20 years before H- day

13.4K 611 0
                                    

Seorang pria berpakaian rapi kini tengah menunggu di depan ruang persalinan bersama dengan bocah laki-laki berumur tujuh tahun

Namanya Varell Marvello Legiand, anak tunggal dari pemilik perusahaan Arleg, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata. Varell memiliki istri bernama Agatha Rexsil. Sementara anak kecil yang tengah di rangkulnya saat ini adalah putra pertamanya yang bernama Alexander Marvello Legiand

Sekitar satu jam mereka menunggu dan akhirnya sang dokter keluar dengan dua buah ranjang bayi

"Selamat tuan Legiand, kedua putri anda lahir dengan selamat" ucap sang dokter

"Yang mana yang lahir lebih dulu?" Tanya Varell to the point

"Yang ini tuan. Siapa namanya biar saya catat, sekalian untuk akta kelahirannya nanti"

"Allecia Marvello Legiand"

"Nama yang cantik" ucap dokter itu, sementara sang suster tengah menuliskan nama tersebut dalam data pasien yang ia bawa

"Yang ini yang bungsu, mereka hanya berbeda sepuluh menit"

"Alexis Marvello Legiand, itu nama putri bungsuku"

"Baiklah, kalau begitu. Kami akan mengantar bayi-bayi ini ke ruang bayi dan juga nyonya Legiand ke ruang perawatan. Kami permisi" sang dokter juga kedua suster itu membawa kedua bayi itu menjauh dari ayahnya

"Ayah..." Panggil si kecil Alexander

"Hm? Ada apa nak?"

"Adik, Alex belum lihat adik... Bunda mana? Bunda kok belum kelihatan?" Pertanyaan lugu sang anak membuat sang ayah menarik kedua sudut bibirnya

"Mari lihat adikmu besok, sekarang kita pulang dulu. Kamu juga sudah ngantukkan?"

Alexander mengangguk dan membiarkan sang ayah menggendongnya sambil berlalu keluar dari rumah sakit itu.

Keesokan harinya Alex merengek pada ayahnya untuk mengajaknya ke rumah sakit. Yang mau tak mau dituruti oleh sang ayah

"Bunda..." Pekik Alex kegirangan ketika ia melihat bundanya tengah duduk sambil menggendong adik kecilnya

"Kenapa cuma yang ini saja yang diberi ASI?" Tanya Varell pada istrinya

"Hm? Oh, aku pikir biar hari ini Alexis dulu lalu, besok Allecia"

Varell hanya mengangkat bahu saja mendengar keputusan sang istri.

"Kamu sedang apa Alex?" Tanya Varell

"Ahh... Alex lihat dede. Lucu, dede sangat lucu..." Ucap Alex girang

"Say hello to her" pinta Varell

"Hello Al, aku kakakmu, namaku Alexander, panggil aku kak Alex ya..." Alex menjulurkan jari telunjuknya ke dalam box bayi dan jemari kecil Allecia langsung menggenggam erat telunjuk Alex

"Dede lucu sekali..." Ucap Alex

Varell tersenyum melihat tingkah ayahnya, begitu pula sang ibu

"Kenapa kamu memanggilnya Al, Alex?" Tanya Agatha

"Karna namanya Allecia bunda..." Jawaban lugu dan polos dari bibir Alex membuat Varell dan Agatha tersenyum dan terkekeh kecil

"Lalu siapa nama panggilan Alexis? Tanya Varell

Alex mengerutkan keningnya menatap sejenak adiknya yang berada di pangkuan sang ibu

"Ah... Lexie..." Jawab Alex dengan semangat

"Hm? Lexie ya?" Varell menatap sekilas putrinya dan mengangguk pada Alex

"Ayo say hello ke Lexie" ajak Varell dan lagi, Alex mengangguk dan memanjat ranjang pasien ibunya

"Hello, Lexie. Aku Alexander, kakakmu. Panggil aku kak Alex ya..." Ucap Alex dengan cara yang sama pada Lexie

Berbeda dengan Allecia, Alexis tidak menggenggam jari Alex melainkan menepak tangan Alex menjauh dan membuat Alex sedih

"Alex..." Panggil Agatha

"Jangan murung begitu, mungkin Lexie sedang minum susu jadi, dia takut terganggu. Bunda yakin Lexie sayang padamu" Agatha menghibur sang putra

"Benarkah bunda?" Agatha mengangguk

"Okie dokie... Alex mengerti"

Varell menatap keluarga kecilnya yang kini terasa begitu lengkap dan sempurna. Senyuman lembut menghiasi wajahnya saat ia menatap istrinya bersama ketiga anak mereka

"Varell... Kapan aku boleh pulang?"

"Hm? Nanti aku tanya pada dokter, oke?" Agatha tersenyum dia mengelus sayang pipi gembul Lexie yang kini ada di dekapannya

Agatha mendapat izin pulang setelah dua minggu menginap di rumah sakit. Alex girang bukan main mendengar ibu dan adiknya akan pulang. Bahkan sebuah kamar bayi sudah disiapkan di rumah besar mereka

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang