Help Me!

9.9K 532 0
                                    

Alvaro menjemput Allecia sesuai janji. Dia menunggu Allecia di dalam mobilnya. Tak lama pintu mobilnya terbuka dan menampakan Allecia dengan seragam putih hitam, mengingat ini hari Jumat

"Maaf lama" ujar Allecia

"Nggak kok. Gak lama. Lagi pula baru jam enam kurang"

Alvaro menjalankan mobilnya, keheningan menyelimuti mobil itu. Alvaro melirik gadis di sebelahnya sekilas

"Tangan kamu gak apa?" Tanya Alvaro

"Hah?"

"Kemarin saya mencuri dengar kalau tangan kamu memar"

"Oh itu. Udah gak apa kok. Lagian cuma biru saja"

"Kenapa kamu suka sekali tawuran?"

"Entah. Seru aja"

Keheningan kembali mengisi dalam mobil. Alvaro fokus pada jalanan sedangkan Allecia sibuk memainkan ponselnya

"Nanti siang saya jemput ya?"

"Gak usah. Nanti siang gue ada urusan"

"Oh ya sudah kalau begitu"

Mereka kembali diam. Allecia menatap keluar jendela dan akhirnya menatap ke arah Alvaro

"Makasih sudah mengantar. Em.. Kak Varo"

Alvaro tertegun mendengar Allecia memanggilnya kakak

"Hati-hati di jalan" ujar Allecia sebelum dia keluar dari mobil Alvaro

Alvaro tersenyum melihat tingkah Allecia. Dia menjalankan mobilnya menuju ke kantor miliknya.

......

"Woy!!! Jangan lari lo!!!!"

'Si*l kenapa bisa ketahuan sih?!' Batin Allecia

Dia merutuki kecerobohannya dalam tugas kali ini. Dirinya kepergok sedang mengambil gambar target klientnya. Jadilah, Allecia dikejar-kejar oleh anak buah dari target

"Woy!!! Berhenti lo!!!"

Allecia tetap berlari

Tiinnn

Ngiiik...

Allecia menahan napasnya ketika mobil sedan hitam hampir saja menabraknya jika dia tidak segera berhenti dan memundurkan badannya. Kaca jendela mobil itu terbuka dan menampakan siapa pemilik mobil

"Lo?!" Ujar Allecia kaget

"Woi!!! Jangan lari lo!!!" Ujar pria yang mengejarnya

Allecia menatap pemilik mobil dengan tatapan bingung. Kepalanya menoleh dan melihat ke arah orang-orang yang mengejarnya, lalu beralih menatap pengemudi mobil sedan di depannya. Menimbang-nimbang kemungkinan mana yang terbaik

"Please-"

"Masuk!"

Ucapan Allecia terpotong oleh perintah pemilik mobil. Tanpa perlu disuruh dua kali, Allecia memasuki mobil itu dengan cepat. Si pemilik mobil langsung menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu

"Thanks" ujar Allecia

"Em.. Lo bisa turunin gue di depan"

Tak ada jawaban membuat Allecia bingung sendiri. Mobil itu berhenti namun, pintu mobil justru malah dikunci oleh sang pemilik

"Jadi, sibuk yang kamu maksud itu... Tawuran lagi?" Tanya sang pemilik mobil

"I-itu bukan urusan lo kan?"

"Oh ya?"

Allecia melirik dari spion tengah kalau orang-orang yang mengejarnya sudah mulai nampak dengan motor. Bahkan beberapa dari mereka membawa pentungan juga pisau

"Jalanin mobilnya!"

"Kenapa harus?"

Allecia menatap pria di depannya jengah

"Kan kamu yang bilang kalau ini bukan urusan saya. Jadi, kenapa saya harus menuruti kamu dan melarikan diri?"

"Tapi kan..."

Allecia mulai khawatir, keringat dingin mulai mengucur dari pelipisnya

'Bagaimana kalau dia benar-benar menyerahkan gue ke orang-orang itu?' Pikir Allecia

Duk! Duk! Duk!

Allecia tersentak, mobil yang ia tumpangi kini digedor oleh orang-orang itu dan membuat Allecia semakin takut

"Please... Jalanin mobilnya"

"Kenapa saya harus menuruti kamu?"

Allecia dapat merasakan matanya memanas, rasa takutnya membuat otaknya berhenti berpikir

Pluukk...

Sebuah jaket dengan wangi maskulin mendarat di atas pangkuan Allecia

"Lepas jaket dan kemeja kamu, lempar ke kursi belakang aja. Terus kamu pake tuh jaket saya dulu...."

Mata Allecia terbelalak, bukankah percuma saja dia bersembunyi sekarang?

"Mereka gak bisa lihat kita dari luar. Kacanya memang kaca yang seperti itu, jadi tenang saja" ujar pria itu seolah mengerti arti tatapan Allecia

Allecia kembali menatap ke pria itu

"Saya gak akan ngintip" ujar pria itu sambil membalikan badannya

Allecia segera melepaskan jaket dan kemejanya lalu memakai jaket milik pria di depannya. Pakaian miliknya ia masukan ke dalam tasnya dan tas itu dia lemparkan ke bawah dan dia injak

"Sudah?" Tanya pria itu

"Hn"

Pria itu berbalik

"Sekarang kamu sandarin kepala kamu di kursi dan tutup mata kamu"

Allecia menurut. Dia merebahkan kepalanya di kursi dan menutup matanya

"Tunggu dulu!" Ujar pria itu

Allecia terpaku, pria itu tiba-tiba melepaskan ikatan rambut Allecia dan memakaikan hoddie jaketnya

"Dah tidur sekarang!" Suruhnya

Duk! Duk! Duk!

"Ada apa ya?" Ujar pria itu saat dia menurunkan kaca jendelanya setengah

"Gue mau lo serahin cewek di sebelah lo!"

"Kenapa?"

"Gak usah banyak bacot! Cepat serahin!"

"Saya menolak" ujar Pria itu santai dan tenang

"Serahin atau gue pecahin ini kaca!!!" Ancam pria-pria preman itu

Tak lama sebuah mobil Pajero sport berhenti menghalangi mobil yang di tumpangi Allecia. Allecia semakin cemas, matanya semakin terkatup rapat

'God help me!' Jerit Allecia dalam hati

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang