Yeaaaahhh,, kambek di segmen "Bayangkan". Segmen paling di nanti oleh,,, yang ngetik sih. Berisi cerita gaje keluarga Min yang absurd. Tetap bersama saya.
Mc : bayangkan ?
Audien : bayangin dulu !!!
Eaaakkk paaan gitu ya kan ?
Masih ada yang minat ?
Go, Jek !
.
.Misal di Rae Na lagi mau tiduran di kamar terus si sulung nyamperin. Bawa buku segala. Terus di susul adeknya.
"Kenapa masuk ke kamar ibu ?"
"Ingin menemani ibu" biasalah keturunan bapak. Jadi kalo jawab ya sekenanya.
"Lalu, kenapa bawa buku ?"
"Aku ingin belajar di sini" si Kiyoon udah langsung duduk di samping si ibu.
"Lalu kau ?" Di tanya juga kan si Kihoon yang ngintilin si kakak bawa buku juga.
"Aku juga ingin menemani ibu" ini si adek juga duduk di samping ibunya.
Nah, jadi posisinya Rae Na itu di tengah. Kiyoon di kanan, Kihoon di kiri. Pada sandaran gitu sambil baca buku.
"Ibu tidak butuh kalian temani. Sana ! kembali ke kamar kalian. Belajar lalu tidur"
"Kami kasian pada ibu. Ibu selalu sendiri. Ayah selalu pulang malam"
Kihoon yg ngomong. "Sebenernya ayah kemana sih? Apa ayah tidak sayang pada ibu?" Duh nih si adek kenapa ketularan si abang sih?
"Di jaga kalau bicara. Ayahmu itu sibuk. Dia bekerja keras untuk kalian. Dasar. Suatu hari kalian juga akan jadi ayah. Jadi, hati-hati kalau bicara"
"Apa ayah bekerja dengan baik? Jangan-jangan,,,,,"
Si sulung seperti mengisyaratkan sesuatu. Tapi, keknya Rae Na ngerti deh maksud anak sulungnya ini.
"Hilangkan pikiran kotormu itu. Ayahmu bukan orang seperti itu" jelaslah Rae Na nyahut cepet.
"Kenapa ibu begitu percaya pada ayah?"
Si sulung nanya lagi padahal dia tetep fokus sama bukunya.
"Karena ayahmu juga percaya pada ibu. Dengar ibu baik-baik. Dulu sebelum kalian lahir bahkan sampai kau lahir, Kiyoon. Sering sekali terjadi perselisihan di antara kami. Salah paham sampai terjadi keributan itu sudah biasa. Ibu sering bahkan banyak melakukan kesalahan. Ayahmu marah pada ibu-"
"Ayah bisa marah dengan ibu?" Nyela aja si Kihoon.
"Marah ayahmu bukan seperti ayah lain, Kihoon. Ayahmu mendiamkan ibu berhari-hari. Tapi, sesalah apapun, sekeras kepala apapun ibu, ayahmu dia adalah orang yang tetap percaya pada ibu. Tidak ada yang lebih percaya dari pada ayahmu. Ayahmu sering kali mengalah pada keegoisan ibu. Dan hal paling buruk yang pernah ibu lakukan, kalian ingin tahu?"
Rae Na diam bentar gitu natap gantian anaknya yang seksama banget ngedengerinnya. Sampai bahkan si Kiyoon yang cuek pindah fokus ke ibunya. Dua anak adam ini keliatan kepo sekali kawan.
"Ibu pernah minta cerai pada ayahmu"
"APA?!"
Kihoon syok banget gaes.
"Ya, waktu itu kami baru 6 bulan menikah. Tapi, ibu merasa ayahmu tidak peduli dengan ibu. Ibu pikir ayahmu hanya pura-pura mencintai ibu. Jadi, ibu minta cerai. Tapi, ayahmu selalu meyakinkan ibu. Ayahmu selalu memberi kepercayaan pada ibu. Jadi, tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak percaya ayahmu. Ingat! sedingin apapun ayahmu, dia adalah ayah yang baik. Kalian bisa jadikan dia contoh pria yang baik untuk diri kalian. Mengerti? Dan kau Kiyoon, kau bilang kau lebih sayang ayah dari pada ibu. Jadi, cobalah untuk perpikiran baik pada ayahmu. Kau harus percaya padanya. Jangan jadi kakak yang buruk untuk adikmu. Ingat! Sesuatu akan berjalan lancar jika kau percaya dan punya kepercayaan"
Kuliah nyonya Min yang panjang lebar banget ya kawan. Tapi, berpaedah kan ya buat kalian juga. Eaaakkk.
Nah, sementara di balik pintu nih ada si bapak yang ngedengerin dari tadi. Dianya baru pulang kerja. Ciaaa dia senyum gitu gaes denger istrinya yang bijak binggo.
Terus karena udah pada diem. Bapak baru masuk.
"Apa yang kalian lakukan di sini?"
Pura2 gak tau lagi lo pak.
"Apa yang ayah lakukan di luar sana?" Sukurin di bales sinis sama Kihoon.
"Kihoon !" Rae Na langsung ngebentak dong. Baru aja selesai ceramah. Eh paedahnya gak di ambil. Ngezelin ya 2 anak ini.
Si bapak yang tua tua masih sweg aja di buat melongo sama si bungsu.
Eh gak ding. Yakali Yoongi ampe mangap gitu. Lu kata dumang?
Yah, agak melotot gitu lah ya.
"Kalian minta maaf sama ayah. Dasar anak nakal" -Rae Na.
"Kami kan tidak salah, bu"
A elah si bungsu. Masih aja ngelak.
"Kihoon, Kiyoon"
2 bocah ini di pelototin sama ibunya. Sukurin!
"Ayah yang minta maaf"
Swega minta maaf. Wat ?! Riders pada heboh.
Iyalah. Mereka ber-3 aja langsung natap si ayah.
"Terima kasih. Kalian sudah menjaga ibu dengan baik. Jaga terus ibumu jika ayah tidak ada"
"Kalian dengar?!" Geram Rae Na.
"Ayah minta maaf, sering menyakiti ibu kalian" ucap ayah sambil ngeluarin 4 tiket.
"Tiket pesawat?!" Kihoon langsung heboh.
"Kita liburan?!" -Kiyoon.
"Anggap ini permintaan maaf ayah"
Ciieee... Si bapak emang anprediktebel ya. Maafnya masih ttp pake gaya sweg.
Ya ampuuuunnnn meleleh aku mas. -Gue-
Rae Na cenyum cantik liat mereka.
"Kapan kita berangkat?! Berapa hari?!" Kihoon antusias tiada tara. Maklumlah anak kecil kan ya.
"1 minggu-"
"Jangan !" Kiyoon langsung motong ucapan si ayah. Semua heran jadinya. "Minggu depan aku ada ujian"
"Lalu apa masalahnya? Apa yang kakak takutkan?"
"Ya,,, ya tidak ada. Aku,,, aku hanya tidak ingin membolos"
Kok Kiyoon ragu gitu ya jawabnya? Emm kira2 ada apa ya?
"Sudah. Kalian kembalilah ke kamar" Rae Na menengahi.
Ada apa ya?
Nantikan di segmen "Bayangkan" selanjutnya.
_____________________
Cururururu... Bae bae..
Gue kasih ini dulu biar.. afdol. Biar gak kekejar detlen. Ntar cem sinetron striping. Repot lagi. Hrs kejar tayang, eh kejar publish. Hadeuuuuhhh..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...