Part 52

2.5K 276 37
                                    

Dabel up beibh!






°°

"Kakak! Kihoon masuk!" Seru Kihoon dari balik pintu kamar.

Tidak ada suara.

"Kakak! Buka pintu! Kihoon masuk! Kakak! Hiks!"

Kihoon sedih, sang kakak tidak mau membukakan pintu untuknya. Bahkan Kihoon sampai menggedor-gedor pintu tetap tidak di buka.

Kihoon menangis di tempat. "Kakak! Jangan marahi Kihoon! Kihoon mau bermain dengan kakak"

Mendengar keributan itu, sang ayah segera menghampiri anaknya. "Hei! Kihoon kenapa, hem?"

"Kakak marah Kihoon"

"Kenapa?"

Kihoon menggeleng. Yoongi berinisiatif mengambil alih. Pasalnya, sejak pulang tadi  dia tidak keluar. Bahkan tidak ikut makan malam.

"Kiyoon! Ini ayah. Buka pintunya"

Kiyoon mendengar itu. Tapi, masih diam. Masih setia bergumul dengan selimut tebalnya. Matanya sembab menandakan habis menangis.

"Kiyoon, kalau tidak di buka. Ayah tidak akan mengantar-jemput Kiyoon besok"

Mendengar itu, Kiyoon turun dari ranjangnya. Ternyata pakaiannya masih sama. Masih mengenakan seragam lengkap dengan kaus kaki yang masih terpasang.

Kiyoon membuka kunci pintunya. Lalu duduk di tepi ranjang. Wajahnya tertunduk lesu. Yoongi yang sudah menggendong si bungsu segera menghampirinya.

"Kenapa, hem?"

Kiyoon menggeleng.

"Kiyoon mau main rahasia dengan ayah?"

Masih menggeleng.

"Ayah besok tidak akan mengantar-"

"Kiyoon takut, hiks. Kiyoon takut ibu. Ibu marah pada Kiyoon. Kiyoon sudah menyakiti hati ibu"

Yoongi menghembuskan napas pelan. "Kalau begitu, Kiyoon minta maaf pada ibu"

"Kiyoon sudah minta maaf. Tapi, ibu masih marah. Kiyoon sudah menyakiti ibu"

Ya, setiba di rumah. Rae Na memang memarahi anaknya. Bahkan mengancam tidak boleh sekolah.

Alhasil, Kiyoon berlari ke kamar dan mengunci pintunya. Melempar tasnya ke sembarang tempat. Lalu, masuk dalam selimut tebalnya. Bahkan menutup seluruh tubuhnya. Di sana Kiyoon menangis sendiri.

"Ayah akan bicara dengan ibu. Sekarang, Kiyoon ganti pakaian dan makan" nasihat sang ayah.

Kiyoon menggeleng cepat. "Tidak. Kiyoon tidak mau bertemu ibu. Kiyoon takut"

"Hei! Tidak boleh seperti itu"

Di balik dinding, Rae Na mendengar mereka. Perasaan sedikit tertusuk mendengar anaknya takut pada ibu sendiri. Ini sungguh pukulan berat untuknya.



..

Pagi hari,

Di mana saatnya semua bersiap untuk tugas masing-masing. Rae Na menghampiri anak sulungnya yang masih meringkuk di tempat. Berbeda dengan Kihoon yang sudah asik bermain di lantai bawah.

"Kiyoon? Bangun, sayang!" Rae Na menepuk lengan anaknya.

"Kiyoon? Sudah siang. Mau sekolah, tidak? Ayah sudah menunggu"

Tak lama, Kiyoon pun bangun dengan sedikit gemetar. "Ibu?"

"Kemari, sayang!" Rae Na meraih kedua pundak anaknya yang seolah menjauh agar lebih dekat dengannya. "Ibu minta maaf, ya? Ibu sudah kasar dengan Kiyoon. Ibu sedih kalau Kiyoon menjauhi ibu"

Rae Na memasang jarinya membentuk V. "Ibu janji, ibu tidak akan marah lagi dengan Kiyoon. Ibu tidak akan kasar lagi dengan Kiyoon. Ibu selalu sayang Kiyoon. Ibu janji"

"Janji?" Kiyoon menunjukkan jari kelingkingnya.

"Janji" Rae Na menautkannya. "Dengan syarat, Kiyoon tidak boleh ikut pada orang sembarangan. Kiyoon harus selalu menunggu ibu, atau ayah. Mengerti?"

"Emm!" Kiyoon mengangguk. Lalu berhambur memeluk ibunya. "Kiyoon sayang ibu"

Cup~

Satu kecupan dari si sulung mendarat di pipinya. Sang ibu pun membalasnya. "Uh! Kiyoon bau, belum mandi" ledek sang ibu.

Kiyoon hanya tertawa. "Kiyoon, kan kemarin tidak mandi seharian"


--

Kini mereka berempat berada dalam mobil yang sama. Bedanya, jika biasanya Kiyoon yang akan di depan bersama sang ayah. Kini sang ibu lah yang berada di depan.

"Bagaimana kau kenal orang itu?" Tanya Yoongi.

"Aku tidak mengenalnya. Aku hanya pernah melihat dia bersama Jungkook saat kuliah dulu. Lalu bagaimana kau tahu namanya?"


Pria itu membungkuk. "Aku Kim Taehyung. Aku Muridmu sekitar 4 tahun yang lalu. Mungkin kau lupa?"

"Aku belum bilang apapun pada mereka" ucap Rae Na berganti topik. "Aku takut mereka akan sedih"

"Mereka akan lebih sedih jika kau bilang mendadak"

"Kalau begitu, kau saja"

"Mereka akan lebih sedih jika aku yang bilang langsung"

"Alasan! Bilang saja kau tidak tega"

"Ibu! Nanti pulang sekolah beli es krim, ya?" Sela Kiyoon.

"Kihoon mau!" Sahutnya.

"Baiklah. Tapi, Kiyoon janji harus menunggu ayah. Nanti minta ayah"

"Baik! Kiyoon janji"

••

Taehyung sedang berjalan santai melewati taman kanak-kanak. Di lihatnya anak kecil yang tampak murung duduk di depan gerbang. Hanya sendiri tentunya.

"Hei! Kau kenapa, hem?" Tanya Taehyung kala menghampirinya.

Anak itu menggeleng.

"Siapa namamu?"

Anak itu diam.

"Kau mengunggu ibumu?"

"Ayah. Tapi, mungkin dia sibuk" jawabnya memelas.

Taehyung teringat dimana hal yang sama terjadi padanya. Dan berujung dia menangis sendirian hingga malam. Dengan bekal belas kasian Taehyung bermaksud menolongnya. Jangan sampai anak kecil ini bernasib sama.

"Mau ikut denganku? Nanti ku antar pulang"

Anak itu mengangguk.

"Siapa namamu?" Taehyung segera menggandeng anak itu dan berjalan santai.

"Kiyoon"

••







TT

Yaps begitulah. Pertemuan mereka. Entae gak jahat kok. Rae Na-nya aja yg lebe.

Selamat aja buat yg nebak bener. Ya kalo ada aja

Lavyu

Ryeozka

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang