Tambahan aja, gaes..
Biar kalian gak kecewa..
____&____
Setelah makan malam yang seadanya, mereka berkumpul di ruang keluarga menemani Kiyoon bermain. Sedari tadi Rae Na menggelayut di lengan sang suami. Kepalanya menyandar pada pundaknya.
"Ini gara-gara Jungkook menyebalkan itu. Harusnya aku menyambutmu dengan makanan yang lezat. Aku benar-benar menyesal" gerutu Rae Na.
"Sudahlah ! Lupakan !" Sahut Yoongi santai.
"Bagaimana mungkin aku melupakan kejadian buruk seperti itu ?! Kau tidak tau betapa gelisah dan cemasnya aku ?"
"Aku tahu itu"
Rae Na mencubit lengan suaminya dengan kesal. "Ssshh ! Kau itu"
Sedetik kemudian Rae Na menegakkan badannya. "Oh, ya ! Bagaimana pekerjaanmu ?"
"Lancar"
"Bukan, bukan itu maksudku. Kau bilang-"
"Ya, besok aku akan ke kantor menyerahkan surat pengunduran diri. Aku akan bergabung dengan perusahaan kontraktor secara resmi. Aku akan kerja lapangan. Tidak melulu di depan komputer"
"Kau senang ?" Tanya Rae Na polos.
Entah angin apa yang tiba-tiba menyambar Yoongi. Dia mencium kening Rae Na dengan lembut. "Aku bahagia"
Rae Na justru mengerutkan kening dengan jawaban suaminya.
"Aku bahagia karena memilikimu. Karena kau, aku bisa melakukan semuanya. Meskipun kau bodoh aku sama sekali tidak menyesal" Yoongi mengulas senyum tipis.
"Yoongi~~" ucap Rae Na manja.
Bugh !
Tiba-tiba Kiyoon memeluk ayahnya. "Oh, ada apa anak ayah ?"
Kiyoon mengucek matanya dengan lucu. "Em,,, rupanya Kiyoon sayang sudah mengantuk, ya ?" Tukas Rae Na.
Mereka segera membawa Kiyoon ke kamar. Menidurkannya dengan nyenyak.
.
Rae Na berdiri di depan tirai kamar dengan cahaya remang-remang. Rae Na melipat kedua tangannya di dada. Tiba-tiba Yoongi datang mendekat. "Kenapa kau di sini ?"
"Kau mengagetkanku" Rae Na kemudian duduk di ranjang kamar itu. "Tidakkah kau berpikir untuk membiasakan Kiyoon tidur sendiri di kamar ini ? Bukankah kamar ini kita siapkan untuk Kiyoon ?"
Yoongi menyusul duduk di samping Rae Na. "Tidakkah kau berpikir untuk memberikan Kiyoon adik ?"
Pertanda apa ini ? Jeng jeng !
"Apa ?!" Rae Na terkejut hebat.
"Jika kau hamil, sembilan bulan kedepan Kiyoon sudah 3 tahun. Jadi, kurasa itu jarak yang cukup"
"Kau-"
"Aku ingin melakukannya. Karena aku menyayangimu"
"Ta-tapi~~"
Rae Na semakin bingung dengan sikap Yoongi hari ini. Ini benar-benar aneh. Tidak biasanya Yoongi mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan seperti ini.
"Kenapa sejak kau pulang tadi, kau jadi aneh ?" Rae Na terdiam sejenak. Kemudian, berkata dengan lirih. "Apa kau mau ma,,,,,,,,,,,,ti ?" Tapi, dia langsung menyangkalnya sendiri. "TIDAK, TIDAK, TIDAK. kau tidak boleh mati. Kau harus selalu bersa-"
Tanpa pikir panjang, Yoongi langsung menarik tengkuk istrinya lalu membungkam mulutnya yang cerewet dengan bibirnya. Rae Na terdiam. Matanya membulat sempurna. Jantungnya berdegup kencang.
Yoongi langsung~~~
Yaaaahh,,, begitulah. Lanjutkan sendiri. Di sini saya sebagai pengetik cerita tidak bisa melanjutkan. Sudah frustasi duluan. Yang jelas disinilah proses pembuatan Kihoon di mulai. Hehe
Dah gitu aja.. bayangin sendiri aja.
.
.
.
.
..
TBC... Or 100% End ?.?
Tak kasih gmbar lah. Mungkin sih kalian udah punya.
Gak tau knp gue suka bgt sama ini. Anggep aja itu Yoongi pas kuliah. Trs lg bljar.
N
ih sampe gue psang kek gini. Udah berbulan2 itu gak gue gnti.
Ini jg keren.
Oh ya ada yg kenal ini?
Ganteng kan?
psti tau lah ya... 92line itu.. uncch...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...