CHAPTER 49 | FALLEN GOD

8K 470 2
                                    

🔸FLASHBACK🔸

🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

Anjing berkepala tiga mengikut Hades dari belakang apabila mereka berjalan menuruni tangga ke tingkat bawah. Api biru yang menyala di kepala Hades membuatkan kawasan itu terang benderang...

Setelah sejam, akhirnya Hades dan Cerberus tiba di sebuah dewan luas. Suasana di situ kelam. Sebuah unggun api menyala marak di tengah-tengah ruang. Hades berjalan dan berhenti di depan unggun api...

"Hurmm..." Si dewa kematian meraup permukaan api dengan telapak tangan. Imej Lycans dan Loralyn bermain-main di liukan api. Cerberus setia menemani tuannya di sebelah.

"Hades...."

Si dewa kematian menoleh ke arah kanan apabila mendengar suara memanggil. Seorang lelaki berjanggut putih kelihatan sedang diikat di dinding dewan. Dia kelihatan lemah. Pakaiannya comot...

"Ada apa, Zeus...?"

Hades menyoal selamba. Pandangan matanya kembali tertacap pada unggun api. Zeus mengeluh lemah...

"Lepaskan aku, Hades..."

"No..."

"Sampai bila kau nak ikat aku macam ni...?"

"Forever..."

Zeus tertunduk mendengar jawapan dingin dari Hades. Unggun api terus meliuk di depan Hades. Suasana sunyi seketika...

"Kau khianati aku, Hades...Tergamak kau khianati aku..." Zeus berkata perlahan. Dia masih tertunduk memandang lantai batu.

"Aku khianati kau, Zeus? Jangan berpura-pura bodoh..."

"Kau salah sangka, Hades..."

"Salah sangka? Kau bunuh Persephone, Zeus! Dont you forget!" Hades menengking kuat. Zeus mendongak memandang dia...

"Ya, memang aku bunuh persephone...Tapi, itu untuk kebaikan kau sendiri, Hades..."

"Kebaikan?" Hades berjalan selamba ke arah Zeus. Si dewa kematian mencekak pipi Zeus dengan sebelah tangan.

"Hades..."

"I love her...Tapi, kau iri hati dengan aku, Zeus! Kau bunuh dia sebab cemburu! Apa kebaikan kau cakapkan!?"

"Listen to me, Hades..."

"I'm listening..." Hades membalas seraya melepaskan tangan dari pipi si dewa petir. Dia memeluk tubuh menantikan penerangan dari Zeus.

"Speak..." Hades memberi arahan apabila Zeus kelihatan ragu-ragu. Matanya merenung tajam pada si dewa petir.

"Aku bunuh Persephone sebab kau lalai, Hades..."

"Lalai...?"

"Yes, semenjak kau bercinta dengan dia...Kau gagal dalam tanggungjawab kau...Kau biarkan pintu neraka terbuka...Rakyat Greek sentiasa ketakutan..." Zeus menerangkan pada Hades. Si dewa kematian tersengih sinis...

"Aku gagal dalam tanggungjawab? Kau cuma nak aku ikut arahan kau, Zeus...Kau gila kuasa..."

"Hades..."

"The king of Olympus? Itu cuma gelaran kau pada masa lalu, Zeus...Sekarang, kau hanya dewa lemah...The fallen gods...Kau tak sehebat aku..." Hades membalas lalu berjalan semula ke arah unggun api.

Zeus tertunduk mendengar ejekan Hades. Si dewa kematian mendepakan tangan. Unggun api tadi menyala marak bagaikan disimbah minyak tanah.

Dari api tersebut, muncul seorang lelaki berambut merah. Dia memakai armor emas. Lima bilah pedang tersisip kemas di belakangnya...

"Ares, the God of War...." Hades berkata tatkala lelaki itu melangkah keluar dari unggun api. Ares tersengih melihat Zeus diikat di dinding dewan...

"Haha! Kau ikat lagi dewa lembik ni..? Kau patut bunuh saja dia, Hades...!" Ares berkata lantang. Hades tertawa mendengar sindiran Ares.

"Aku yakin dia berguna satu hari nanti, Ares..."

"Berguna? Look at him? Weak little gods..." Ares membalas lalu memeluk tubuh. Hades tersengih. Zeus hanya mendiamkan diri mendengar perbualan mereka.

"Ada apa kau seru aku, Hades...?" Ares mengubah topik perbualan tatkala mereka berjalan naik ke tingkat atas, meninggalkan Zeus bersama Cerberus.

"Aku perlukan pertolongan kau, Ares...?"

"Pertolongan...?"

"Aku nak kau bunuh seseorang untuk aku..." Hades berkata perlahan. Ares mengerut dahi...

"Kau dewa kematian, Hades...Kau cabut saja nyawa dia...Its not a big deal...Kenapa kau perlukan pertolongan aku...?"

"Makhluk yang aku nak bunuh ni bukan rakyat Greek, Ares...Aku tak boleh cabut nyawa dia macam tu saja..." Hades membalas. Ares memegang dagu mendengar balasan kata Hades...

"Hurmm...Lets me think about it..."

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]Where stories live. Discover now