Bertengkar?

9.6K 507 4
                                    

"Jadi, ada berita apa?" Tanya Allecia

"Ada deh. Lo kayak gak tahu kita-kita aja"

Allecia mengangguk pelan. Seorang pria mendekatinya, jujur Allecia sempat kagum pada pria di sebelah kanannya ini. Dia memang anak orang berada dengan otak yang lumayan dan memiliki hobi yang tak kalah gila dengan teman-teman Allecia yang lain

"Apaan?" Tanya Allecia

"Gak, gak ada apa-apa. Lo kenapa sih gak pernah ikut kita balap?"

"Males"

"Bohong banget! Serius seru loh"

"Gak tertarik gue"

"Ya ampun Alle"

"Ssstt... Berisik udah sana jangan dekat-dekat!" Usir Allecia

Pria itu malah semakin mendekat dan mencium pipi Allecia. Seluruh teman Allecia bersuit dan menggodanya. Alvaro meremat tangannya kesal di dalam mobilnya, hampir saja Alvaro turun dan menghajar pria itu

Plakk

"Congor lo dijaga Beg*!!!" Marah Allecia

Allecia menampar pria di depannya dengan sangat keras. Alvaro tersenyum

"Alle lo galak amat sih! Jomblo juga belagu lo!" Ejek pria itu

"Berisik lo! Gue jomblo atau gak, gak ada urusannya sama lo!"

"Nj*rr! Bacot lo!"

"Apa sih?!"

Pria itu menarik tangan Allecia kasar, teman-teman Allecia yang lain seolah tak ingin membantu

"Alle?" Panggil Alvaro

Allecia terkejut melihat Alvaro tiba-tiba ada di depannya hanya dengan kemeja hitam dan celana bahan hitam juga pantofel hitamnya. Allecia langsung menyentakkan tangan pria yang mencekalnya dan berlari ke arah Alvaro

"Saya tunggu kamu tadi" bisik Alvaro

Allecia tidak menjawab. Alvaro menarik Allecia dan memeluk gadis itu

"Saya tidak tahu apa yang membuat kamu menjauhi saya. Tapi, kalau ada masalah sebaiknya kita bicarakan saja baik-baik"

Allecia mengangguk. Johan yang baru datang hanya bisa menatap Allecia bingung

"Oh...jadi, lo sekarang udah berubah jadi cewek simpenan ya Alle? Pinter juga lo cari incaran. Pengusaha kaya raya yang lo jadiin daddy's sugar lo" sindiran pria itu membuat Alvaro jengah

"Biarin aja" gumam Allecia di dalam pelukan Alvaro. Tetap saja Alvaro tidak bisa terima

"Anda suka balapan motor kan?" Tanya Alvaro

"Ayo kita balapan" tantang Alvaro

"Boleh. Apa hadiahnya?"

"Kalau saya menang. Jauhi Alle"

"Kalau gue menang Alle jadi milik saya dan gue bebas melakukan apapun pada Alle, ditambah mobil itu jadi milik gue"

Alvaro menengok ke arah mobilnya. Kebetulan mobil yang ia gunakan hari ini adalah Audi A4 berwarna hitam miliknya

"Deal!" Ujar Alvaro

Allecia langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar Alvaro setuju dengan keinginan teman-temannya

"Okey! Nanti malam di depan CNI. Gue tunggu sampai jam 12 kalo lo gak dateng gue menang. Bawa Alle sama lo nanti"

"Kenapa gak di GLC aja? Lebih seru sepertinya"

"Oke deal"

"Oke"

Alvaro menarik Allecia menjauh dan memasuki mobilnya dia menyuruh supirnya menelpon beberapa anak buahnya untuk membawa sepeda Allecia ke apartement Allecia. Sedangkan Allecia dibawa oleh Alvaro

"Alle"

Allecia diam

"Alle? Jangan mendiamkan saya"

"Alle! Tatap saya!"

Allecia menoleh, setelah sejak tadi dia menatap ke arah jalan raya dari jendela di sampingnya

"Alle..."

Allecia cuma tersenyum, senyuman yang cukup membuat Alvaro tertegun. Bukan karna manis atau cantiknya Allecia dengan senyuman itu, tetapi karna perasaan aneh saat dia melihat senyuman kecut dan sendu dari Allecia

"Kak, berhenti di depan aja" suruh Alle pada supir Alvaro

Si supir menatap ke arah Alvaro dari kaca tengah

"Kak, berhenti atau saya loncat" Ujar Allecia pelan

Si supir berhenti, Allecia langsung keluar dan berjalan menjauhi mobil Alvaro. Tentu saja Alvaro ikut di belakangnya

"Alle"

Note: nama perumahan GLC itu beneran ada loh... Lokasinya di daerah rumah saya... Cuma saya singkat aja itu jadi GLC
Jadi, kalau kakak2 ada yg ngeh itu kepanjangannya apaan ya itu lah, pokoknya...

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang