"Alle?"
Sandra tersentak kaget saat sebuah isakan keluar dari bibir kecil Allecia. Alvaro juga langsung bengkit dari kursinya dan mengusap punggung Allecia
"Ssshh... Jangan nangis sayang" ujar Alvaro
Bukannya berhenti, Allecia malah tambah menangis dan memeluk pinggang Alvaro erat. Menyembunyikan wajahnya di perut Alvaro
"Varo, Alle kenapa?" Sandra bertanya dengan khawatir
"Anu ma, itu loh... Allecia pengen makan masakan mama"
Sandra langsung mengusap rambut Allecia dengan perlahan
"Anak mama sayang, mama masakin kamu besok ya... Sekarang kita makan ini dulu ya?"
Allecia menggeleng dalam pelukan Alvaro
"Alle..."
Sandra jadi serba salah. Dia bingung harus berbuat apa. Mengalah Sandra kembali mengusap rambut panjang Allecia
"Sayang... Anak mama, kamu mau mama masakin apa?"
Allecia mengintip dengan napas yang masih sesenggukkan
"Alle mau makan masakan mama... Apa saja pasti Alle makan"
Sandra mengangguk. Dia segera pergi ke dapur meskipun dia bertanya-tanya dan heran. Julio juga menatap heran menantunya yang berubah jadi manja dan sedikit egois
Sandra kembali dengan sepiring tumis ayam, dengan udang, wortel dan jagung muda
"Nah... Ini buat Alle... Ayo makan sayang... Jangan nangis lagi ya"
Allecia mengangguk. Dia memindahkan semua lauk di piringnya ke piring Alvaro dan dia mengambil sayur yang dimasak sandra. Benar saja, Allecia menghabiskan semua sayur itu sendirian. Alvaro saja tidak boleh menyentuh sayur di piring itu sama sekali
"Alle..."
"Iya ma?"
"Nggak... Nggak apa-apa"
Sandra ingin bertanya tapi, dia bingung harus bertanya apa. Setelah makan, mereka duduk di ruang keluarga dan menonton tv bersama. Allecia bersandar pada bahu Alvaro dengan manja
"Sayang..."
"Hm? Kenapa?"
"Aku ingin makan donat"
"Kamu habis makan loh, yakin masih sanggup makan Donat?"
"Iya.. Aku mau donat..."
Allecia menatap Alvaro dengan mata berkaca-kaca dengan segera Alvaro mengambil ponselnya
"Iya-iya... Kita pesan donat..."
Alvaro segera menyerahkan ponselnya ke Allecia
"Ini, kamu pilih mau yang mana"
Allecia tersenyum. Dia memilih donat-donat yang dia suka. Alvaro mencatat itu di ponsel Allecia. Setelah Allecia selesai memilih, Alvaro memesan ojek online untuk membeli donat-donat itu
"Terima kasih sayangnya Alle yang ganteng" Alvaro terkekeh mendengar ucapan Allecia
Sandra dan Julio masih saja terus menatap kedua anak itu dengan heran. Tak sampai setengah jam, donat pesanan Allecia datang. Alvaro membayar dan mengambil donat itu. Dia menyerahkan donat itu pada Allecia
"Gak dimakan sayang?"
Allecia menggeleng
"Aku maunya kamu, mama, papa, bi Ijah, bi Inah, kak Atnan, om Deva, om Haris, om Jaka, kak Made, kak Ruslan sama om Faris yang makan"
"Hah?"
"Kamu nggak mau?"
"Iya-iya aku makan"
Dengan segera Alvaro memanggil semua orang di rumahnya dan membagi donat-donat itu. Sementara Allecia hanya tersenyum
"Alle.."
"Iya ma?"
"Alle, mmm...sehat?"
"Sehat kok ma..."
"Oh..."
"Ma... Pa..."
"Iya?"
Allecia menggeleng
"Makan dulu deh, nanti baru Alle bilang"
Allecia menunggu Sandra dan Julio selesai dengan donatnya. Mereka berdua meminum air yang ada di meja
"Alle mau bicara apa tadi?" Tanya Sandra
"Oh... Nggak ma, Alle cuma mau tanya, mama sama papa mau punya cucu laki-laki atau perempuan?"
"Oh... Cuma tanya itu..."
1detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
"Hah?!!" Sandra memekik kaget sedangkan Julio menatap menantu dan anaknya dengan heran
"Kamu?"
Alvaro dan Allecia mengangguk. Alvaro bahkan sudah mengusap perut rata Allecia
"Berapa lama?"
"Baru tiga minggu" Alvaro menjawab
"Ini oleh-oleh buat mama sama papa dari Santorini" lanjut Alvaro
Sandra memeluk Allecia mengucapkan selamat dan terima kasih. Julio menepuk punggung putranya pelan sambil tersenyum
"Ini adalah hadiah kecil yang sangat berarti buat kita semua" Ujar Sandra
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To You
Teen FictionAllecia tak pernah meminta apapun selama hidupnya, keadaan membuat dia harus mengalah pada kembarannya. kasih sayang seluruh keluarga tak pernah terasa untuknya. benci? jelas Allecia seharusnya benci pada kembarannya. Kesal? tentu dia kesal "bunda d...