Bayangkan 3

3.8K 288 61
                                    

Cieee,,, nunggu ya ?

Jumpa lagi bersama saya di segmen 'Bayangkan'.

- bayangin dulu~~

Langsung kuy,, meluncur~~~~

___________

Ini hari kelulusan Kiyoon. Nah semua ortu kan otomatis hadir tuh. Tak terkecuali mak Rae Na sama babe Yoongi.

Udah selesai sih acaranya. Udah banyak juga yang pulang. Yang masih pada foto2 buat kenangan juga ada. Tapi beda sama keluarga Min.

Sepasang emak2+bapak2 ini di parkiran mobil lagi nunggu si anak yang gak muncul2 padahal udah selesai dari tadi. Gak mungkin dong seorang Kiyoon selfi2 cem alay. Secara dia keturunan bapak Yoongi Suweg.

"Hei! Apa-apaan kau ini?!"

Suara seorang gadis ini mengagetkan emak sama bapak Min. Mereka cari suara. Mereka langsung masang wajah cengo. Seorang Kiyoon narik anak orang. Di cengkeram pula tangannya. Emak Rae Na kan kawatir.

"Ibu, ayah!" Sapa Kiyoon pas nyampe depan mereka. Si gadis yang gak di ketahui namanya ini ngebungkukin badan beri salam sama ortu Kiyoon. Meskipun tangannya masih di cengkeram kuat sama doi.

"Halo? bibi, paman!"

"Ayah, ibu aku ingin menikahinya" ucap Kiyoon sambil ngangkat tangan ciwi yang di cengkeram tadi.

Jeng jeng jeng jeng tangjengjeng tangjengjeng tangjengjeng.
Eh tangjinjaem.

#garingsaik

Semua kaget.

"APA?!" Setelah mencerna kata2 anaknya, barulah si emak tereak keras. Si bapak malah melongo gaje.

Rae Na langsung goyangin badan mbak yg blm di ketahui namanya. Gak cuma di goyangin tapi di puter2.

Pusing pasti.

"Kau tidak apa apa, nak? Apa yang sudah anak ini lakukan padamu. Apa dia sudah menghamilimu?" Heboh lah Rae Na mah. Tau sendiri Rae Na kek apa.

Si bocah wadon alias anak gadis ini malah ngerutin jidat, heran.

"A-a-aku bahkan tidak berteman dekat dengan anak bibi. Kami hanya sempat belajar bersama. Ta-tapi, kami tidak melakukan apapun. Itu hanya sebatas karena nilaiku buruk. Jadi, aku minta anak bibi ngengajariku"

"Kau sungguh tidak melakukan apapun, Kiyoon?" Tanya Rae Na lagi penekanan.

"Ibu, aku ini keturunan ayah. Bukan keturunan ibu yang ceroboh"

Taakk!

Kiyoon kena gebug si emak.

Eh gak ding. Di jitak doang tapi keras. Kalo mau tau rasanya datangin author. Mau praktek katanya.

"Dasar anak nakal!" Umpat Rae Na. "Lalu kenapa kau tiba-tiba mau menikahinya?!" Emak mulai mekik2.

"Karena aku mencintainya" tegas, lugas tanpa basa basi Kiyoon jawab.

"APA?!" Giliran si ciwi yang tereak matanya melotot mandang si Kiyoon.

"Kita bicarakan di rumah saja. Apa kau ada waktu sekarang?" Pak suweg menengahi.

Nah gitu dong pak. Dari tadi kek. Jadi gak ribut di parkiran. Malu kali di denger orang.

Untung sih masih agak rame jadi gak ada yang merhatiin mereka.

"Ta-tapi, ibu dan ayahku sudah menungguku. Aku juga harus cerita pada mereka"

"Baiklah. Siapa namamu, nak?"

"Lisa, bi"
..
Dengan penuh harap, plis yg di pojokan sana jgn pede. Krn ini Lisa-nya blackpink. Bukan situ. Wekkk!! Pissss!

