CHAPTER 160 | THE VISION

6.4K 504 31
                                    

Serigala berambut putih dengan gaya man-bun berjalan selamba ke tingkat bawah tanah. Penjara kawalan ketat berada di tingkat paling dalam, yakni tingkat kelima di dasar bawah tanah Istana Imperial Wolf.

Lycans berjalan lagi meredah koridor sunyi. Tulang-belulang banduan kelihatan berselerakan di permukaan lantai berdebu. Sebotol arak Yanvir tergenggam kemas di tangannya.

Sang Lagenda memberi isyarat tangan supaya lima pengawal beredar tatkala dia berada di depan pintu besi. Lima pengawal itu mengangguk seraya beredar dari situ.

Lycans mengorak langkah ke depan. Pintu besi setebal 20 inci itu, dia tolak perlahan ke depan...

Seorang lelaki kelihatan terikat tangan dan kakinya di dinding penjara batu. Nafasnya tenang. Rambut hitamnya menutup sebahagian muka. Lycans menutup pintu besi...

"Deathwing..." Lycans menegur seraya melepaskan ikatan tangan sang naga. Deathwing terus duduk di atas lantai, pergelangan tangannya diletakkan ke atas lutut...

"Lycanstrophes...Darn you...Kau tumbuk aku..." Deathwing merengus tidak berpuas hati. Lycans tersengih lalu duduk di sebelah Deathwing. Sebotol arak Yanvir dihulurkan kepada sang naga.

"Sorry lah, kalau aku tak tumbuk kau...Nanti Vlad bising..."

"Bagilah amaran dulu lain kali..." Deathwing membalas dingin lalu membuka penutup botol. Lycans memerhati Deathwing meneguk arak dari sisi...

"Di mana kau menyorok Deathwing...? 18 tahun aku cari kau...Langsung tak dapat dikesan...Hebat kau sembunyikan diri..." Lycans berkata tatkala Deathwing mengesat mulut.

"Aku menyorok di dalam tanah...Belakang gunung Olympus...I knew it...Kau sengaja..."

"What...?"

"Kau sengaja lepaskan aku...Kau tak bunuh aku, Lycans..." Deathwing berkata lalu menoleh ke arah Lycans. Sang Lagenda hanya tersenyum kelat melihat reaksi sang naga...

"Ahh ya...Aku sengaja lepaskan kau..."

"Kenapa Lycans...I'm the world destroyer...Aku merbahaya..."

"Cakaplah apa kau nak cakap, Death...Walau apa pun yang terjadi, kau tetap kawan aku...Aku tak boleh bunuh kawan lama..." Lycans membalas tenang seraya menepuk perlahan bahu Deathwing. Sang naga menyisir rambutnya ke belakang...

Mereka berdiam diri seketika. Deathwing merenung botol Yanvir di tangannya. Lycans menanti kata-kata dari si ahli sihir...

"Cuma kau yang masih anggap aku sebagai kawan, Lycans...Thanks for that...But, really...You should kill me.."

"Mungkin kau merupakan naga pemusnah dunia, Deathwing...Tapi, aku tahu...Kau masih ada hati nurani...I can sense that...Plus, aku berhutang budi dengan kau..."

Deathwing mengerut dahi mendengar balasan kata sang lagenda. Lycans tersenyum manis seraya berdiri...

"Berhutang budi...?"

"Ya...Kau hidupkan Loralyn...Terima kasih untuk itu...Sekarang, aku bersemangat untuk hidup..."

"Oh, inilah sebabnya kau tak bunuh aku dulu...?"

"Yeap..."

"Damn you..." Deathwing tertawa lalu meneguk arak Yanvir sekali lagi. Lycans menyandar pada dinding batu seraya memeluk tubuh...

"Sooo, ada hal apa kau nak jumpa aku, Death? Is it important...?" Lycans menyoal tanpa berselindung. Deathwing bangun seraya mengeliat...

"Yes, it is important..."

"What is it...?"

"Kau ingat tak, semasa kau bertempur dengan aku dulu...Kau ada kenalkan anak kau pada aku...Ermm, nama Aiden..."

"Yeah...So..?"

"Aiden bukan sebarangan, Lycans...He's the child of prophecy..."

"Apa maksud kau ni...?" Lycans menyoal pelik. Deathwing memegang dagu tatkala Lycans merapati dia dari sisi...

"Semasa aku bertapa di belakang gunung Olympus untuk pulihkan kecederaan...Aku dapat satu vision...Satu ramalan...Ramalan yang bakal mengubah dunia..."

"Death, just spill the milk...Jangan bermain teka-teki dengan aku..."

"Aku cuba mengubah dunia...Cuba mencipta anarki baru...But, i failed...But, your son...Your son will change the world...He's the new king...The king of the king..."

Lycans menggeleng kepala mendengar penjelasan Deathwing. Si ahli sihir merenung Lycans dengan pandangan tajam...

"No, mustahil Death! Aiden know nothing! Dia bukan lagenda! Dia bukan macam aku! Aku tak nak dia jadi macam aku! Stop this bullshit!"

"Lycans...Ramalan aku, bukan permainan...Aiden bakal mengubah dunia...Malahan, dia lebih kuat dari kau...Dia satu-satunya serigala berekor sembilan yang berjaya dilahirkan..."

"What the fuck are you talking about!? Aiden hanya serigala biasa! Stop your nonsence!"

"Nonsence, huh? Wait and see...When time has come...Aiden will show his true power..."

"True power...?"

"The power of Nine-tail wolf...He's gonna be next legends...Lagenda yang bakal mengubah dunia..." Deathwing membalas dengan nada serius. Lycans menekup dahi dengan sebelah tapak tangan...

"No way that dummy gonna change the world..."

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]Where stories live. Discover now