Part 36

3K 315 124
                                    

Faithing, kaka~~~~~!!

Kemarin maunya sih dabel up. Tp, krn responnya agak kurang jd baru up skrg.




Malam ketiga kemarahan sang istri. Bahkan besok Yoongi sudah masuk bekerja lagi.

Tidak ada manja-manja dari kedua insan ini.

Padahal readers menanti. Sayang sekali author tidak menghendaki.

Oke. Abaikan.

Jangankan manja-manja. Tidur saja, sang istri di kamar anak sulungnya.

"Ibu tidur dengan Kiyoon lagi?" Tanya si sulung yang sudah masuk dalam selimut tebalnya.

"Iya, sayang"

"Ayah sendiri?"

"Ayah berani sendiri"

"Selamat tidur, ibu"

Cup!

Sang anak mencium pipi ibu yang tidur di sampingnya. Tentu ada si mungil di tengahnya.

"Selamat tidur, sayang"

Lain halnya di kamar satu lagi. Yoongi hanya bisa berbaring menatap langit-langit kamarnya. Dingin dan sepi. Begitu yang di rasakannya saat ini. Tidak ada sang istri yang menemani.

Sejenak dia melirik ke samping. Tempat di mana biasa sang istri terlelap. Tak jarang terlelap di dekapannya. Tapi, tidak lagi untuk tiga malam ini. Miris sekali.




"Kiyoon! Mandi dulu!" Teriak sang istri di pagi hari.

Yoongi menangkap suara itu. Segera dia melesaikan simpul dasinya di depan cermin. Setelah itu, menarik tas di kursi dan segera turun ke ruang makan.

"Kiyoon belum mandi?" Tanya sang ayah.

"Kiyoon tidak mau mandi!" Terus saja Kiyoon sibuk dengan permainan di ponsel pintarnya.

"Kiyoon harus mandi" bujuk Yoongi halus.

"Tidak mau! Kiyoon tidak mau!"

Di lihatnya sang istri yang tengah sibuk menyiapkan makanan di meja. Auranya benar-benar sulit di mengerti. Datar tanpa ekspresi. Begitu kiranya yang terjadi.

Tiba-tiba Kiyoon berlari menghampiri ibunya. "Susu Kiyoon!" Ketus anak ini.

"Tapi, mandi dulu"

"Tidak mau!" Mutlak sang anak.

Entah apa yang terjadi. Kiyoon sulit di atur pagi ini.

"Tapi-"

"Tidak mau. Hiks!" Bibirnya sudah melengkung ke bawah.

"Ya, baiklah! Tapi, setelah makan harus mau"

Kiyoon diam dan duduk di kursinya. Sang ayah pun sudah duduk di sana memandang mereka berdua.

Rae Na diam. Tidak menatap suaminya sama sekali. Sama seperti dua pagi sebelumnya.

Setelah makanan siap di meja bukannya duduk dan makan, Rae Na justru beralih pada pakaian di mesin cuci. Mengambilnya dan segera menjemurnya.

Yoongi menyantap makanannya sendiri. Makanan yang harusnya terasa lezat. Justru terasa hambar.

Rae Na masih saja sibuk. Membereskan mainan Kiyoon, menyapu lantai, menata meja dan lainnya. Sementara, Yoongi hanya bisa melihat itu dengan perasaan gelisah. Ucapan istrinya kembali terngiang.

Dia baru ingat, dia tidak pernah membantu apapun tentang pekerjaan rumah. Dia hanya sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Dia juga baru sadar, istrinya bahkan tidak pernah mengeluh sama sekali.

"Kiyoon, ayah berangkat. Cepat mandi dan jangan merepotkan ibu. Kiyoon paham?"

"Emm"

Yoongi langsung mengecup kepala anaknya. Matanya mengarah pada sang istri yang masih sibuk. Percuma saja, istrinya tidak akan berlaku seperti biasanya.

Dia segera berjalan menuju pintu utama. "Aku berangkat!"

"Emm" hanya deheman yang di jadikan jawaban. Itupun tanpa menatap sama sekali.

"Aku akan menyuruh ibu datang"

"Aku akan menghubunginya sendiri jika butuh" sahut sang istri berlalu menghampiri anaknya yang masih duduk di meja makan.

Rae Na kesal. Dia benar-benar masih kesal sampai sekarang.





Akkh!

Rintih Rae Na tiba-tiba setelah kepergian sang suami. Tangannya  menyengkeram kursi yang di duduki anaknya. Kiyoon pun langsung menatap ibunya.

Deg!

Di lihatnya, ke bawah. Cairan merah mengalir di kakinya. Kini wajahnya tampak pucat dan sangat lelah.

"Ibu!" Kiyoon segera turun dari kursi dan memeluk kaki ibunya.

Hiks!

"Ibu tidak apa-apa, Kiyoon!"

Rae Na mengacak rambut anaknya yang hampir menangis histeris.






TT

Hayoo kenapa ituuuu???

Kalian pengen Kihoon gede beloom?

Oh ya, keanya Rae Na marahnya lama deh. Tergantung kalian sihh.

Oh ya, makasih buat kalian yang udah setia. Sebisa mungkin gue bakal bales komen kalian. Walaupun suka telat. Tapi pasti ku bales kok.

Lavyu

Ryeozka

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang