The Secret

10.2K 558 2
                                    

"Yang..." Panggil Alvaro saat mereka sedang ada di ruang tunggu

"Hm? Kenapa?"

"Gak sakit apa itu wajah kamu yang?"

"Perih sedikit. Ada yang lecet ya kak?"

Alvaro mengangguk

"Kalau mereka saya kasih pelajaran boleh gak yang?"

"Terserah kakak saja"

"Emangnya kenapa mereka mengejarmu tadi?"

"Emmm... Jadi begini, kakak tahu kan sejak aku masuk SMA, aku direkomendasi menjadi ketos. Nah kemarin mereka bolos sekolah selama tiga hari. Ortu dipanggil tapi mereka bilang anak-anaknya berangkat setiap hari. Nah ceritanya kemarin waktu mereka masuk, aku disuruh memanggil mereka dan membawa mereka ke ruang guru"

"Lalu?"

"Singkat cerita aku temuin mereka lagi mojok di dekat kantin sambil merokok ya aku kesal mereka aku sambit pakai buku di tangan aku. Lalu, ujung-ujungnya berantem deh. Ketahuan guru BK mereka di skors"

"Oh gitu..."

Suster memanggil Allecia dan Alvaro. Ruang tunggu memang sudah kosong. Hanya mereka berdua yang tersisa, karna mereka sengaja menyuruh suster agar mereka dimasukan paling terakhir

"Hai tante" sapa Alvaro

"Mama?" Panggil Allecia kaget

Alvaro juga langsung menengok ke arah ranjang pasien dan melihat ibunya duduk di atas ranjang itu. Sandra langsung turun dan mendekati Allecia

"Aduh! Anak mama kenapa jadi begini? Siapa yang berani bikin kamu kayak gini?"

"Gak apa-apa ma. Ini cuma lecet dikit doang"

"Tawuran lagi Alle?" Tanya Tania polos

"Tawuran?"

Alvaro langsung menatap tajam mata Tania

"Dulu ma, sekarang Alle udah diangkat jadi ketos ma. Jadi gak pernah tawuran lagi. Lagi pula terakhir Alle tawuran ketahuan sama kak Varo ma, terus dia marahin Alle jadi, Alle sudah berhenti"

"Kok kakak sih Alle manggil Varonya?"

"Lalu, Alle harus manggil apa?"

"Entahlah, mama juga gak tau"

"Kak Varo manggil aku sayang, aku panggil sayang juga aja deh"

"Ya sudah kalau begitu"

Allecia menatap ke arah Alvaro dan tersenyum kecil, sambil meringis perih karna luka di sudut bibirnya

"Jangan senyum-senyum dulu yang! Sakit kan itu" omel Alvaro

Allecia memeluk Alvaro sedikit berjinjit

"Aku mewakili kamu tersenyum sayang... Ini rahasia kita berdua" bisik Allecia membuat Alvaro terkejut namun mengangguk

Memang waktu setahun lebih membuat Allecia dan Alvaro sama-sama tahu bagaimana sifat dan sikap, juga ekspresi wajah mereka. Bahkan mereka bisa tahu apa yang dirasakan pasangannya hanya dengan tatapan mata

Allecia melepaskan pelukannya dan menatap ke arah Sandra

"Ma... Maaf" ujar Allecia

"Loh... Kenapa kamu minta maaf Alle?"

"Karna Alle sudah membuat mama kecewa. Alle tahu mama pasti kecewa karna Alle gak sebaik yang mama pikir"

"Mama tahu kok sayang. Mama juga tahu kalau kamu anak dari Agatha"

Allecia terdiam, seluruh badannya membeku. Dia menatap Sandra dengan tatapan kosong

"Tenang saja sweetheart meskipun mama tahu. Mama malah semakin sayang sama kamu. Karna mama juga tahu kalau kamu gak salah apa-apa"

"Ma-mama tahu sampai kesana?"

"Iya"

Allecia hampir melorot ke lantai kalau saja Alvaro kurang sigap dalam menangkap Allecia. Kini Alvaro menahan badan Allecia dengan melingkarkan tangannya di pinggang sang kekasih

"Alle!" Pekik Sandra kaget

Sandra langsung menarik Allecia untuk duduk di kursi dan mengusap pelan punggung tangan Allecia

"Mama tidak membenci kamu atau merendahkan kamu. Tidak akan pernah sayang. Mama akan tetap mendukung kamu"

"Tapi aku bukan Alexis ma"

"Memang bukan. Karna itu mama izinkan kamu bersama dengan putra mama satu-satunya"

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang