Nih yg minta panjang, aku panjangin. Iya, sepanjang jarak cintaku dgn mas suga. Aseekkk!
---------------------------------------------
Suasana pagi yang cukup dingin. Langit sedikit mendung dan angin yang berhembus ringan. Pagi di mana aku harus meninggalkan Kiyoon di rumah ibu.
"Kiyoon dengan nenek dulu, ya. Jangan nakal" pesanku pada Kiyoon di depan pintu rumah mertuaku.
"Ibu, maaf merepotkan" lanjutku.
"Tidak masalah. Justru ibu senang" ucap ibu seraya menggoda Kiyoon.
"Kiyoon, ibu pergi dulu. Nanti ibu jemput" sekali lagi aku berpamitan padanya.
"Kiyoon ikut ayah ?" Tanya Kiyoon lugu.
"Kiyoon di rumah dengan nenek. Jangan ikut ayah"
"Kiyoon ikut ayaaaahhh"
Sementara Kiyoon merengek, Yoongi hanya berdiri di samping pintu mobil dengan santainya. Oh tuhan ! Bisakah aku melempar sepatu yang ku pakai ini di kepalanya ?.
"Cucu nenek yang pintar. Bagaimana kalau kita bermain di dalam ? Di sana ada banyak mainan" sahut ibu cepat.
Kiyoon mengangguk. Uufftt ! Lega sudah. Sekarang aku harus segera berangkat. Jangan sampai Yoongi telat ke kantor hanya karena mengantarku.
.
.Kelas ini, sungguh terasa seperti kelas baru. Dua tahun lebih aku tidak menyambangi ruang ini. Hingga semua penghuninya pun sudah ganti. Lalu siapa yang ku kenal ?
Aku duduk di sembarang tempat. Hingga ada seorang pria yang menegurku.
"Nona, itu tempatku. Bisakah kau pindah ?"
"Eemm ? Eoohh !" Ku lirik kanan kiri. Tapi penuh semua. Tinggal kursi belakang paling ujung.
Dengan berat hati aku berjalan ke tempat itu. Duduk dan mencoba menyesuaikan diri.
"JUNGKOOK ! JANGAN DUDUK DI SANA ! ITU TEMPATKU !" Teriak seorang mahasiswi di depan pintu yang cukup mengejutkanku.
"Aisshh ! Sial !" Umpat pria itu. Ya, pria yang mengaku pemilik tempat duduk padaku tadi.
Kubuka buku di depanku. Mencoba asyik sendiri.
"Baiklah. Aku duduk di sini saja"
Suara putus asanya tepat di sampingku. Ku putar kepalaku, dia sudah duduk di sampingku. Tapi aku hanya diam dan kembali pada bukuku.
"Kau murid baru ?"
"Bukan"
"Siswa pindahan ?"
"Bukan"
"Lalu ? Aku belum pernah melihatmu di kelas ini"
"Aku cuti dua tahun"
"Jangan bercanda"
"Aku tidak bercanda"
"Ya, terserah kau saja"
Itu percakapan singkat kami sebelum saling diam dan menyimak dosen.
Kantin yang dulu menjadi tempat berkumpul antara aku dan dua temanku juga terasa berubah. Tidak ada yang ku kenal di sini. Kecuali pengurus kantin ini.
"Tidak pesan makanan ?"
Suara itu mengagetkanku lagi. Jungkook, pria yang ku rasa dua tahun lebih muda dariku ini duduk di depanku.
"Tidak" jawabku malas.
"Hei ! Kau ini kenapa angkuh sekali, eoh ?"
"Apa ?! Angkuh ? Hei ! Panggil aku kakak. Aku ini lebih tua darimu !" Pekikku penuh kekesalan.
"Lebih tua ? Kau pikir aku percaya ? Bahkan kau masih pantas jadi anak SMP"
Apa ?! Anak SMP ? Bahkan aku sudah punya anak. yaakkk !!!
Oh astaga ! Dia tidak beda menyebalkannya dengan Yoongi. Ingatkan ! Ingatkan aku bahwa aku seorang ibu sekarang.
Ku hembuskan nafas kasar. "Baiklah. Terserah kau saja" aku bangkit dari kursi.
"Kau mau kemana ?"
"Toilet. Mau ikut juga ?!" Sindirku.
"Hei ! Siapa namamu ?" Tanyanya saat aku hampir beranjak.
Sekali lagi, ku hembuskan nafas berat. Lalu ku picingkan mataku padanya.
.
.
.
.
.TBC
--------
Cieee yg nunggu cast baru. Jgn2 cuma cameo ?
Ciee yg d gantungin. Jgn2 bener cuma cameo.
Well, tunggu aja.
Vote dan komen anda sangat berharga.
Lavyuu....
Oh ya, ini panjang bgt keknya. Ya kagak ?
Gue tambah ini deh.
Jaman ayah masih ngampus. Keren kan ? Seweg sekali ya gak ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...