Ini buat kalian!
Kalian kudu tau. Gue ngetik di toilet sambil mules mules, nju.
Sore ini sepulang kerja Yoongi pergi ke universitas untuk mengajar karena di minta oleh Salah satu dosen. Dia pun harus rela pulang malam untuk menyelesaikan tugasnya. Melewatkan makan malam bersama keluarga tidak masalah, kan? Lagi pula istrinya sedang marah.
Yoongi melewati ruang tamu hingga ruang keluarga. Ketika ingin naik tangga, di lihatnya sang istri tertidur di meja makan beralaskan lipatan kedua tangannya.
Yoongi mendekat. Memandang keadaan istrinya. Wajah itu sedikit pucat. Bibirnya terlihat lebih kering.
Apa dia sakit?
Pandangannya teralih pada sesuatu di meja. Beberapa jenis obat ada di sana. Jadi, benar dia sakit?
Bukankah setelah melahirkan dia hanya mendapat vitamin dan penambah darah ?Kenapa ini banyak sekali? Lagi pula, harusnya sudah habis, kan?
Beberapa pertanyaan muncul di otak cerdasnya.
Tak tega melihat istrinya, dia segera mengangkat dan membawanya ke kamar. Menidurkannya pada posisi yang nyaman.
"Maafkan aku, istriku!" Kecupan penyesalan mendarat di kening sang istri.
Helah. Kalo tidur aja berani lu bang. Lama2 lo beneran di sleding readers loh.
Puas memandang wajah sang istri dia segera pergi untuk mandi. Selesai mandi, dia ke kamar anaknya. Memindahkan putra bungsunya ke kamar.
Eunngh!
Rae Na melenguh. Sedikit garis matahari menusuk matanya.
"Astaga! Pukul berapa sekarang?" Di liriknya jam di atas nakas. Waktu menunjukkan pukul 5 lebih 25 menit.
"Ya, ampun! Aku kesiangan" dia menarik sedikit tubuhnya untuk bangun. Anehnya, ada yang mengganjal di perutnya. Rae Na menunduk, terlihat sebuah tangan melingkar di sana.
Rae Na segera melirik ke sebelahnya. "Yoongi?"
Melihat sang suami yang masih tertidur lelap. Dia menyingkirkan tangan itu dan segera meninggalkan kamar.
Senyumnya sedikit terukir ketika menuruni tangga. Mendapati kenyataan semalam tidur bersama sang suami tercinta.
Apa dia merasa bersalah? Gumamnya dalam hati.
"Obatku?!" Paniknya tiba-tiba ketika melihat meja makan. Dia bergegas mencarinya.
"Di mana aku menaruhnya semalam? Bukankah aku meminumnya di sini?"
Matanya sudah nanar. Akan semakin rumit bila suaminya tahu. "Tuhan, jangan ada yang tahu. Ku mohon!"
Rae Na mengakhiri pencariannya dan memilih segera menyiapkan sarapan. Apalagi hari semakin siang.
-
Makanan siap di meja. Yoongi pun sudah turun dari kamarnya bersama putra tercinta. Sementara, dia masih cemas memikirkan obatnya.
"Kalian makanlah dulu. Aku ke kamar sebentar" pamitnya.
Yoongi menatap sang istri yang agak aneh. "Kiyoon, apa ibu sakit?"
Kiyoon menggeleng 'tidak tahu'.
"Ibu minum obat?"
Kiyoon mengangguk.
"Sejak kapan?"
Kiyoon menunjukkan dua jarinya asal.
"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa belum makan?"
Suara Rae Na muncul di belakang mereka. Mereka segera duduk pada posisinya masing-masing.
"Obat apa yang kau minum?"
"Obat habis melahirkan, kan?" Jawabnya tidak peduli.
Tak ingin terjadi keributan di depan anaknya, Yoongi memilih diam.
Sepeninggalan sang suami, Rae Na kembali mencari obatnya. "Di mana?" Dengan langkah tertatih dia berusah mencari ke setiap sudut ruangan.
"Kau mencari obat itu, kan?"
Rae Na tersentak. Dia segera membalikkan badannya. Sang suami berdiri tak jauh dari tempatnya.
"Jika kau mencarinya. Katakan itu obat apa?" Ujarnya dingin.
"Itu hanya antibiotik. Kenapa kau belum berangkat?"
"Aku tidak akan berangkat sebelum kau jujur padaku"
"Aku harus jujur apa padamu, Min Yoongi? Itu hanya obat antibiotik"
"Tidak mungkin sebanyak itu. Dari mana kau mendapatkannya? Kau dari dokter, kan waktu itu? Apa sakitmu?" Yoongi menghujani sang istri dengan banyak pertanyaan. Membuat yang di tanya menatap nanar.
"Jangan bohong padaku, Jang Rae Na!"
"Yoongi?" Matanya semakin nanar. Pasalnya, sang suami menyebut marga aslinya. Tangannya menggeram menahan tangis.
Yoongi semakin mendekat. Rae Na memejamkan matanya. Menghela napas sedalam-dalamnya. "Baiklah!" Rae Na menjeda kata-katanya.
"Ada sedikit masalah dengan jahitan dua hari lalu. Jadi, aku pergi ke dokter. Makanya, aku menyuruh ibu datang"
"Kenapa kau menyembunyikannya dariku? Kenapa?"
"Karena kau kerja. Aku tidak mau membuat semua orang khawatir"
"Dan menurutmu, sekarang aku tidak khawatir?"
"Tidak. Karena sekarang sudah sembuh. Besok aku akan pergi ke dokter memeriksakannya"
"Jangan pernah pergi tanpaku"
"Kenapa?"
"Tunggu aku dan jangan pergi sebelum aku pulang"
Yoongi pergi ke dapur. Mengambil obat yang di sembunyikannya lalu kembali dengan segelas air putih.
"Minumlah!"
"Kau?!" Rae Na terkejut. Obat yang dia cari berada di tangan sang suami.
"Aku menyimpannya. Aku hanya ingin kau jujur. Jangan pernah menutupi apapun dariku"
Rae Na menerima obat dan gelas itu. Yoongi mengecup kening sang istri cukup lama. Menyalurkan penyesalan juga kegelisahan dan rasa sayangnya. Membuat Rae Na mematung di tempat.
"Jangan pura-pura kuat di depanku. Jangan menyembunyikan apapun dariku. Aku tahu dirimu"
Ucapnya sebelum beranjak pergi meninggalkan sang istri yang hanya bergeming di tempatnya.
TT
Taraaa... Kalian beruntung. Akhirnya, saya up juga.
Eits, jan seneng dulu. Masih ada satu samting lagi. Tunggu, ya!
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...