Happy reading, ya!
Pagi ini aura Rae Na menjadi gelap. Ya, tentu itu gara-gara perbincangan semalam. Bukan marah atau merajuk. Hanya saja, Rae Na sangat kesal. Ingin rasanya, meninju atau sekedar menendang seorang Min Yoongi itu.
Setelah sekian hal dia menyetujui keputusannya bekerja. Kali ini dia berubah lagi. Bagaimana Rae Na tidak kesal?
"Mau kemana kau?" Tanya Yoongi yang melihat istrinya sedang memakai sepatu hak tinggi dengan dandanan rapi.
"Tentu saja bekerja" dingin jawabannya.
"Siapa yang mengizinkanmu?"
"Aku tidak butuh izin dari siapapun"
"Apa sekarang kau mulai membangkang?"
"Siapa yang membangkang? Kau sendiri yang tidak konsisten dengan keputusanmu"
"Di rumah dan jangan kemana-mana. Ada waktunya nanti kau akan bekerja" Yoongi berlalu dari hadapan istrinya. Tanpa kecupan, tanpa pelukan.
Merasa kesal, Rae Na melepas kembali satu sepatunya. Apa yang terjadi?
Braakk!
Dengan penuh kekuatan amarah, Rae Na melempar sepatu itu hingga mengenai pintu di depannya yang baru saja di lewati sang suami.
"DASAR KAU!!" Teriaknya.
"Ayah, ibu?"
Rae Na terkejut. Dia langsung memutar badannya. Di dapati dua buah hatinya sudah berdiri di belakangnya.
"Ki-kiyoon, Kihoon?"
Rae Na mendekat. Namun, dua anaknya menjauh. "Ibu menakutkan" ucap Kiyoon. Lalu, berlari menyusul ayahnya.
"Kakak, hiks!" Kihoon menangis di tempat. Dia ketakutan sendiri.
"Kihoon?" Rae Na mencoba mendekati anak bungsunya.
Huwaaa!!
Kihoon semakin histeris. Dia berlari menuju kamarnya di lantai dua.
Sekarang Rae Na bingung sendiri. Dua anaknya menjauh. Sementara, sang suami kembali dingin dan tidak peduli.
Jadi, ini salah siapa?
Rae Na menjatuhkan diri di sofa. Mengacak rambutnya, frustasi.
-
"Kihoon? Ibu masuk, ya?"
Setelah cukup lama merenung. Rae Na mengetuk pintu kamar dua buah hatinya. Mencoba membujuk anak bungsunya.
Di dalam Kihoon sedang bermain dengan banyak mainan di lantai. Namun, bukan itu yang menjadi mainannya. Melainkan ponsel pintar di genggamannya. Ponsel yang juga biasa di gunakan sang kakak untuk bermain.
Kihoon diam. Tidak menggubris sama sekali kehadiran sang ibu di sampingnya.
"Kihoon marah dengan ibu?" Tanya Rae Na hati-hati. Yang di tanya hanya menggeleng.
"Kihoon takut dengan ibu?" Tanyanya lagi.
Jawabannya sama.
"Ibu memang sedang marah dengan ayahmu. Tapi, bukan berarti ibu juga marah pada Kihoon. Kihoon mau, kan memaafkan ibu?"
Kihoon diam. Tidak menggeleng ataupun mengangguk.
"Kihoon, Maafkan ibu. Ibu janji tidak akan membuat Kihoon takut lagi. Kihoon, maafkan ibu! Ibu sedih. Ibu salah. Iya, ibu salah. Ibu minta maaf" rengekan ampuh Rae Na yang biasa di lakukan untuk suaminya.
Rae Na mulai memeluk anak kesayangannya. "Janji. Ibu janji"
Berhasil, kan? Tentu saja Kihoon langsung membalas pelukan ibunya. "Kihoon sayang ibu"
"Terima kasih, sayang"
Rae Na segera memberi kecupan pada kening anaknya.
"Ah! Bagaimana kalau kita jalan-jalan, sayang? Ke restoran Kakek Jang. Bagaimana?"
"Kakek?"
Rae Na berdehem seraya mengangguk.
Segera mereka bersiap. Setelah mengunci pintu utama, Rae Na segera masuk ke mobilnya bersama si bungsu. Menghidupkan mesinnya, lalu menjalankannya.
TT
Hehehe... Doakan bisa dabel up shay!
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfic"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...