Lanjut!
"Ayah? Mobil ibu tidak ada" bisik Kiyoon ketika sampai di pekarangan rumahnya.
Yoongi melihat sekeliling. Benar, mobil istrinya tidak ada.
Setelah memarkirkan mobilnya, Yoongi segera turun bersama sang anak. Bermaksud membuka pintu namun terkunci.
"Ibu pergi, ayah?"
Tanpa pikir panjang Yoongi segera menghubungi sang istri.
Di restoran sang ayah, Rae Na menelungkupkan kepalanya di antara dua tangan yang di lipat di meja. Sementara, Kihoon sibuk menikmati pudding juga es krim yang di buatkan sang kakek. Beruntung, restoran cukup sepi.
Rae Na baru terbangun setelah mendengar dering ponselnya.
"Ya-"
"Kau di mana?!" Bentak Yoongi dari telepon.
"Di restoran ayah" jawabnya, malas.
"Kau gila?! Kau mau membiarkan Kiyoon di rumah sendiri?!"
"Oh, ya. Aku lupa menghubungimu"
"Lalu, siapa yang mengizinkanmu membawa mobil sendiri, hah?! Tunggu di sana. Aku akan datang"
Ttuut!
Panggilan di matikan sepihak oleh Yoongi. Bersamaan dengan itu, sang ayah datang.
"Ayah, aku harus bagaimana?" Tanyanya, lesu.
"Kau ikuti saja kata suamimu. Istri yang baik itu yang mau ikut apa kata suami"
"Tapi, ayah? Aku tidak mau hanya seperti ini. Kiyoon sekolah. Lalu, aku hanya menemani Kihoon bermain, tidur, makan, bersih-bersih. Hanya seperti itu? Aku bosan, ayah"
Rae Na menghembuskan napas putus asa. "Sebentar lagi dia pasti datang dan marah-marah"
"Ya, terima saja. Itu resikomu"
"Ayaah?" Rae Na berucap seolah merengek. "Masih mending jika tidak ada anak-anak. Aku juga malu, ayah kalau anak-anak tahu"
"Tapi, kau tidak berpikir untuk cerai lagi, kan?" Ejek sang ayah.
"Dia itu aneh, ayah. Kadang akan bersikap manis dan romantis. Jadi, aku juga tidak tega harus cerai dengannya"
"Itu karena kau sangat mencintainya. Bukan karena romantis atau tidak. Kau tahu, apa yang di katakan ayah mertuamu pada ayah?"
"Apa?"
"Kalau bukan anakmu. Kupastikan sudah memilih berpisah dengan anakku. Dia itu benar-benar sulit. Itu yang di katakan ayahnya"
"Aku juga tidak tahu. Kenapa aku kuat bertahan dengannya"
"Karena cinta kalian sangat kuat" kekeh sang ayah sebelum kembali ke dapur. Rae Na pun kembali menelungkupkan kepalanya. Dia benar-benar frustasi sepertinya.
--
Pintu terbuka. Yoongi datang bersama Kiyoon. Yoongi pun langsung membungkuk memberi salam. Sementara, Rae Na hanya menatap datar suaminya.
Kihoon turun dari kursinya, menjemput sang kakak. "Kakak, kakek membuatkanku es krim. Enak sekali"
"Kau tidak takut dengan ibu?" Tanya Kiyoon yang membuat Rae Na menciut.
Kiyoon menggeleng. "Kihoon sayang ibu"
"Kalau kau dengan ibu, aku dengan ayah" putus Kiyoon.
"Kiyoon, maafkan ibu, ya? Jangan seperti ini dengan ibu. Ibu sedih"
Setelah di rasa cukup berada di sana, Yoongi mengajak istrinya pulang. Meninggalkan mobil yang di bawanya dan ikut bersama sang suami. Yoongi meminta tolong pada ayah mertua untuk mengantar mobilnya, nanti.
Hanya kecanggungan yang terjadi di dalam mobil. Berbeda dengan dua anaknya yang asik memakan bekal yang di bawakan sang kakek.
Setibanya di rumah, Kiyoon dan Kihoon segera berhambur keluar mobil di susul kedua orangtuanya.
"Kau tidak kembali bekerja?" Tanya Rae Na yang melihat sang suami mengikutinya masuk ke rumah.
"Tanggung"
Yoongi berlalu menuju ruang kerjanya. Rae Na segera menyusulnya.
"Aku sudah memikirkannya. Baiklah. Jika kau ingin aku berhenti bekerja. Aku akan berhenti. Aku akan menjadi ibu rumah tangga yang baik untukmu"
Sang suami hanya menatap datar.
"Walaupun berat, baiklah. Aku akan mengikuti sepenuhnya apa katamu"
"Aku tidak menyuruhmu berhenti. Ada waktu nanti kapan kau akan berkerja. Aku hanya ingin kau benar-benar sembuh"
"Yoongi, ini sudah hampir dua bulan. Dan kau masih mengkhawatirkanku? Kalau kau khawatir, kau bisa mengantar-jemputku"
"Aku tidak punya banyak waktu hanya untuk itu"
"Ck! Lalu, aku harus bagaimana?"
"Lepaskan dasiku. Aku mau mandi"
Dengan terpaksa Rae Na pun membukakan dasi suaminya. "Kenapa tidak melepasnya dari tadi?"
"Menunggumu"
Rae Na menghela napas malas.
"Tidak usah masak. Kita makan di luar saja" ucap Yoongi di ambang pintu.
"Kenapa?"
"Tidak mau?"
"Tentu saja mau. Itu akan mengurangi bebanku"
"Ya sudah. Ayo mandi!"
"Ayo?"
"Kau tidak mau mandi?"
"Kalau begitu cepat mandi. Nanti gantian"
"Kenapa tidak bersama saja?" Seringai Yoongi.
"YOONGI!" Rae Na siap melepas sepatu. Dan Yoongi segera menutup pintu.
TT
Huu ap jg.
Oh ya.. gue lupa bilang. Sandal gue puasa ini swallow ijo loh. Tahun lalu swallow biru.
Dan ini -11 ya.. sebelas bagian lagi end.
Yang siap baca entar gue buatin book spesial kiyoon kihoon gede deh.. hehe
Sabar tapi, tunggu waktu luang dulu.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...