CHAPTER 128 | ARRIA AND THE LEGEND

7.2K 433 12
                                    

Cuaca pagi ini cerah. Cuma kelihatan awan sedikit mendung, tapi aku tak rasa hujan akan turun. Aku bersiap di depan cermin. Sebilah pedang silver disisipkan ke belakang...

Ibu dan ayah sudah lama keluar dari rumah. Allucard dan Ciryla diarahkan Vlad untuk siasat serangan di Rooseweld, jadi cuma aku seorang diri yang tinggal...

Selesai bersiap, aku mengunci pintu rumah lalu berjalan ke depan. Angin bertiup lembut. Rambut aku yang diikat ponytail terbuai-buai dek angin tersebut...

Tatkala aku tiba di kawasan pasar Arastosa, aku terpandang Euryca dan Loralyn. Mereka asyik bersembang sambil membeli barangan dapur...

Perlahan-lahan aku mendekati mereka berdua...

"Akak Arria..." Euryca menegur apabila dia menyedari kehadiran aku. Loralyn hanya tersenyum membalas pandangan aku...

"Wah...Apa awak buat ni, Ryca? Beli barang dapur? Haha, sejak bila Ryca minat memasak...?" Aku menyoal seraya memerhati bungkusan beg kertas di tangannya. Lambakan daging lembu, Euryca pegang kemas...

"Ryca nak belajar memasak, Arria...Mana Ciry? Selalu Arria keluar dengan ibu...?" Loralyn membalas teguran aku. Euryca hanya tersengih menampakkan lesung pipit...

"Ibu keluar dengan ayah...Ada hal...Arahan King Vlad..."

"Arahan Vlademir...? Hurmm, mesti hal penting..." Loralyn berkata lalu mengusap rambut aku.

"Akak nak pergi mana? Siap berpedang bagai? Nak pergi memburu ke...?" Euryca pula menyoal. Aku tersenyum...

"Memburu? No... Level akak masih lagi rendah...To hunt the wild beast...Not my level yet...Mana Aeryz, Ryca...?" Aku membalas pertanyaan si musang. Euryca menggaru pipi...

"Ntahlah...Tadi Ryca perasan, dia keluar...Ayah dan ibu pula ke Azeroth...Abang Aeryz...Ryca tak tahu dia ke mana..."

"Hurmm...Takpelah...Akak cari dia...See ya..." Aku membalas lalu beredar pergi dari mereka berdua. Loralyn dan Euryca juga beredar dari gerai menjual daging...

Aku meneruskan langkah. Orang ramai melintasi tanpa mempedulikan aku. Suasana di pasar sesak tersebut terasa hingar-bingar...

Tetiba, orang ramai memberi ruang di tengah-tengah kawasan pejalan kaki. Aku terkebil-kebil melihat mereka semua memberi tunduk hormat...

Tatkala aku mendongak ke depan, Lycans tersenyum memandang aku. Patutlah orang ramai bagi laluan, si lagenda datang rupanya...

"Ahh, The great She-Wolf...Apa kau buat kat sini...?" Lycans menyoal seraya meninggung di depan aku. Pandangan mata birunya membuatkan aku terasa segan...

"Err...Saya cari Aeryz...Ada nampak dia tak...?"

"Aeryz...? Hurmm...Dia ada di taman kot...Berlatih menembak..."

"Berlatih menembak...? Maksud Tuan...Dia berlatih memanah?" Aku cuba memahami maksud Lycans sebentar tadi...

Si lagenda bangun seraya menggosok belakang leher. Aku terus-menerus memerhati dia...

"Tak...Aeyrz pakar menembak sekarang...Dia guna senjata baru...The one he called Revolver..."

"Revolver...? Apa tu...?"

"Dont ask me, little bun..Aku sendiri tak tahu...Jomlah...Aku temankan kau..." Lycans menawar diri lalu memegang tangan aku. Aku tersipu-sipu dengan tindakan dia itu...

Kami berjalan meredah kawasan pasar. Orang ramai berbisik sesama sendiri apabila mereka melihat Lycans berjalan dengan aku...

"Tuan Lycans...Tak sibuk...? Tak pergi memburu...?" Aku menyoal perlahan. Lycans tersenyum mendengar pertanyaan aku...

"Ahh, tak...Aku ditugaskan untuk jaga Arastosa...Janganlah risau...Aku tak sibuk...Vlademir dan Merlin sedang sibuk uruskan something...Aku jalan-jalan jela..." Lycans membalas selamba...

Lycanstrophes is one badass wolf, and yet...He so humble...Langsung tak bangga diri...

Aku kagum dengan dia...He's one of the kind...Tidak tamak dengan kuasa...

Malahan, aku perasan juga...Aiden persis dia...

Kedua-duanya merupakan serigala terkuat dalam Imperial Wolf...Tapi, masing-masing tidak sombong...

Langkah kami terhenti tatkala kami berada di depan gerai menjual daging bakar. Aku hanya memerhati Lycans membeli dua bungkus daging rusa bakar...

"Nah...Makan dengan Aeryz nanti..." Lycans menyuakan bungkusan daging tersebut kepadaku. Aku termangu-mangu...

"Eh..? Tuan tak nak makan sekali...?"

"Haha, aku ada hal sekejap...Terlupa pulak...Lora minta aku balik tengah hari nanti...Dia nak aku makan masakan Euryca..." Dia menjawab seraya tertawa segan. Aku tersenyum...

"Haha, ye ke? Saya nak makan jugak masakan Ryca...!"

"Hell no...Masakan Euryca terlalu teruk...Macam neraka rasa masakan dia...Kalau kau makan..Aku tak jamin kau boleh hidup..."

"Ohh..." Aku terkedu mendengar penerangan si lagenda. Lycans mengusap kepala aku...

"Well...See ya, Arria...Kirim salam pada Aeryz..." Dia berkata lalu berjalan ke depan. Sekelip mata sahaja dia hilang dari pandangan...

Hurmm, Euryca is one bad cooker, isn't...? Poor Noah...

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]Where stories live. Discover now