Part 45

2.7K 307 56
                                    

Slow up!

Niatnya mau hiatus seminggu. Tp gak jadi. Hehe

Ini ff pernah nongkrong di 300-an. Eh skrg balik 600-an masa.

Bodolah! Yg penting ada yang baca.

...

Rae Na berjalan gelisah menyusuri lorong menuju ruangannya. Tak henti-hentinya dia menghubungi sang suami yang juga sama sibuknya.

Sembari menata berkas di atas meja, dia terus menunggu jawaban dari sang suami.

"Yoongi! Kau bisa menjemput Kiyoon? Aku Ada rapat mendadak sekarang" jelasnya penuh kecemasan.

"Aku sedang menuju universitas. Ada kelas siang ini" jawabnya yg sedang mengemudikan mobil.

"Lalu bagaimana? Siapa yang akan menjemput Kiyoon?" Rae Na bingung sendiri.

"Sebentar lagi rapat di mulai" ucap salah satu staff di sana.

Rae Na semakin panik. Apa yang harus dilakukannya sekarang.

"Yoongi? Bisa kau usahakan. Rapatku sudah di mulai"

"Aku tidak tahu"

Tuutt!

Panggilan di matikan sepihak oleh Rae Na. Jika suaminya sudah menjawab seperti itu, percuma saja. Dia tidak akan meninggalkan pekerjaannya. Yoongi benar-benar cinta bekerja.

..

Kiyoon terduduk lesu di depan gerbang menunggu jemputan ibunya. Pasalnya, sudah hampir satu jam belum juga mobil ibunya muncul.

"Apa ayah yang menjemputku?"

Kiyoon sendiri. Semua teman di Taman Kanak-kanak itu sudah pulang.

"Aku lapar" gumamnya lagi.

Kiyoon mengayun-ayunkan kakinya untuk kengusir kebosanan.

"Ibu mana, sih?!" Decaknya, kesal.

"Apa aku jalan kaki saja?"

Kiyoon terus bergumam kesal menunggu ibunya. Hingga waktu semakin berlalu. Namun, ibunya tidak juga kunjung terlihat. Apalagi ayahnya yang sudah jelas sangat sibuk. Sesekali Kiyoon berjalan menjauh dari sekolahnya. Lalu, kembali lagi. Begitu hingga beberapa kali.

Hayoloh. Di culik dek!

Meski rapat berjalan lancar. Tapi, Rae Na tak lepas dari kegelisahannya. Apakah suaminya sudah menjemput anaknya atau belum?

Apa Kiyoon baik-baik saja atau tidak?

Bagaimana jika anak pintar itu menangis?

Bagaimana jika dia lapar?

Bagaimana jika kemungkinan terburuk terjadi?

Banyak kekhawatiran di hati ibu dua anak ini. Tapi, apa boleh buat. Rapat belum selesai.

Hari semakin sore. Bukannya menjemput Kiyoon, Yoongi justru kembali ke tempat kerjanya. Pasalnya, tadi sudah di hubungi temannya agar segera kembali.

"Kenapa dari tadi kau gelisah begitu?" Tanya Namjoon, rekan kerjanya.

"Anakku belum ada yang menjemput. Istriku sedang rapat"

"Kau sudah menghubungi istrimu?"

"Dia tidak bisa di hubungi"

Rapat selesai.

Setelah menuntaskan pekerjaannya, Rae Na tergesa-gesa keluar dari kantornya. Menjalankan mobil dengan kecepatan lebih dari batasan.

Ini sudah pukul lima sore. Itu berarti,  Kiyoon hampir setengah hari menunggu di sana.

Srrttt!

Rae Na menghentikan mobilnya tiba-tiba. Hampir saja dia menabrak pejalan kaki yang tengah menyebrang. Dia segera turun dan menghampirinya.

"Nyonya tidak apa-apa? Maaf! Saya terburu-buru. Apa ada yang terluka? Apa perlu saya mengganti-"

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Kenapa kau terlihat sangat cemas?"

"Anakku sedang menungguku. Dia masih kecil. Apa, apa perlu saya mengantar anda?"

"Tidak. Cepat temui anakmu. Dia pasti sangat menantimu"

"Baiklah. Terima kasih. Saya permisi!" Pamitnya. Lalu, segera melajukan mobilnya lebih cepat.


Srrrtt!

Kiyoon mendongak. Di lihatnya sang ibu keluar dari mobilnya dengan tergesa.

"Ibu!"

"Kiyoon!"

Kiyoon menangis. Rae Na dengan sigap memeluk anaknya. "Maafkan ibu, sayang!" Rae Na menyamakan tinggi tubuhnya dengan sang anak. Mengusap pipi anaknya. Air matanya pun tak beda menggenang di pelupuk matanya.

"Ibu menangis? Kiyoon baik-baik saja. Ibu tidak boleh menangis" tangan kecil itu menghapus jejak air mata sang ibu.

"Tidak, sayang! Ibu tidak menangis. Ibu sayang Kiyoon" Rae Na mulai mengecupi pipi Kiyoon berkali-kali. Lalu memeluknya dan membawanya ke mobil.

"Kiyoon lapar? Mau makan apa?"

"Apapun! Kiyoon sangat lapar"

"Baiklah. Kiyoon boleh makan apapun. Tapi, kita jemput adik dulu"

Ya, jadi Kihoon memang di titipkan di tempat penitipan anak selama orangtuanya bekerja. Tidak jauh, hanya didekat rumah.

Ingin menitipkannya pada ibu. Tapi, kasian. Ibu semakin tua.



Mereka tibi di rumah. Bersamaan dengan Yoongi yang baru memasuki gerbang.

Rae Na segera turun dengan kedua anaknya. Begitupun Yoongi.





TT

Taataataa....

Kira2 apa yang akan terjadi selanjutnya? Tunggu saja.

Lavyu

Ryeozka

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang