Allecia melangkah menjauh dari hadapan ibunya atau bisakah dia menyebutnya mantan ibunya? Allecia berjalan menjauh sejauh mungkin, dia berjalan keluar dari mall itu dan memanggil taxi biasa yang melintas. Tanpa dia sadari seseorang mengikutinya dengan mobil Range Rover berwarna hitam
"Maaf bu, ini kita kemana ya?"
Allecia terdiam. Dia tidak mungkin pulang dengan keadaan buruk begini
"Ke Living World Alam Sutera pak"
Si supir taxi mengangguk dan melajukan mobil itu menuju ke jalan tol. Allecia menatap keluar jalan. Memikirkan apa yang baru saja terjadi padanya
'Bagaimana bisa gue mengira dia akan memanggil gue pulang?'
'Atau setidaknya meminta gue kembali menjadi bagian dari keluarganya?'
'Bagaimana bisa dia hanya ingin gue memberikan nyawa gue pada seorang Alexis?'
'Sebegitu tidak berartinyakah gue untuk mereka??'
Allecia terus memikirkan berbagai pertanyaan di pikiran dan benaknya. Allecia cuma bisa tersenyum miris
'Gue memang nggak pernah ada di mata mereka...' Allecia menarik kesimpulan itu
Allecia menghabiskan waktunya mengitari seisi mall itu dan mencoba berbagai makanan disana. Tak perlu takut gendut karena dirinya memang tidak pernah punya masalah dengan kegendutan. Atau lebih tepatnya dia tidak bisa gemuk. Beratnya hanya mencapai timbangan 50 kg dan tidak pernah bertambah yang ada berkurang. Dengan tinggi 165 cm dia tentu saja memiliki badan yang proposional
"Hhh... Akhirnya gue jadi ngemil deh..."
Allecia melirik jam tangannya. Sudah jam setengah empat. Allecia harus kembali ke rumahnya sebelum Alvaro pulang. Bukan karena takut Alvaro marah. Karena Alvaro tidak akan marah padanya, dia hanya tidak ingin suaminya khawatir karena dia
"Pulang ah"
Allecia bergegas pulang dan memanggil sebuah taksi biasa. Dia sedang malas memesan taksi online. Dia menaiki taksi itu. Dan masih tanpa dia sadari dia tetap dibuntuti. Sampai di jalan yang cukup sepi dan lenggang, mobil itu menabrak taksi Allecia dari belakang yang memang sedang melaju agak kencang
"Ya Tuhan!" Gumam Allecia
Mobil Allecia berputar dan guling beberapa kali. Allecia hanya bisa menutup rapat-rapat matanya
"Varo..." Panggil Allecia
'Anda berhasil mendapatkan yang anda inginkan nyonya Agatha Rexsil' batin Allecia untuk terakhir kali sebelum gelap menghampirinya
......
"Bi..."
"Iya tuan"
"Allecia mana?" Alvaro bertanya sambil melepaskan dasinya
"Nyonya pergi dari jam 11 dan belum kembali tuan"
Alvaro mengernyit, sudah hampir jam 6 sore. Tumben sekali Allecia pergi selama itu. Alvaro masih berpikir positif, Alvaro memilih menyalakan televisi
"Sebuah rekaman keributan istri pengusaha terkenal AKD dengan istri VML. Terbongkar ternyata istri AKD merupakan anak dari VML"
Mata Alvaro membulat melihat berita itu. Ditambah berita breaking news yang memotong acara itu
"Sebuah kecelakaan terjadi di jalur arteri Alam Sutera. Seorang saksi mata mengucapkan bahwa, taksi yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi ditabrak dari belakang oleh mobil SUV hitam dan mengakibatkan taksi tersebut terbalik. Adapun kabar yang menyebutkan korban di dalam taksi adalah supir taksi dan istri seorang pengusaha terkenal"
Alvaro tak lagi mendengarkan berita itu lantaran dia mendapat panggilan masuk di ponselnya
"Halo..."
"Selamat sore pak, apa benar ini nomor suami ibu Allecia?"
"Ya benar ini saya sendiri"
"Maaf pak, kami dari pihak rumah sakit X, ingin mengabarkan ibu Allecia baru saja diantarkan ke rumah sakit kami karena kecelakaan. Istri anda harus segera ditangani secepatnya dan kami membutuhkan persetujuan anda untuk tindakan operasi"
"Ya, saya segera kesana. Lakukan yang terbaik untuknya. Catat nama saya Alvaro Kenneth Dimitra. Saya akan membayar semuanya"
"Atnan!!!" Teriak Alvaro
Atnan masuk dengan tergopoh dan Alvaro hanya membawa dompet dan ponselnya
"Ke rumah sakit X, di Alam Sutera! Cepat!"
Atnan segera mengemudikan mobilnya mengarah ke rumah sakit dengan cepat
"Halo, oma... Varo minta tolong, oma kenal dengan direktur rumah sakit X kan? Allecia kecelakaan dan dibawa kesana. Tolong bilang pada dia untuk menangani Allecia dulu. Varo dalam perjalanan kesana" ujar Alvaro melalui sambungan teleponnya
"Apa? Allecia kecelakaan? Baik, oma mengerti. Oma akan menelponnya"
"Terima kasih oma"
Alvaro memejamkan matanya. Berusaha menghilangkan rasa takut dalam dirinya
'Please Alle, kamu harus kuat sayang. Kuat untuk aku dan anak-anak' batin Alvaro
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To You
Teen FictionAllecia tak pernah meminta apapun selama hidupnya, keadaan membuat dia harus mengalah pada kembarannya. kasih sayang seluruh keluarga tak pernah terasa untuknya. benci? jelas Allecia seharusnya benci pada kembarannya. Kesal? tentu dia kesal "bunda d...