CHAPTER 121 | TROUBLE INCOMING

7.1K 453 12
                                    

Cahaya matahari menerjah masuk melalui celahan tingkap kayu. Perlahan-lahan aku bangun seraya menggosok mata. Tatkala aku menguap, pandangan aku tertacap pada Loralyn...

Dia masih tertidur di sebelah. Ekor gebunya menutup tubuh bagaikan selimut. Aku tersenyum seraya mengusap perlahan pipinya...

Haih, dia bangun lewat. Selalunya, dia mesti terjaga lebih awal dariku. She must be tired...

Aku bangun dari katil lalu mengeliat. Tuala digapai dan aku berjalan ke bilik air. Pintu kayu ditolak perlahan. Selesai mandi, aku keluar sambil bersiul-siul...

"Abang bangun awal...Kita nak pergi mana-mana ke...?"

Aku menoleh ke belakang tatkala mendengar suara menegur. Mata coklat si musang memandang aku, bulat. Senyuman aku ukirkan membalas pertanyaan dia...

"Yeah, kita sarapan...Then, kita bertolak ke Arastosa..."

"Arastosa...? Abang nak..."

"Yup, abang nak beli rumah..." Aku memotong percakapan dia. Loralyn tersenyum manis. Si musang turun dari katil seraya mendekati aku...

"Hurmm...Lycans...You can be sweet sometimes..."

"Sometimes, huh? Not always...?"

"You try to rape me twice..."

Loralyn tersengih apabila aku tertawa terbahak-bahak. Darn it! Dia masih ingat akan hal tu!? What the hell!?

Tokk...!

Tokk...!

Pintu diketuk tiba-tiba tatkala aku dan Loralyn asyik bermesra di depan almari kayu. Telinga si musang terpacak ke atas menahan geram...

"Hurmm, siapa ganggu ni...?" Loralyn mencebik melihat aku berjalan ke arah pintu bilik. Aku menggosok belakang kepala seraya memulas tombol...

"Tyara...?"

Aku tergaman melihat gadis puntianak tersenyum manis kepadaku di depan pintu. Dia terus masuk tanpa dipelawa...

"Ahh, Lycans...Puas aku cari kau semalam..."

"Maaflah...Aku..."

"Siapa ni...!?"

Aku dan Tyara menoleh ke arah Loralyn. Si musang mengetap gigi menahan marah. Mereka berdua berbalas pandangan. Aku mula terasa tidak senang...

Fuck it...Trouble incoming...

"Oh...Ini ke isteri kau, Lycans...? Whoa...She's beautiful..." Tyara berkata sambil terus menerus menatap si musang. Loralyn mengalihkan pandangan kepadaku...

"Ahahaha...Yes, kenalkan, Loralyn...Sayang, inilah Tyara...Dia yang temankan abang ke sini..." Aku memperkenalkan mereka berdua. Loralyn memegang lengan aku.

Matanya tidak lepas dari merenung aku. Aku menelan air liur...

"Aku ganggu ke, Lycans...?" Tyara menyoal apabila dia melihat aku seakan gelisah...

"Yes, awak ganggu...! Please leave...Saya perlukan private moment with my hubby...!" Loralyn berkata dingin. Tyara tersenyum. Gadis puntianak mendekati aku...

"Private moment...? Sure...This wolf is yours..."

"Can you leave...?"

"To be honest...Aku juga sukakan Lycans...Dia serigala kacak...Plus, he's so strong...I love his white hair...His blue eyes.." Tyara berkata menggoda....

Aku dan Loralyn tergaman. Air liur aku telan buat kali kedua. Cengkaman si musang terasa erat di lengan. Eraman Loralyn kedengaran perlahan...

"Abang...Jelaskan benda ni...? Apa semua ni...?"

"Errr...Apa kau merepek ni, Tyara...?"

"What...? Merlin sukakan Lora...And, I like you...So, what the big deal...?" Tyara berkata selamba....

Eraman si musang mula memenuhi ruang bilik. Aku kaku tidak mampu bergerak...

I'm dead...Am i...?

"KELUAR!"

Tyara ditolak kasar tiba-tiba. Loralyn menyinsing lengan baju seraya menutup pintu, meninggalkan Tyara yang masih termangu-mangu...

"Lycans...! You better have a good explanation about this! Or..."

Loralyn tersentak apabila kelibat Lycans sudah hilang dari pandangan. Tingkap bilik terbuka luas. Angin meniup langsir nipis...

"LYCANS.....!!"

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]Where stories live. Discover now