Part 9

4.9K 565 20
                                    

Nih, aku kasih. Selang 2 hari kan ya ? Ciee fast apdet. Ciee !! Yg pd kepo kemarin wajib vomment loh ya. Knp fast apdet. Gue mo ngucapin samting buat samwan. Tp di bawah aja. Ok.

Belum bosen kan, ya ?

-
-
-

"Kiyoon !"

Ku buka pintu kamar dimana Kiyoon di tidurkan.

"Oh ! Kau sudah pulang ? Kiyoon baru saja tertidur" ucap ibu yang duduk di samping cucunya. "Dari tadi dia menangis memanggilmu. Sebaiknya kau bawa ke rumah sakit. Demamnya cukup tinggi. Bahkan dia muntah terus" lanjut ibu yang cukup membuatku terpukul.

Kalian mungkin berfikir itu hanya demam. Sakit ringan yang biasa di alami setiap anak. Tapi, percayalah suatu saat jika itu terjadi pada kalian pasti ketenangan kalian akan terusik tiba-tiba. Kecemasan bahkan akan menutup kesenangan kalian.

Ku dekati Kiyoon yang tertidur dengan wajah pucat. Raut mungil yang selalu ceria ini berubah seketika. Ku sentuh keningnya yang di balut kompres oleh ibu. Suhu tubuhnya benar-benar naik.

Uhuk uhuk !

"Ibuuu !"

Sungguh, ingin menangis rasanya. Mendengar putra kecilku terbatuk-batuk sambil menangis dan memanggilku. Inikah hati seorang ibu ?

Ibu, maafkan aku jika dulu aku begitu nakal. Ibu, andai sekali lagi aku bisa melihatmu, bertatap muka dan menyentuhmu. Aku ingin berterima kasih padamu. Ibu, aku menyayangimu. Kemarin, hari ini, esok, lusa dan seterusnya.

Ibuku ?

Ibuku, dia telah pergi saat usiaku 5 tahun. Itu sebabnya aku tidak pernah menceritakan tentangnya. Sejak saat itu aku hanya tinggal bersama ayah.

Tidak banyak kenangan yang kami buat. Aku pun terlalu kecil untuk dapat mengenang setiap hal yang pernah kami lakukan. Ibu, aku merindukanmu.

Kembali pada Kiyoon, segera ku rengkuh tubuh kecil ini. Berharap dia lebih baik. "Kau kenapa, sayang ?"

Hoeekk !

Hiks hiks !

Ku usap lembut punggungnya. "Ayaaah !"

"Ayah akan pulang, sayang. Tapi, Kiyoon harus sembuh"

Kiyoon semakin menangis. Kurasa dia benar-benar kesakitan.

Tak lama ibu kembali masuk ke dalam kamar. "Cobalah kau hubungi suamimu !" Sarannya.

"Tadi aku sudah menghubunginya. Dia ada rapat"

"Isshh ! Dasar anak itu" umpat ibu yang terlihat kesal.

"Sudahlah, bu ! Kita tunggu saja. Siapa tahu nanti panas Kiyoon sudah turun jadi tidak perlu ke dokter"

"Kalau begitu malam ini kau tidur di sini saja. Jadi, jika ada apa-apa ibu bisa membantu"

Rupanya Kiyoon kembali tertidur. Akupun membenarkan kembali posisi tidurnya dan mengganti kompresnya.

Wajah ini benar-benar mirip dengan ayahnya. Kiyoon, anakku tumbuhlah dengan baik, jangan sakit. Jadilah orang hebat seperti ayahmu. Ibu akan selalu berusaha jadi ibu yang baik untukmu.

.
.
.
.
.

Gimana ? Dapat feelnya kagak ?

Makasih buat yang masih setia.

Vomment kalian sungguh sangat berarti. Jadi tolong bantulah saya.

Hadeuh ! Susah tau mau sampai part ini.. udah 9 part lagi dan masih gini gini aja. Yang bosen maafkeun yaa...

Hiks...

Lafyu ol...

______________

Tu samwan, ai wil sai samting for yu.

Hepi berdei to mai loveli kookie rebit or kuki kelinci. Eaakkk

Sanghae cukka hamnida ya. Ciee yg udah 20 thn. Kalo usia korea sih 21 kan ya ?

Olwais hepi, olwais sukses, olwais debes ae lah for yu.

Emm apalagi ya,

Udah ah. Segitu aja.

Hepi hepi tu yu, hepi hepi tu yu. Hepi tu yu buat kamu. Kapan lamar aku.

Eaakkk... Lagunya nyasar.

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang