Istana Olympus kelihatan teguh dan megah di atas gunung tertinggi di Greek. Suasana disitu malap, awan hitam menyelubungi langit kelam. Petir sambar menyambar di dada angkasa.
Tentera undead yang berkawal disitu tampak menakutkan dengan dua bilah pedang di tangan. Mereka berkeliaran di kawasan sekitar istana. Bebola mata menyala merah di dalam gelap...
Hades dan Cerberus berjalan selamba memasuki pintu gerbang istana kegelapan tersebut. Anjing berkepala tiga hanya mengekori tuannya dari belakang. Air liur lavanya menitis ke lantai berbatu...
"Lord Hades...Ke mana Tuan pergi...?" Seekor makhluk hamba abdi menyoal perlahan tatkala Dewa kematian itu masuk ke ruang dewan istana. Hades terus duduk di atas sofa bertatahkan berlian merah...
"Jangan sibuk hal aku...Just leave me alone..." Hades membalas dingin. Makhluk bertanduk dua tersebut tertunduk mendengar balasan kata dari Hades...
"Where's my queen, Hepthesus...?"
Belum sempat makhluk hamba tersebut membuka pintu, Hades menyoal. Mata bundar Hepthesus dialihkan pada si dewa kematian...
"Dia berada di kamar, Tuanku..."
"I see...You can leave, Hepthesus..."
"Baiklah, Tuanku..." Hepthesus membalas ringkas lalu keluar dari ruang dewan. Derapan tapak kakinya memecahkan suasana hening istana gelap tersebut.
Hades termenung seketika. Jendela megah yang berada di sisinya itu ditatap lama. Helaan nafasnya kedengaran lemah...
"Hurmm...That wolf...He's so strong...Even my poison didn't work...He's just a mortal, right Cerberus...?" Hades menyoal pada anjing berkepala tiga. Cerberus hanya mendiamkan diri. Anjing neraka tersebut menundukkan kepala ke atas lantai...
Perlahan-lahan Hades bangun. Dia berjalan ke koridor kemudian naik ke tingkat atas. Tangga berbentuk pusaran itu didaki dengan gaya selamba. Sebaik sahaja dia tiba di depan pintu kamar mewah, tombol dipulas.
Senyuman kelat terlukis di bibirnya. Illydia tertidur di atas katil empuk. Rambut putih susunya menutup sebahagian wajah. Hades berjalan mendekati Illydia kemudian duduk di birai katil...
Rambut ikal mayang disisirkan ke sisi. Pipi Illydia, Hades usap lembut. Gadis serigala tertidur tanpa menyedari perbuatan si dewa kematian...
"You look just like her, Illydia Stormrage...Bagaikan kembar..." Hades berkata sendiri sambil terus-menerus memerhati Ilydia dibuai mimpi...
"Persephone..." Hades berbisik halus lalu tertunduk. Dahinya ditekup dengan sebelah tangan...
"How i miss you, my little goddess..." Hades berkata perlahan seraya memerhati Illydia sekali lagi...
Memorinya mulai memutarkan kisah lama...
Sewaktu Hades bertemu dengan Persephone buat pertama kalinya...
⏳⏳⏳⏳"Hades! Come here! Look! Saya jumpa sesuatu...!"
Seorang gadis bermata coklat muda berkata dengan nada teruja. Tangannya melambai riang pada lelaki berjubah hitam...
"Apa lagi kau jumpa, Persephone? Katak ais? Aku tak minatlah..." Hades membalas dengan nada menyampah. Persephone tersengih menampakkan lesung pipit...
"Taklah...! Saya jumpa ni...!" Persephone membalas seraya menunjukkan sesuatu di telapak tangannya. Hades mengerut dahi melihat apa yang ditunjukkan si dewi musim bunga tersebut...
YOU ARE READING
LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]
FantasyMOHON BACA STORY AIDEN : THE SON OF LYCANS TERLEBIH DAHULU, KERANA STORY INI BERKAIT DENGAN STORY AIDEN. ***************************************** 'Aeryz nak jadi lagenda! Macam atuk! Macam ayah!' Aku menengking. Mereka semua tersenyum mende...