dua minggu lagi.

###

"Kita ga mau beliin dia ini?" Tanya Fabiola pada teman-temannya.

"Hei! Dia baru otw nikah yah, bukan punya anak. Ngapain mau beli bantal ibu hamil?" Tanya Joanna.

"Nah, iya. Lagian itu cocok untuk lo kan." Timpal Teguh

"Kita beliin ini buat lo aja, gimana Bi?" Tanya Kayla

"Eh. Ga ga, belum juga ngisih masak udah dibeliin." Tolak Fabiola, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh lo serius belum ada calon ponakan disini?" Ujar Karin sambil menunjuk perut Fabiola, membuat wanita itu menggeleng.

Tidak Bisa LariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang