Ulang tahun ke sepuluh Alexander dirayakan dengan sederhana tahun ini. Varell dan Agatha hanya mengundang kerabat dekat saja untuk makan di rumah mereka
Allecia dan Alexis memakai pakaian yang sangat cantik, baju dengan motif yang sama hanya warna yang berbeda. Allecia selalu menempel pada Alex bahkan ketika Alex sedang berbincang dengan sepupu mereka
"Lex, itu si Al kenapa nempel mulu sih?" Ujar salah satu sepupu mereka
"Biar saja, kak Wilson iri ya sama aku?" Gerutu Al, dengan suara cempreng nan khas anak balita
Alex dan Wilson serta sepupu mereka yang lain hanya tersenyum melihat tingkah Allecia. Mereka bercanda bersama, sesekali Allecia meninggalkan Alex untuk bermain dengan Alexis yang sangat jarang ada di rumah
"Lexie, ayo sini" ajak Allecia
"Gak mau, Lexie takut kak"
"Ayo Lexie, disana ada kak Alex kok"
Allecia membujuk Lexie untuk mendekati sang kakak, tapi rasa takut Lexie yang kelewat tinggi membuat Allecia harus berusaha sekuat tenaga untuk membujuk adik kembarnya ini
"Hm, baiklah Lexie ikut" Allecia tersenyum, dia menggenggam erat tangan Lexie
"Kakak... Lexie pingin ngomong sesuatu" seru Allecia saat dirinya dan Lexie sudah berada di belakang sang kakak
Alex berbalik dan segera menemukan wajah riang Allecia dan wajah takut sekaligus cemas dari Lexie. Alex tersenyum lembut pada kedua adiknya. Alex membungkukkan badannya sedikit untuk menyamakan tinggi dengan sang adik
"Ada apa Lexie?" Tanya Alex lembut
"I-itu... Lexie... Umm... Happy birthday kakak" Lexie mengucapkan semua itu dengan sangat cepat dan tak lupa mencium kilat pipi kanan sang kakak lalu berlari menjauh, sejauh mungkin
Allecia tersenyum begitu pula Alex, Alex tak pernah menyangka adiknya, Lexie maksudnya, akan mengucapkan selamat untuknya
Namun kegembiraan dan senyum di wajah Alex memudar seketika
"Lexie!!!" Jerit Alex sambil berlari kearah sang adik
Byurrr
Terlambat, Lexie terjatuh kedalam kolam renang sedalam dua meter. Varell langsung berlari kekolam renang dan membawa keluar Lexie dari kolam. Suasana pesta yang menyenangkan berubah jadi ricuh. Agatha segera menelpon dokter keluarga untuk mengirimkan ambulance ke rumah mereka
Lexie dibawa ke rumah sakit, sedang Allecia hanya terdiam karna kaget. Selain itu juga, kaki dan dahi Allecia terluka. Seluruh anggota keluarganya ikut mengantar Lexie ke rumah sakit dan Allecia tertinggal di taman
"Non, non Al gak pa-pa?" Tanya bi Wati
"Sakit bi..." Ucap Allecia sambil menangis kecil
Bi Wati melihat luka Allecia dan segera membawa Allecia ke kamarnya untuk diobati
"Non, kenapa bisa begini?"
"Tadi kakak teriak panggil Lexie, terus kakak dorong Al. Terus Al kena meja dan gelas jatuh di kepala... Kakak jahat! Al gak sayang lagi sama kakak!"
"Non Al, non gak boleh gitu. Den Alex tadi kaget dan buru-buru mau tolongin non Lexie. Sekarang saja non Lexie sedang dibawa ke rumah sakit. Udah mending non Al ganti baju aja oke? Sudah waktunya non tidur..."
Allecia hanya mengangguk, bi Wati segera menukar pakaian yang dipakai oleh Allecia dengan piyama tidur. Bi Wati mendongeng untuk Allecia dan menyelimuti anak itu
Pukul setengah sebelas opa dan oma Allecia datang ke rumah itu bersama dengan Alex. Sedangkan Varell dan Agatha tetap tinggal di rumah sakit
Alex berlari ke kamar Allecia dan menemukan sang adik tertidur. Dahi Alex berkerut ketika melihat dahi kiri sang adik di tempeli sebuah perban
"Bi... Sini deh bentar" panggil Alex pada Bi Wati yang kebetulan sedang lewat di depan kamar Allecia
"Iya den, ada apa?"
"Itu si Al, dahinya kenapa bi?"
"Oh itu, katanya non tadi aden pas aden mau menolong non Lexie, non Al terdorong dan menabrak meja disebelahnya den, lalu non Al bilang kepalanya kena gelas kaca yang jatuh dari atas meja den"
Penjelasan dari bi Wati membuat Alex merasa bersalah pada Allecia. Luka di dahi sang adik terjadi karna dirinya yang mendorong sang adik tanpa sengaja
"Maafin kakak, Al. Kakak gak sengaja" bisik Alex dan kemudian Alex kembali ke kamarnya
Berita tentang Lexie sudah sampai ke telinga Alex. Alex langsung menghampiri sang oma untuk menanyakan kebenaran berita tersebut
"Jadi, Lexie kemungkinan akan terkena Asma akut begitu? Bisa hilang atau tidak asma-nya?" Pertanyaan sang oma pada seseorang di telepon membuat Alex tak jadi bertanya
Baru setelah sang oma menutup telepon Alex menghampiri sang oma
"Oma, Lexie gimana?"
"Lexie katanya kemungkinan akan menderita asma, karna kemarin itu kan kamu tau lah. Lalu kata dokter asma itu bisa saja hilang waktu Lexie umur 17 tahun nanti. Oh iya, Allecia gimana?"
"Gak apa-apa kok oma"
Sarapan pagi di kediaman Legiand terasa sangat tenang dan kaku. Allecia yang baru turun hanya menyapa sang opa dan oma tanpa melihat ke arah Alex. Alex semakin merasa bersalah
"Loh, Al, itu dahi sama lututmu kenapa?" Tanya sang oma khawatir
Allecia menggeleng "gak apa oma. Al laper, boleh Al makan duluan?"
"Al..." Panggil Alex lembut pada sang adik tapi sang adik yang tengah ngambek berat memilih untuk memakan sarapannya dan tak menghiraukan panggilan sang kakak
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To You
Teen FictionAllecia tak pernah meminta apapun selama hidupnya, keadaan membuat dia harus mengalah pada kembarannya. kasih sayang seluruh keluarga tak pernah terasa untuknya. benci? jelas Allecia seharusnya benci pada kembarannya. Kesal? tentu dia kesal "bunda d...