-3
--
Kini pasangan kontra IQ ini sudah memasuki kamar. Untuk kedua kalinya kaki sang IQ rendah harus di perban. Beruntung hanya sepanjang pergelangan kaki. Meski begitu, terpaksa harus menggunakan tongkat sebagai penopang sementara.
Kasian kamu mak. Kemaren slrh kaki. Mana pake kursi roda. Sekarang pake tongkat. Pisss ya udah nistain.
"Maaf! Gara-gara aku, kau jadi tidak bekerja" lagi-lagi kata maaf meluncur dari bibir sang wanita.
"Berhenti mengatakan itu. Aku sudah muak" jawabnya seraya berlalu ke kamar mandi.
Rae Na yang bertumpu pada tongkatnya hanya bisa menatap nanar punggung sang suami yang mulai terhalang pintu kamar mandi.
Selalu seperti itu. Setiap ada kesalahan di antara mereka, pasti akan terjadi kecanggungan yang tidak jelas. Entah ada yang pura-pura sibuk sendiri atau hanya diam.
Seperti saat ini, Rae Na hanya berani memandang sang suami bersama dua anaknya yang sedang bermain dari ruang tengah. Ingin rasanya berbaur bersama mereka. Bercanda, tertawa, juga bercerita bersama. Sayangnya, dia tidak punya keberanian untuk sekedar mendekati mereka. Terlebih kata 'muak' yang meluncur dari mulut sang suami membuatnya tidak percaya diri.
Perlahan Rae Na mulai berdiri. Berjalan pelan agar sampai di kamarnya.
"Ibu mau kemana?" Tanya Kiyoon yang melihat ibunya tertatih akan menaiki tangga.
Rae Na memutar kepalanya. Tersenyum lembut pada sang anak. "Mau ke kamar, sayang. Kalian juga harus cepat tidur. Ini sudah malam"
Rae Na melangkah dengan satu kakinya. Berpegangan pada pembatas tangga agar tidak kembali terjatuh.
"Kau bisa jalan sendiri?"
"Bisa. Aku harus mencobanya. Hanya perlu hati-hati, kan?" Jawab Rae Na menahan sesak di hatinya.
Rae Na tampak duduk di kasurnya. Menatap kakinya dengan air mata yang mengalir. Rae Na cukup sadar diri. Dia hanya bisa menyusahkan orang lain.
Dia menangis sesenggukan. Tidak habis pikir akan seperti ini. Bahkan tangisnya terdengar sampai luar kamar. Tak terkecuali sampai di telinga Yoongi yang hampir membuka pintu.
"Bagaimana aku bisa mengurus orang yang ku sayangi? Jika mengurus diri sendiri saja tidak bisa" Kalimat pertama yang muncul di sela tangisnya.
"Bagaimana aku bisa membahagiakan orang yang disayangi? Jika, aku seperti ini"
"Bodoh! Ya, Rae Na memang bodoh. Dari awal Rae Na memang bodoh, kan?" Rae Na kembali meracau di iringi tangisnya.
Krlek!
Mendengar pintu terbuka, Rae Na segera menghapus air matanya. Pura-pura baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa.
"Sudah mau tidur?"
"Kenapa berhenti menangis?" Dingin Yoongi yang mendekati istrinya.
Rae Na diam dengan mata nanarnya. Berusaha menatap sang suami yang bersimpuh di depannya.
"Dengar! Kau sudah dewasa. Bukan saatnya, apa-apa kau tangisi. Jika kau ingin melihat kami bahagia, cukup jaga dirimu sendiri. Jangan melakukan hal bodoh yang membuat kami khawatir. Kami masih membutuhkanmu dan selalu membutuhkanmu. Jadi, jaga diri baik-baik. Jadilah orang yang kuat dan jangan menangis. Menangis tidak akan menyelesaikan apapun"
Bukan tenang, Rae Na justru kembali melelehkan air matanya di iringi tawa mendengar ucapan suaminya.
"Memang kau tidak malu dengan Kiyoon dan Kihoon? Mereka saja tidak pernah menangis" celoteh Yoongi seraya berdiri.
"Kata-katamu, sungguh tidak mengharukan sama sekali" kekeh Rae Na.
"Aku bukan main drama" jawabannya kembali dingin. "Kalau kau segera sembuh, Kita liburan"
Sontak Rae Na menatap suaminya. "Sungguh?"
"Itu kalau kau segera sembuh"
"Pasti!"
Namun, sedetik kemudian Rae Na terlihat masam. "Tapi, bukankah minggu depan aku mulai bekerja?"
"Tunda saja"
"Tapi-"
"Minggu depan pun belum tentu kau sembuh"
"Sembuh. Aku sudah sembuh. Aku jamin. Besok pagi sudah sembuh. Pasti" ucapnya penuh keyakinan.
"Diamlah. Cepat tidur!"
TT
Yuhuu....
Gue punya ide mendadak genrenya hurt gitu masa. Gimana?
Ini cuplikannya.
Hari itu, kau di keluarkan dari sekolahmu. Tidak terkejut, kau sudah tidak terkejut lagi. Karena kau sudah pernah mengalami sebelumnya. Dan tahu, bahwa ini akan terjadi.
Bagaimana perasaanmu jika melihat ibumu bercumbu dengan ayah dari orang yang kau cintai. Bahkan orang itu masih punya istri.
Kalau ini yoonhoon.
Gimana ma yg mana dulu? Komen kui. Judul sama tgl up gue putusin besok
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...