"Kalau begitu, nanti datanglah ke rumah kami. Kita klarifikasi semua. Kau tahu rumah kami, kan?"

"Baik, bi. Saya permisi dulu" Bocah wadon yg ngaku namanya Lisa ini ngebungkuk terus lari ngejauh dari mereka.

Pasti dugeun2 itu. Iyalah gue juga kali kalo digituin. Tetiba di mau di nikahin sama mas ganteng nan suweg gitu. Sayang itu gak berlaku sama author. Keknya saider juga, ya kan?

#iyainajaudah.

.
.
.

Sekarang Min pemeli+Lisa udah ngumpul.

"Kenapa kau mau menikahinya? Apa kau serius?" Ny. min nanya.

"Sudah ku bilang, karena aku mencintainya" Kiyoon malah emosi.

"Lalu, bagaimana denganmu, Lisa?" Pak Min.

"Ku rasa semua gadis juga menyukai anak anda, bibi" cieee Lisa malu2 gitu. Ketauan dianya nunduk.

"Tapi, usia kalian belum legal. Kalian masih muda" ny. Min

"Lalu bagaimana dengan ibu dana ayah?" Kiyoon langsung nyekak ortunya.

"Setidaknya kami sudah legal. Kami sudah kuliah. Sementara kalian, bahkan kalian kuliah saja belum daftar" kesal si ibu.

"Justru itu, aku hanya tidak ingin kehilangan dia. Kami bisa saja berpisah. Kami bisa saja beda universitas"

"Benar. Kiyoon, dia bisa di terima di universitas manapun. Nilai sempurna, bahkan sudah banyak universitas yang menawarkan beasiswa untuknya. Tapi, aku,,, aku bahkan tidak tahu ada atau tidak universitas yang mau menerimaku"

"Lisa,,,"

"Bulan depan kalian tunangan. Tapi, ingat! Kalian boleh menikah 2 tahun lagi"

"Apa?!" Kiyoon kaget. "Ta-tapi, ayah-"

"Kalian belum dewasa. Apa yang ingin kau lakukan padanya sampai ingin cepat-cepat menikahinya?"

"Aku hanya takut dia pergi dariku"

"Kiyoon,,," Lisa noleh gitu ke Kiyoon. Matanya sendu.

"Maaf, aku tidak pernah memberitahumu"

"Bibi, boleh aku bicara berdua dengan Kiyoon?"

"Emm,,, kalian memang harus bicara berdua. Sekalian, Kiyoon kau antar Lisa pulang. Secepatnya kami akan datang ke rumahmu"

"Terima kasih, bi"

.
.

"Kiyoon!" Lisa mulai bicara. Setengah perjalanan mereka cuma dieman. Kiyoon pasang wajah suwegnya. "Sejak kapan dan kenapa kau mencintaiku?"

"Aku tidak tahu"

"Kenapa tidak tahu?"

"Aku memang tidak tahu. Aku hanya meresa kau harus di sampingku. Tidak boleh di samping orang lain. Aku selalu kesal setiap kali tahu kau dekat dengan seorang pria"

"Apa kau tidak suka padaku? Kau tidak mencintaiku? Kau menolakku? Kau-"

Cuu~~

"Kau berisik sekali" kata si Lisa abis nyium kilat bibir calon suami.

Eeaaa, calon suami? Maigat.

"Ternyata seorang Kiyoon punya sisi seperti ini"

"Apa maksudmu?"

"Tidak. Tidak apa-apa. Weeekk!"

Lisa ngejahilin Kiyoon terus lari. Terjadilah kejar2an masal.

Eh gak ding. Kiyoon doang yg ngejar.

"Lisa, awas kau!!" seru Kiyoon.

-
-
-

Tadinya belum mau post. Tapi keinget hellowin (eh gimana sih nulisnya) jd gua post juga. Berhubung tgl 01 juga. Jd sepesial dei juga sepesial part. Gak ding. 'Bayangkan' itu keluar dr part. Jd jgn kira ini lanjutan ato semcamnya. Ini bner2 bayangkan.

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang