Part 46

2.6K 308 91
                                    


Ciiee yg gak beruntung.

Cek dis ot!









..

Mereka tiba di rumah bersamaan dengan Yoongi yang baru memasuki gerbang. Rae Na segera turun dengan kedua anaknya. Begitupun Yoongi setelah memarkirkan mobilnya.

Mereka sempat berpandangan. Sebelum Rae Na memutuskan memasuki rumah lebih dulu bersama dua anaknya. Yoongi hanya bisa menghela napasnya sebelum menyusul masuk.

Huft! Dia akan marah lagi. Gerutu Yoongi dalam hati.

"Kiyoon! Kihoon! Kalian mandi dulu, ya?" Teriak Rae Na pada dua anaknya yang lari lebih dulu.



--

"Ibu, lagi!"

"Kihoon juga!"

Dua anak ini sangat lahap makan masakan ibunya. Sampai-sampai minta tambah lagi.

"Iya. Ini untuk Kiyoon dan ini untuk Kihoon" kata Rae Na, menaruh makanan di piring mereka masing-masing.

Meskipun Kihoon masih makan dengan berantakan. Tapi, Rae Na sudah mengajarkan makan sendiri seperti Kiyoon dulu.

"Apa enak?"

Kiyoon mengangguk-angguk. "Sangat enak" puji sang anak sambil mengangkat jempolnya.

"Itu karena kau sangat lapar, sayang" senyum Rae Na pada mereka berdua.

"Sungguh, ini sangat enak. Benar, kan ayah?" Kiyoon memastikan.

Yoongi yang merasa terpanggil hanya tersenyum kaku. Sementara Rae Na langsung memasang wajah datar.





__

Dua anak bermarga Marga Min itu sudah tertidur. Sang ibu segera meninggalkannya untuk menemui sang suami di ruang kerja.

Rae Na sempat menatap nyalang pria yang tengah duduk di kursi kerja itu sebelum memilih duduk di sofa.

"Kau tahu? Hampir seharian Kiyoon menunggu di sana. Dia langsung menangis saat aku tiba" ucap Rae Na berlebihan.

"Aku tahu. Sayangnya, aku sangat sibuk"

"Kau pikir aku tidak?" Ketus Rae Na.

"Berhenti saja dari kantor ayah. Kau bisa merawat mereka seharian dengan baik"

"Apa?! Baru setahun terakhir aku bekerja. Kau sudah menyuruhku berhenti?!" Kesal Rae Na. "Kenapa tidak kau saja yang mengurangi pekerjaanmu? Kau sudah kaya. Kau juga punya saham di perusahaan ayah" terang Rae Na.

"Makanya, kau berhenti saja. Aku yang akan bekerja untukmu. Apa masih kurang?"

"Ini bukan masalah kurang atau lebih. Aku juga ingin menunjukkan pada kalian, bahwa seorang Jang Rae Na yang ceroboh ini bisa bekerja" Rae Na menjeda ucapannya. Lalu menurunkan nada bicaranya.

"Aku tidak sekaya dirimu, Min Yoongi. Ayahku sudah susah-payah menyekolahkanku setinggi ini. Aku tidak ingin usaha ayahku sia-sia. Ini kesempatan baik. Orang tuamu menawariku bekerja tanpa harus tes ini-itu. Jika, aku harus ikut tes. Mungkin sekarang aku tidak akan bekerja. Kemungkinan perusahaan menerimaku hanya 0,1%. Dan kau sudah menyuruhku berhenti?"

"Bagaimana jika hal yang sama terjadi lagi?"

"Sebisa mungkin itu tidak akan terjadi lagi. Biar aku yang antar-jemput Kiyoon dan Kihoon. Biarkan mereka jadi urusanku. Kau tidak perlu meninggalkan pekerjaanmu. Aku selalu mendukungmu. Dari awal memang begitu, kan? Kau tidak perlu memikirkan mereka. Mereka tanggunganku. Kau cukup bekerja sepanjang hari. Biar aku yang membagi bekerja dan mengurus anak. Ini pilihanku dan itu pilihanmu. Lakukan pilihanmu. Akupun akan melakukan pilihanku" sindir Rae Na panjang-lebar. Kemudian meninggalkan sang suami.

Bukannya mendapat ketenangan. Justru Rae Na semakin kesal. Suaminya benar-benar keras kepala.

Lagi-lagi Yoongi menghela napasnya dan berkata dalam hati. "Dia marah lagi"





Yoongi menggulung lengan kemejanya sembari menghampiri sang istri yang sibuk di dapur. "Kau marah lagi?"

"Memang siapa yang harus kumarahi?" Jawabnya dingin.

"Kenapa kau jadi sering marah-marah?"

"Memang siapa yang marah?!" Sinisnya.

"Apa karena kau lelah? Sudah ku sarankan berhenti-"

Ucapannya terhenti ketika sang istri langsung berbalik dan menatapnya nyalang. Seolah ingin membunuh.

"Aku tidak akan melakukannya. Berhenti menyuruhku hal itu"

"Tapi, itu bisa membuatmu kelelahan"

Rae Na mengelap tangannya. Matanya masih menatap tajam pria di depannya.

"Aku selalu menghargaimu dan mendukung segala pekerjaanmu. Aku tidak pernah menuntut apapun darimu. Terserah jika kau tidak mendukung pekerjaanku. Tapi, setidaknya kau menghargai perjuanganku" Rae Na langsung melempar lap di tangannya asal dan berlalu dari sana.





TT

Greget tida~~~

Kutak tau mau bilang apa.

Kemaren hampir seharian gue tidur. Ngantuk bat. Jd gak sempet ngetik. Sorenya, males. Malamnya makin males. Baru deh selese.

Lavyu

Ryeozka

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang