Part 26

3.3K 317 41
                                    


Gak jadi end masa? Bodo ah wleee.. masih suka baperin anak orang soalnya. 😁😁😁

.
.
.
.

"Aku berangkat!" Pamitnya saat di ambang pintu.

"Iya. Hati-hati!"

"Hei! Si kecil, jaga ibu dan kakakmu baik-baik. Jangan nakal" katanya seraya mengusap lembut perutku yang membuncit.

Sementara Kiyoon, dia berdiri di sampingku mengamati kelakuan kami. Ingin tertawa rasanya.

Yoongi yang mungkin merasa mengabaikan satu anak lagi langsung menariknya ke dalam pelukan. "Anak ayah! jaga ibu dan adikmu selama ayah pergi. Mengerti?" Katanya lagi lalu mengecup kepala anaknya. Seperti biasa Kiyoon akan menjawab dengan anggukan.

"Bilang apa, sayang?" Kataku.

"Kiyoon sayang ayah" ucapnya sebelum turun dari gendongan ayahnya.

"Ayah juga sayang kalian"

"Sudah! Cepat sana pergi. Ini sudah siang" suruhku.

Yoongi itu aneh. Sekarang jadi begini. Mau tanya.  Tapi, itu hanya ada berujung perdebatan dan aku tidak suka.

"Kau ingin sesuatu? Aku akan membelinya sekalian saat pulang"

"Tidak"

"Es kyim. Kiyoon mau es kyim"

"Ayah pulangnya sore. Kiyoon sore-sore mau makan es kyim? Tidak takut sakit?"

"Kiyoon-"

"Baiklah. Kiyoon tunggu di rumah. Jangan nakal dan jaga ibu juga adik"

"Yeeaa! Terima kasih, ayah"

Aku hanya bisa menghela napas melihat interaksi mereka.

Yoongi mengecup keningku juga perutku seperti biasa.  "Aku berangkat!"

"Iya! Ya ampun! Kau mau bilang berapa kali?" Jengahku. "Ah! Oh, ya! Belikan susu dan popok saja untuk Kiyoon. Persediaan mulai habis"

Orang bilang anak itu anugerah. Mungkin itu benar. Nyatanya Yoongi yang dulu acuh tak acuh sekarang jadi manja dan lembut. Semoga itu tidak hanya sekarang. Tapi, esok esoknya lagi dan seterusnya.

"Jangan pulang telat. Kita ada acara nanti malam"

Teriakku sebelum dia menjalankan mobilnya.

.
.

.
.

Aku selesai memandikan Kiyoon. Memakaikan baju dan menyisir rambut lembutnya.

Breemm.

"Itu mobil ayah. Ayo!" Ku ajak Kiyoon menyambut ayahnya.

"Ayaaaahh!" Kiyoon langsung berlari pada sang ayah yang sudah membuka pintu besar di depan kami.

"Halo, sayang!" Sapanya. Ku ambil plastik-plastik di tangannya agar dia bisa menggendong Kiyoon. Setelah itu kecupan sayang mendarat di kening dan perutku. Manis sekali. Bagiku ini sudah manis.

--

Aku berdiri di depan cermin memandangi perutku yang benar-benar membesar untuk kedua kalinya. Senyumku mengembang.

"Sebentar lagi kau akan lahir kedunia ini, sayang"

Yoongi yang baru keluar dari kamar mandi segera melangkah memelukku. "Dan kita akan berkumpul bersama" ucapanya tepat di telingaku.

Ku miringkan kepalaku untuk melihatnya dan justru mendapat kecupan di pipiku. Tak lupa tangannya terus bergerilya di perutku.

"Oh ya! Kita jadi pergi, kan?"

"Kau yakin akan ikut?"

"Ehem! Pokoknya aku mau ikut"

"Tapi, itu malam. Sebaiknya kau di rumah"

"Ikut! Pokoknya aku harus ikut" putusku mutlak. "Ya ya ya? Aku bosan di rumah terus. Lagi pula kau di sampingku. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan"

"Baiklah"

"Yes!" Akupun menghadapnya. "Terima kasih, sayang"

Cupp

Sebuah hadiah kecil di bibirnya. Kilat saja tidak perlu lama-lama.

"Kau mau kemana?" Tanyanya saat aku ingin melangkah dan langsung menarikku. Menyatukan bibir kami lebih dalam dan dalam.

Manis. Itu yang ku rasakan. Tak terasa mataku terpejam menikmatinya. Ku pastikan dia pun sama.

"Ayaaahh! Ibuuuu!"










|

Terserahlah mau TBC, END, atau FIN. Gue juga bingung. Bersambung, Cut, atau potong.

Nyatanya masih lanjut egen egen en egen. Fyusing dakuh.

Hayo mau kemana mereka? Hayooo? Tungfu chaps depan yaaa..

Ff terpanjang sepanjang abat sejarah perffan yang saya buat. Udah hampir 50 part aja. Hahaha...

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang