Win

9.2K 497 0
                                    

"Jaga dia!" Ujar Alvaro pada anak buahnya

"Iya tuan"

Alvaro bersiap di atas motornya, mobil Audy miliknya sudah terparkir mulus di garis finish

Pertandingan dimulai, baik Alvaro maupun Ravi sama-sama tidak ada yang mengalah. Sejak mulai sampai di ujung putaran balik Alvaro memimpin. Namun, saat jalan kembali menuju garis finish, Alvaro mencium kebusukan Ravi

'Gue hidup lebih lama dari lo bocah tengik!' Batin Alvaro sambil menyeringai

Benar saja, di tengah jalan Ravi sengaja menyuruh temannya melemparkan gentong-gentong kosong ke arah Alvaro. Untung saja Alvaro sudah lama mengendarai motor jadi dia sudah sangat biasa menemui hal semacam itu. Alvaro menghindar dengan mudah

"Tenang aja Lle, pacar lo pasti menang" ujar Devi

"Thanks Dev"

Devi mengangguk. Devi adalah teman Allecia sejak masuk sekolah. Kini Allecia menunggu Alvaro dan Ravi di garis finish. Deru suara motor mulai terdengar Allecia berkomat-kamit menggumamkan doa

"Please, kak Varo... Please" gumam Allecia

"Keliatan-keliatan!" Pekik para penonton

Allecia membuka matanya penuh harap. Lampu motor yang menyilaukan, itu yang terlihat oleh Allecia dari jauh. Allecia semakin berdoa. Berharap Alvaro yang memenangkan pertandingan

"Please kak Varo"

"Please, jangan kalah"

"Menang buat Alle please"

Allecia diam menatap ke arah lampu motor itu. Dan ketika lampu motor semakin mendekat para penonton semakin giat berkoar-koar. Mereka semakin berteriak kencang

"Siapa yang menang?"

"Ravi kayaknya. Dia kan jago banget"

"Ravi"

"Ravi!"

"Ravi"

Seorang pria mendatangi Allecia dan Devi dengan wajah bengalnya

"Selamat menunggu menjadi piala bergilir kita nona Allecia"

"Ravi bakal menang!"

"Lo bakal jadi mainan kita!"

Allecia diam saja tak menanggapi. Saat pria itu hendak menyentuh Allecia kedua anak buah Alvaro yang berdiri di dekat Allecia langsung mencekal tangan pria itu

"Ck! Lo boleh selamat sekarang, liat aja sebentar lagi. Lo bakal nangis sampai mau bunuh diri!"

Pria itu berjalan menjauhi Allecia. Allecia sendiri masih sibuk berdoa dan berharap. Dia menahan napasnya saat dia melihat motor itu semakin mendekati finish

"Finish!!!!" Seru sang wasit

Devi memeluk Allecia dengan teriakan girangnya. Sedangkan tubuh Allecia membeku seperti patung

"Sudah gue bilang! Dia pasti menang Alle! Dia menang! Lo selamat Alle!" Ujar Devi senang

Allecia menatap kosong orang yang berdiri di depannya. Yang Allecia tahu wangi maskulin orang itu menenangkan dirinya, dan lengan kokoh orang itu kini membalut badannya, memberikan kehangatan

"I'm back and i'm win" ujar orang itu

Allecia hampir saja merosot. Kakinya tiba-tiba lemas, lengan kokoh yang melingkar di badannya menahan badan Allecia tetap berdiri. Allecia tersadar, dia menangis. Menangis karna bersyukur

"Thanks, thanks, thanks..." Gumamnya berkali-kali

Alvaro memenangkan pertandingan balap itu dan menyelamatkan Allecia dari nasib buruk yang bisa saja menimpa Allecia. Alvaro kini memeluk erat gadisnya dan membelai rambut gadisnya itu dengan sangat lembut, memberikan ketenangan pada gadisnya

"Jangan menangis Alle!" Ujar Alvaro saat dia mendengar isakan kecil dari mulut Allecia

Allecia mengangguk kecil dalam pelukan Alvaro

"Thanks" ujar Allecia

"my pleasure, baby girl" ujar Alvaro pelan

Alvaro menggendong Allecia dan mendudukan gadisnya di atas kap mobilnya. Tangannya mengangkat wajah Allecia dan mengusap kedua pipi gadisnya

"Kita pulang ya?" Ajak Alvaro

Allecia mengangguk. Alvaro memasukan Allecia ke dalam mobil, dia memberikan kunci motornya pada salah satu anak buahnya. Dia mengantar Allecia pulang ke apartementnya

"Good nite"

"Good nite"

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang