Konfliknya duka, eakk?!
Play mellow song, please!
Kalo gue pake; CBX - Someone Like You, One Ok Rock - Wherever You Are. Terserah kalo kalian.
Paatikan kalian baca di tempat yg tenang dan nyaman. Kalo blm nemu. Jan baca dulu deh.
Wae?
Ya sia-sia gue bikin ampe sesek kalo gak ngena.
Happy Reading, guess!
••••
Malam pukul dua.
Saat itu Yoongi masih terjaga. Dengan balutan pakaian seadanya. Seharian dia menunggu istrinya. Kedua anaknya pulang bersama neneknya.
Yoongi menatap ke luar jendela. Sesekali melirik istrinya. Kini dia mendekatinya. Dengan penuh harap, sang istri segera membuka matanya.
Didaratkannya kecupan penuh kasih di kening itu. Tangannya setengah membelai rambut legamnya.
Sekian detik kemudian ada pergerakan. Yoongi segera menarik tubuhnya. Sang istri perlahan membuka matanya. Lalu, menarik benda yang menghalangi hidung dan mulutnya. Sebuah senyuman luka terpapar jelas di bibirnya.
"Kau tampak kacau" gumamnya di luar perkiraan dengan air mata yang sudah di ambang kelopaknya.
"Kau lebih kacau" sahut Yoongi lembut.
Kembali Rae Na mengulum senyum. Membuat cairan itu meleleh dari sudut matanya.
"Kau tidak tidur? Besok kau jadi berangkat, kan?"
Yoongi diam. Di saat seperti ini sang istri masih memperhatikannya. Namun membuat sang istri merasa bersalah.
Semampunya, Rae Na memeluk pinggang sang suami. "Maafkan aku! Aku merepotkanmu. Aku sudah membuatmu khawatir"
Rae Na menangis histeris di sana. "Apa yang bisa kulakukan sekarang? Apa? Marahlah padaku. Marahi aku. Yoongi! Hiks!"
Yoongi memegang kedua pundak istrinya. Tatapannya lurus ke depan. Bohong jika dia tidak terluka saat ini.
"Bagaimana mungkin aku marah padamu. Jika kau seperti ini?"
"Aku pantas di marahi"
Yoongi menjauhkan tubuh lemah itu. Mengembalikan pada posisi awal. Saat itu, Rae Na melihat kakinya yang penuh dengan perban. Jujur, Rae Na tidak terkejut. Tapi, rasa bersalah dan penyesalan atas kecerobohannya menginterupsi air matanya mengalir lebih deras. Kini tangis histeris memenuhi ruangan itu.
"Apa yang bisa ku lakukan jika seperti ini? Kenapa rasanya sakit? Kenapa hatiku lebih sakit di banding luka-luka ini?"
"Yoongi, apa yang sudah ku lakukan? Apa yang terjadi padaku? Hiks, hiks! Yoongi!"
Tak kuasa, Yoongi segera memeluk istrinya. Memeluk erat cintanya yang terus menangis. Tak peduli sebanyak apa air mata itu akan membasahi bajunya. Tugasnya adalah menenangkan sang istri yang sibuk meremas kemeja yang dia kenakan.
"Kami baik-baik saja" ucapnya seraya menghujami kecupan di pucuk kepalanya.
"Yoongi!" Isakan demi isakan terus mengalun tanpa henti.
"Aku tetap mencintaimu"
Terserah jika orang di luar sana mendengarnya. Persetan dengan itu semua. Mereka sedang terluka. Jiwa, raga bahkan hatinya.
--
Yoongi menemui kedua rekannya. Menyerahkan berkas detail proyeknya. Karena mungkin beberapa hari kedepan dia akan libur.
"Bagaimana keadaan istrimu?" Seperti biasa, Hoseok yang akan lebih perhatian.
"Buruk"
"Kau jadi ikut terlihat buruk"
"Ya, aku suaminya"
"Jadi, kau tidak jadi pergi?" Tanya Namjoon yang baru bergabung.
"Ya. Aku melepasnya"
Ya, program itu bukan program biasa. Karena, jika Yoongi berhasil maka dia bisa langsung ujian S2 dan mendapat gelar. Setelah itu akan di angkat menjadi dosen tetap. Bukan hanya dosen pembantu.
"Kau tidak menyesal? Kesempatan belum tentu datang dua kali, bukan?"
Entah kenapa Yoongi tidak suka dengan arah bicara Namjoon. Dia menatap Namjoon dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Menurutku, sebaiknya kau ambil saja. Kau bisa pergi selama istrimu ada yang menemani, bukan?"
Bugh!
"BAGAIMANA MUNGKIN AKU BISA PERGI JIKA ISTRIKU BARU KECELAKAAN?! Aku tidak gila Kim Namjoon"
Tinjuan keras telah mendarat di rahang rekan kerjanya. Yoongi sungguh kesal dengan saran Namjoon yang tidak masuk akal.
Sungguh, Yoongi belum pernah semarah ini pada orang lain sebelumnya. Apalagi menggunakan tinjuan yang menurutnya tidak dewasa.
"Urus semua. Aku akan libur beberapa hari" ucapnya pada Hoseok yang belum sadar penuh dari keterkejutannya.
"Ba-baik. Aku mengerti" jawan hoseok terbata.
Dengan amarah yang masih tersisa, Yoongi meninggalkan tempat itu. Dia akan kembali ke rumah sakit menemani istrinya.
TT
Njirr! Gue mewek sendiri masa? Ada yang sama?
Konflik yang gue munculin emang sederhana. Ini aja menurut gue udah ngedrama banget.
Maaf kalo kalian bosen. Maaf kalo gak sesuai ekspektasi kalian.
Maaf, maaf, maaf 😢😢😢😭😭😭
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfic"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...