Sepesial iseng gaesss baca yuaaa !
___&____
Gini, kebayang nggak kalo misal si Kiyoon udah besar gitu. Udah SMA.
Huwaaa... Berarti si Yoongi udah 40an dong.
Terus gini, misal dia pulang sekolah.
"Ibu, aku pulang"
Abis teriak gitu dia langsung ke dapur nyari ibunya. Si ibu lagi nyiapin makan malem.
"Ayah belum pulang?"
"Ayahmu lembur"
"Kenapa ayah selalu lembur?" Lirih gitu dia ngomong. "Ibu! Ibu tidak takut ayah selingkuh?"
Taakk !
"Arrgg!!"
Kiyoon di jitak pake sendok sayur yg di pegang sama si ibu. "Di jaga kalau bicara! Kau sendiri kenapa baru pulang? Pukul berapa sekarang?" Si Rae Na jadi agak emosi, kan ya.
"Ada kelas tambahan mendadak"
"Kelas tambahan, apa?! Kau ini masih kelas dua"
"Di kelas ada yang nilainya buruk saat ulangan. Jadi, guru minta kelas tamb-"
"Kau ini sama menyebalkannya seperti ayahmu"
Rae Na pikir anaknya ini akan lebih pintar dari ayahnya. Ternyata justru di bawah ayahnya.
"Ibu, jangan samakan aku dengan ayah. Aku berbeda dengan ayah. Meskipun IQ ku hanya selisih satu angka. Tapi kami beda, bu"
"Apa bedanya, hem? Kau bahkan Lebih menyebalkan-"
"Ibu! Sebenarnya, ibu lebih sayang padaku atau tuan Min Yoongi itu?!"
Takkk!
Si ibu ngejitak lagi. "Tentu saja ayahmu. Kalau bukan karena ibu sayang dengan ayahmu, kau tidak akan ada di dunia ini"
Pletak pletak!
Suara sepatu ayah. Kiyoon langsung gelagapan. "Ayah!" Cemas-cemas unch gitu si Kiyoon.
"Cepat pergi mandi!" Rae Na langsung nyuruh Kiyoon. Takut kalau kalau anaknya kena damprat si ayah.
Sayang. Pas lagi berhamburan mau naik tangga si ayah liat. "Kau baru pulang?"
Kaget, kan ya. Otomatis Kiyoon berhenti ngelangkah gitu. Terus noleh pelan sambil meringis gitu.
Bisa bayangin kan ya?
"Hee,,, iya"
"Kenapa pulang telat?"
"Ada kelas tambahan"
"Hei, kalian! Dari pada berdebat di situ, cepat mandi!" Rae Na teriak dari dapur.
Nah, si Kiyoon kan langsung ke kamar. Si Yoongi nyamperin istrinya dulu. Di cium keningnya. Tapi, karena sang istri udah di buat emosi dulu sama anaknya. Jadi ya ekspresinya datar aja.
.
.
.Terus malem harinya mereka sama2 di ruang kerja si ayah. Rae Na duduk di sofa sibuk dengan laptop kerjanya. Terus Yoongi juga sibuk di meja kerjanya.
Nah. Si Kiyoon nih misal mulai kesel gitu. Terus berhenti main gadget di tangannya.
"Ayah, ibu. Kapan kalian akan pemperhatikanku?"
Ibu cuma ngelirik doang. Si ayah juga.
"Ayah, Ibu !" Kiyoon sukses ngebentak.
"Memang ibu dan ayah kurang perhatian bagaimana denganmu, hah?" Sinis gitu kan ya Rae Na-nya.
"Dulu ayahmu tidak sepertimu. Ayah selalu diam. Kenapa kau manja sekali?"
"Ibu, jangan bandingkan aku dengan ayah" agak mekik gitu si Kiyoon-nya.
"Astaga! Tadi kau tidak mau di samakan, sekarang di bandingkan juga tidak mau. Lalu apa maumu?"
"Apa yang kau inginkan?"
Aseeekk! Suara swagnya si ayah keluar. Emmmaaachh! Bapakable cool kan?
Si Kiyoon malah mikir. "Eeeemm. Aku ingin masuk dunia hiburan"
"Apa?! Yang benar saja. Ayahmu saja menolak tawaran jadi aktor dan memilih jadi arsitek. Dan kau,,,"
"Itu terserah padamu. Lakukan yang ingin kau lakukan. Selama kau bisa bertanggung jawab"
Hadeuh! Kalo gini mah bapak goal sekali.
"Ta-tapi-"
"Tidak salah aku lebih sayang ayah dari pada ibu"
Nyelekit ya kata2 Kiyoon ini.
"Yakk! Dasar anak nakal!"
Pletak!
Pulpen di samping laptop langsung mendarat mulus tuh di jidat anak.
Tapi, kalo ada masalah pasti larinya ke ibu. Biasalah cowok mah pasti gitu.
Setau ine aja.
"Kalau kakak jadi artis lalu aku jadi apa?" Tiba2 adik Kiyoon masuk.
Emm,,, enaknya namanya siapa ya? Kihoon aja ya. Misal dia kelas 2 SMP ya.
"Kau bisa jadi seperti ibu" Rae Na ngasih solusi biar punya generasi.
"Tidak mau" Kihoon duduk di samping si kakak. "Aku ingin seperti ayah"
"Apa?! Yakk! Jadi tidak ada yang mau jadi penerus ibu?"
"Tidak!" Barengan 2 anak ini ngejawab. Kiyoon ngerangkul Kihoon.
"Dasaaaaar! Kalian benar-benar menyebalkan"
Ya, ibu mana yg gak emosi kalo anak2nya pd kek gitu. Pinter sih. Iya, Rae Na akuin. Saking pinternya ampe gak ada yg ngebela ibunya. Kezel.
.
.
.Nah itu kalo Kiyoon di rumah. Coba kalo di sekolah.
"Kiyoon!"
Aseekk! Kiyoon di panggil sama cewek. Si Kiyoon sih noleh aja. Swagnya bapak nurun sih.
"Selamat, ya! Nilaimu bagus"
"Nilaiku selalu bagus"duhh sombong2 cool gitu lah ya.
Kira2 si mbaknya gimana kalo di jawab cem gitu?
"Kau mau mengajariku?"
"Kau bisa balajar sendiri"
Emang ya. Si bapak nular bgt. Pa lagi sama ciwi2 duhh sok jual mahal sekali.
"Jadi kau tidak bisa membantuku?"
Kiyoon diem aja.
"Ya sudahlah. Mana mungkin kau mau dengan orang bodoh sepertiku. Itu akan membuang waktumu, bukan?"
Si cewek berlalu gitu aja. Terus Kiyoon ngeliatin gituh. Ciiee! Nyesel ya. Gak sih sebenernya. Cuma heran sama cewek gituan.
-------------&------------
Dah, ya... segitu dulu bayanginnya. Kapan2 bayangin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...