"Boss!" Ujar para preman itu
Orang yang dipanggil boss itu mendekati mobil yang ditumpangi oleh Allecia. Si Boss melongok ke kaca yang dibuka setengah oleh sang pemilik mobil yang ditumpangi Allecia
"Ada masalah?"
"Eh? B-bapak D-Di-Dimitra?"
"Iya? Oh... Bapak Roy, ada masalah apa ya pak?"
"A-anu... I-itu... S-s-saya ma-mau m-minta bapak me-menyerahkan pe-perempuan di sebelah bapak" ujar pak Roy gugup
"Kenapa? Memangnya ada masalah apa?"
"A-anu p-pak i-itu.."
"Tunggu sebentar" ujar pemilik mobil
Allecia terkejut bukan main
'Tunggu sebentar maksudnya? Dia mau nyerahin gue?' Batin Allecia
Sebuah tepukan pelan mendarat di pipi Allecia
"Yang, bangun dulu..." Ujar si pemilik mobil agak keras agar terdengar ke luar
Allecia menutup matanya rapat
"Yang... Bangun dulu sebentar"
Allecia masih enggan membuka matanya. Pria itu mendekat
"Buka dulu mata kamu. Ikutin aja apa yang saya bilang" bisik pria itu pelan
Allecia ingin menyumpahi pria ini. Tapi, akhinya dia mengikuti keinginan pria itu
"Yang... Bangun dulu deh"
"Enghh..." Allecia mengulat kecil, berpura-pura seperti baru bangun. Matanya memerah dan berair karna takut
"Kita keluar dulu ya sebentar" ujar Pria itu
Si pria keluar lebih dulu dan melangkah ke pintu penumpang. Dia membukakan pintu untuk Allecia keluar. Dia bahkan mengulurkan tangannya, Allecia menerima uluran tangan itu dan keluar dari mobil. Jantungnya berdegup kencang
'Habislah gue!' Batin Allecia
Grepp...
"Akh.." Ringis Allecia saat tangannya di cengkram kuat oleh preman yang mengejarnya
"Singkirin tangan anda dari dia!" Ujar pria di sebelah Allecia dengan ketegasan
"Le-lepasin d-dia!" Suruh si boss pada anak buahnya
Jelas si preman langsung melepaskan Allecia. Pria di samping Allecia langsung merangkul erat pinggang Allecia. Sangat erat seolah meyakinkan Allecia kalau pria itu akan melindunginya
"Jadi? Apa masalahnya kalau saya boleh tau?" Tanya pria di samping Allecia
"A-anu..d-dia membuntuti saya pak Dimitra"
"Membuntuti? Gadis ini?"
"I-iya pak"
Dalam hati Allecia bingung kenapa pria yang menjadi targetnya ini takut sekali pada pria di sampingnya
"Apa anda yakin?"
"..."
"Apa anda yakin gadis ini orangnya?"
"A-anu p-pak, saya yakin dia yang membuntuti saya"
"Pak Roy tahu siapa gadis ini?"
"A-anu..."
"Gadis ini kekasih saya pak"
Allecia terkejut tapi bisa mengendalikan ekspresi wajahnya. Sedangkan targetnya justru terbelalak
"T-tapi..."
"Tapi apa? Maksud anda, kekasih saya ini membuntuti anda begitu?"
"Bukan begitu pak"
"Lalu apa?"
"Kak..." Rengek Allecia manja
Pria di sampingnya masih menatap ke arah si boss dan konco-konconya
"Kak Varo..." Rengek Allecia lagi
Pria itu menengok ke arah Allecia. Ya. Pria pemilik mobil sedan hitam yang hampir menabrak Allecia dan menolong Allecia dan bahkan sedang merangkul possessif pinggang Allecia sekarang adalah Alvaro, Alvaro Kenneth Dimitra
"Ada apa sayang?" Ujar Alvaro lembut
"Alle cape kak, Alle masih ngantuk. Kenapa aku dibangunin kak?" Allecia berucap. Kepalanya ia dongakan agar dapat melihat wajah Alvaro yang lebih tinggi darinya
"Hmm..." Alvaro berdehem, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Allecia dan sebelah tangannya mengusap airmata Allecia yang sudah siap mengalir
"Tunggu sebentar ya sayang. Aku juga gak tahu kenapa mereka berhentiin kita"
Alvaro mengecup kening Allecia mesra, tangannya menarik kepala Allecia agar bersandar di dadanya
"Jadi?" Tanya Alvaro dengan nada intimidasi
"Ma-maaf pak. S-sepertinya kami salah orang"
"Lalu? Maksud perkataan anda perihal kekasih saya membuntuti anda itu apa?"
Pak Roy terdiam. Alvaro sengaja merangkul erat Allecia dan Allecia juga sengaja memeluk erat pinggang Alvaro dengan kedua tangannya. Tujuan Allecia dan Alvaro hanya satu, mengamankan Allecia dari kemungkinan terburuk jika preman itu menyerang mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To You
Teen FictionAllecia tak pernah meminta apapun selama hidupnya, keadaan membuat dia harus mengalah pada kembarannya. kasih sayang seluruh keluarga tak pernah terasa untuknya. benci? jelas Allecia seharusnya benci pada kembarannya. Kesal? tentu dia kesal "bunda d...