Kakak Sakit

8.8K 366 2
                                    

"Papi... Main itu ayo..." Teriakan riang dari Armano mengisi telinga Alvaro dan membuat dirinya juga sang istri tersenyum kecil

Saat ini Alvaro tengah memenuhi janjinya pada sang anak. Janji kalau mereka akan berlibur saat Alvaro sembuh dari sakit. Dan sinilah mereka sekarang, di tempat bermain terbesar di Jakarta. Dufan. Alvaro menggandeng Armano di tangan kanannya sementara tangan kirinya ada Arseno. Allecia menggandeng Ardano dan Ardano juga menggandeng Arseno, mereka cukup menjadi sorotan karena keluarga kecil mereka sangat amat terlihat bahagia

"Yakin mau main itu?" Tanya Alvaro pada putranya saat mereka berhenti di tempat main yang sejak tadi ditunjuk oleh Armano. Jet coaster

"Iya... Ayo papi..." Ajak Armano

Alvaro mengangguk dia bertanya kepada kedua putranya yang lain apa mereka ingin ikut atau tidak dan tentu saja jawaban Arseno tidak mau sementara Ardano terlihat tertarik dengan permainan itu. Akhirnya, Alvaro menyuruh salah satu bodyguard-nya untuk menemani Ardano main jet coaster sementara dia menemani Armano dalam permainan yang sama

"Seru loh Sen, Arsen yakin nggak mau main?" Tanya Armano saat mereka sudah selesai bermain

Arseno menggeleng dan Alvaro tersenyum. Dia mengusap kepala Arseno dan mengajak keluarga kecilnya untuk naik carousel. Alvaro mendudukan Armano di kuda-kudaan berwarna hitam yang dipilih Armano, sementara Arseno, Ardano dan Allecia memilih duduk di tempat duduk yang berbentuk seperti kereta. Alvaro sendiri berdiri dengan bersandar pada kuda di sebelah Armano, menjaga anak itu kalau-kalau dia terjatuh

"Main apa lagi?" Tanya Alvaro setelah permainan itu juga selesai

"Istana boneka mau?" Tanya Allecia

"Banyak bonekanya ya mi?" Tanya Armano

Allecia dan Alvaro mengangguk. Meski jujur saja, Allecia belum pernah memainkan wahana itu atau lebih tepatnya belum pernah menginjakan kaki di Dufan atau tempat hiburan lain kecuali, mall sebelumnya

"Kata temen Arsen, bonekanya bisa gerak" ujar Arseno

"Iya, bisa bergerak bonekanya, mau kesana?" Tanya Alvaro

Dengan antusias ketiga anak itu mengangguk. Alvaro langsung memboyong keluarga kecilnya ke wahana tersebut dan menikmati tawa riang ketiga putranya serta senyum bahagia istrinya. Alvaro tahu istrinya juga belum pernah menikmati taman hiburan seperti ini. Selesai melihat boneka di istana boneka, Alvaro mengajak mereka makan siang di salah satu tempat makan disana. Memang sesekali, Alvaro dan istrinya mengizinkan anak-anak mereka memakan junk food agar mereka terbiasa pada makanan itu

"Mau main lagi atau pulang?" Tanya Alvaro

"Pulang... Arman ngantuk" jawab Armano

"Arsen cape..." Jawab Arseno

"Kakak nggak cape?" Tanya Allecia pada Ardano

Anak itu hanya diam saja. Sejak tadi pagi sebenarnya Ardano memang agak lebih pendiam dari biasanya. Walaupun biasanya dia juga pendiam tapi, hari ini Ardano jauh lebih diam lagi. Alvaro berpindah ke sebelah Ardano

"Kak?" Panggil Alvaro sambil mengusap rambut Ardano

Ardano hanya menyandarkan kepalanya di badan ayahnya tanpa berucap apapun. Rasa penasaran timbul di pikiran kedua orang tua itu. Alvaro memegang leher Ardano dengan punggung tangannya dan merasakan suhu cukup tinggi disana. Dengan sigap Alvaro menggendong Ardano

"Kak Arman, Arsen, kita pulang sekarang ya?" Ajak Alvaro pada kedua anaknya

"Kak Ardan kenapa pi?" Tanya Arseno

"Kakak sakit sayang, kita pulang ya. Nanti kalau kalian libur lagi kita baru kesini lagi"

Armano dan Arseno langsung berdiri. Mereka meraih tangan Allecia untuk pegangan mereka. Alvaro bersyukur ketiga putranya memiliki sifat saling menyayangi dan tidak terlalu keras kepala. Alvaro mengusap rambut Ardano yang ada di pelukannya

"Sabar ya kak, kita ke dokter sekarang" ucapnya

Alvaro merasakan putranya mengangguk dan mengerang kecil. Mungkin Ardano merasa tidak nyaman dengan kondisi badannya

"Ssshh... Nggak pa-pa. Kakak jagoan, kakak kuat" bisik Alvaro di telinga putranya

Alvaro dan Allecia juga kedua putranya langsung masuk ke mobil mereka yang sudah menunggu di dekat pintu keluar. Alvaro duduk di samping Rudi yang menyetir mobil itu dengan Ardano di pangkuannya. Arseno, Armano dan Allecia duduk di belakang. Bahkan Armano meminta duduk di paling belakang dan langsung tertidur. Arseno juga langsung terlelap setelah Alvaro meminta Rudi bergegas ke rumah sakit terdekat

"Apa yang sakit kak?" Tanya Alvaro saat putranya kembali mengerang

"Dingin pi"

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang