Tiga tahun sudah berlalu dan selama tiga tahun juga, kedua anak kembar itu tidur bersama. Seiring berjalannya waktu selama tiga tahun belakangan terlihatlah kedekatan Alex dengan Allecia
"Kak..." Suara cempreng Allecia mengisi rumah besar itu
Allecia kini tengah bermain bersama sang kakak karna saudari kembarnya, Alexis kini tengah dibawa oleh sang bunda ke pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Barat
"Kakak... Kakak dimana?" Allecia yang sudah lancar bicara itu kini tengah mencari sang kakak yang bersembunyi di taman rumah mereka yang luas
Allecia berlari kecil mencari dimana sang kakak bersembunyi. Ia berlari dengan riangnya sambil menyerukan nama sang kakak namun karna tak berhati-hati, Allecia tersandung sebuah selang taman
Buughh
"Hua...!" Allecia menjerit
Alex yang tengah bersembunyi langsung berlari secepat kilat bersama dengan para pelayan di rumah itu
"Aduh non, cup...cup... jangan nangis. Siapa yang nakal biar bibi pukul?" hibur sang bibi
Bukannya berhenti Allecia malah menangis semakin kencang
"Al..." Alex memanggil Allecia dari tempatnya berdiri dan seperti sihir, Allecia langsung berlari ke tempat sang kakak
Allecia menarik kaos bagian depan sang kakak dan menangis. Alex langsung memeluk Allecia dan mengusap punggung sang adik
"Cup..cup.. Kakak disini, sudah jangan nangis lagi" hibur Alex
"Sakit..." Rengek Allecia
Alex melepas pelukannya dan berjongkok di depan sang adik. Dia meniup lutut Allecia yang memerah dan mengecup lutut itu
"Sakit...pergilah...hush..hushh. Jangan ganggu Allecia" ucapnya
"Masih sakit?" Tanya Alex pada Allecia
"Sedikit..." Allecia menjawab, kini putri kecil itu tidak menangis lagi
Alex kembali berdiri, ia menunduk untuk melihat adiknya dan ia menghapus air mata sang adik dengan ibu jarinya
"Ayo tidur, ini udah siang. Kamu juga udah ngantuk, makanya tadi jatuh" ajaknya pada Allecia
"Kakak..." Allecia memanggil "gendong..." Pintanya manja
Alex menimbang-nimbang sebentar dan ia berjongkok di depan adiknya
"Ayo naik..." Suruhnya
Allecia tersenyum dan naik ke atas punggung sang kakak dengan senangnya
"Yey... Al digendong kakak..." Ucapnya riang
Para pelayan dan pengurus kebun tersenyum melihat kedua bocah itu begitu dekat
"Andai non Alexis bisa dekat juga dengan den Alex..." Ujar salah seorang pelayan disana
"Huss... jangan sembarangan ngomong nanti kalau terdengar tuan dan nyonya kamu bisa dipecat loh"
Alex menemani adiknya tidur, dan ia segera mengerjakan tugas-tugas dari gurunya. Sekitar jam lima sore Allecia terbangun dan mencari sang kakak ke kamarnya
"Kakak...?" Allecia tampak bingung karna ia tak menemukan sang kakak dimana pun
"Eh, Al. Kamu udah bangun?"panggilan dari Alex membuat Allecia membalikkan badannya menghadap ke arah kamar mandi dan disana lah kakaknya tengah berdiri
"Kakak mandi?" Tanya Allecia, Alexander mengangguk dan menghampiri sang adik
"Kamu juga mandi sana udah bau iler. Tadi kamu ngilerr ya..." Goda Alexander
"Gak... Kok, Al, gak ngiler..." Alexander tersenyum
Digandengnya tangan Allecia dan dibawanya sang adik ke salah satu pelayan mereka
"Bi, tolong mandikan Al, aku mau telpon bunda dulu"
Sang bibi mengangguk dan membawa Allecia ke kamar mandi di kamarnya
"Bun, bunda kapan pulang?"
"Aduh Alex, bunda sama Lexie pulang malam kayaknya. Kamu makan malam sendiri aja okey? Hati-hati di rumah, jangan nakal, kerjain pr yang benar"
Alex hanya menghela nafas pasrah. Sang bunda tidak pulang untuk makan malam. Alex terpaksa makan berdua dengan Allecia saja.
Alex kembali ke kamarnya melanjutkan pr yang tadi ia tinggal. Suara ketukan di pintu kamarnya membuat dia keluar dari kamar
"Ada apa bi?"
"Anu den, ada tuan Gerrald dan nyonya Lucy"
"Oh nanti saya turun bi, saya rapiin buku dulu. Makasih ya bi"
Alex buru-buru merapikan buku-bukunya dan bergegas turun. Alex hanya tersenyum simpul melihat adiknya kini duduk di pangkuan sang oma
"Oma, opa..." Panggil Alex
"Kakak..." Allecia segera turun dari pangkuan sang nenek dan menerjang tubuh sang kakak
"Kakak, oma dan opa akan makan dan nginep disini..." Girang Allecia
Alexander mengangguk dan tersenyum meski ia sedikit merasa kasian pada adik kecilnya ini. Makan malam sudah disiapkan dengan rapi oleh para pelayan, Alex bersama kakek dan nenek serta adiknya duduk di ruang makan dan mulai menyantap makan malam mereka yang tergolong banyak untuk ukuran empat orang
Usai makan malam, Alex mengantar Allecia ke tempat tidurnya dan membacakan dongeng untuk sang adik sebelum akhirnya dia meninggalkan sang adik dan beralih ke kamarnya
Jam besar di ruang tamu sudah menunjukan pukul sembilan malam dan kedua orang tuanya tetap belum kembali. Alexander hanya menghela nafasnya, lalu berjalan memasuki kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To You
Teen FictionAllecia tak pernah meminta apapun selama hidupnya, keadaan membuat dia harus mengalah pada kembarannya. kasih sayang seluruh keluarga tak pernah terasa untuknya. benci? jelas Allecia seharusnya benci pada kembarannya. Kesal? tentu dia kesal "bunda d...