Part 1

16.1K 938 21
                                    

Welkam bek in mai work, gaes. Hepi riding, ya.

Cieee yg nungguin.

Padahal nggak ada. Hadeuhh !

Lets go !!

Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui.

Kini usia pernikahan kami sudah menginjak tahun ke empat. Dimana seorang Min Yoongi perlahan mulai berubah. Dia sudah tidak sedingin dulu lagi. Kini dia menjadi pribadi yang hangat dan cukup perhatian.

Terlebih sekarang kami punya rumah sendiri. Rumah sederhana berlantai dua yang kami desain sendiri. Kami memang tidak membangunnya dari awal. Tapi kami hanya memperbaiki yang sudah ada dan memberi sentuhan desain baru sesuai keinginan kami. Hingga rumah yang dulunya biasa saja ini menjadi mewah bagiku.

Krekk !

Waktu menunjukkan pukul tujuh lebih dan dia baru membuka pintu rumah. Ya, dia memang sangat sibuk. Kadang aku kesal padanya. Tapi, aku juga bangga padanya.

Yoongi berjalan ke arahku yang sedang bermain bersama si kecil Kiyoon. pengeran kecil pertama kami, Min Kiyoon. Usianya telah beranjak dua tahun dan semakin pintar setiap harinya. Kurasa itu bagus, dia akan mewarisi kepintaran ayahnya.

Cuppss !

Dia mengecup keningku meski dengan wajah datar. Begitulah kebiasaannya saat ini. Tak lupa dia langsung menyapa Kiyoon yang sangat asyik dengan mobil-mobilan dan robot di depannya.

"Ayaaaah !" Anak manis ini langsung merenggut tubuh ayahnya.

"Hei ! Mandi dulu baru ajak Kiyoon" tegurku agak memekik.

Menyebalkan. Dia memang menyebalkan. Dia bersama Kiyoon meninggalkanku menuju lantai dua.

"Kau mau tidur ?" Tanyanya pada pangeran kecil kami.

Dapat ku lihat Kiyoon Mengangguk lucu di bahu Yoongi. Sesekali dia menguap. Ku rasa siapa saja yang melihatnya akan gemas padanya.

"Hei ! Tunggu !" Segera ku buntuti mereka.

Wajar jika Yoongi seperti itu. Dia hanya bisa bertemu saat pagi dan malam hari. Itupun jika anak kesayangannya belum tidur. Meski begitu, Kiyoon lebih senang bersama ayahnya di banding ibu yang selalu menemaninya.

Dia menidurkan Kiyoon di ranjang. Mata Kiyoon menatap kami bergantian.

"Sepertinya sekarang kau lebih sayang Kiyoon dari pada aku ?"

"Dia anakku"

"Lalu menurutmu dia bukan anakku ?"

Sedikit ada perdebatan kecil di antara kami. Tapi tenang tidak sampai bertengkar. Ini cara kami bercanda hanya saja sedikit kaku. Ya, kau tahu kan Yoongi seperti apa.

"Ibu,,, tidur !" Pintanya padaku yang masih berdiri di sisi ranjang.

"Iya, sayang"

Tanpa ku sadari aku mulai berubah menjadi sosok keibuan.

"Dan kau, cepat mandi. Setelah itu baru bermain dengan Kiyoon"

Sayang, saat dia selesai mandi ku pastikan Kiyoon sudah lelap di pelukanku.

"Saat aku selesai pasti Kiyoon sudah tidur" melasnya.

"Aku ingin bermain bersama ayah" Kiyoon berucap khas balita.

"Ayah mandi dulu. Kiyoon bersama ibu dulu. Nanti kita bermain" jawab Yoongi senang.

"Hei ! Anak kecil tidak boleh tidur malam-malam" protesku.

"Aku tidak bilang akan tidur malam"

Yoongi langsung masuk kamar mandi. Benar-benar sisa es batunya belum leleh semua. Menyebalkan. Dia hanya ramah pada anaknya saja.

TBC.

Ho a' yu gaes ? Aku kembali ngelanjutin LMKM. Chaps 3. Semoga nggak bosan ya...

Baca yuuu... Vomment...

Tanggung jawab yoo.. yg minta...

Golok nih golok..

(?)
------

Bonus..

Nih, Yoongi pas pulang kerja trs liat Kiyoon

Nih, Yoongi pas pulang kerja trs liat Kiyoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iya, kalo liat anaknya gini. Giliran liat Rae Na, beuuhh dinginnyaaaaa...

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang