Masih ada yang setia kah ? Masih lah ya. Masa' kagak ? A elah. Yang setia merapat tjoba ! Aku kasih nih. Aku kasih harapan. Eaaak...
Yg lupa alurnya baca lagi part 9nya. Scr kemaren ada selingannya.
Cuss lah ya. Gak usah byk cuap.
Enjoe gaes !
.
.Yoongi Pov
(Ciee Yoongi Pov)
Pekerjaanku memang sangatlah menguras waktu dan tenaga. Tak jarang aku pulang malam demi menyelesaikan tugasku. Begitu pula yang terjadi hari ini. Di saat dimana anakku sakit, aku harus pulang terlambat.
Istriku, dia pasti tidak tenang sekarang. Aku sangat tahu dia orang seperti apa. Dia pasti sangat khawatir juga cemas.
Aku masuk kamar dan disana Rae Na belum tidur. Masih duduk di samping Kiyoon yang tertidur. Dia melirikku. Wajahnya tampak lesu bahkan cenderung pucat.
Ku kecup keningnya seperti biasa. "Kau baru pulang ?" Tanyanya tak ada semangat.
"Bagaimana dengan Kiyoon ?"
"Panasnya belum turun. Dia terus muntah dan batuk"
Rae Na memelukku. "Aku takut. Aku takut terjadi apa-apa. Aku belum biasa menghadapi hal semacam ini" suara paraunya menandakan dia menangis.
"Dia akan baik-baik saja. Tenanglah ! Sekarang kita bawa ke dokter"
"Tapi ini sudah malam" ucapnya seraya melepas pelukannya.
Ku lirik jam di dinding. Benar, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.
"Bukankah rumah sakit buka 24 jam ?"
"Tapi,,,"
"Tapi apalagi ?"
"Kau-"
Uhuk uhuk !
Kami langsung teralihkan oleh batuk Kiyoon. Dengan sigap Rae Na mendekatinya. "Kiyoon, kau tidak apa-apa ?" Seraya mengusap dada Kiyoon.
Uhuk uhuk uhuk !
Aku mulai mendekat, saat itu mata Kiyoon terbuka. "A-ayaah"
Bagaimana mungkin sebagai seorang ayah aku mengabaikannya. Kiyoon, dia benar-benar membutuhkanku. Tapi, sering kali aku tidak ada waktu hanya untuk sekedar menggendongnya.
Ku angkat dia ke pelukanku. Tubuhnya sungguh panas. "Kiyoon sakit ?" Tanyaku lembut jauh dari Min Yoongi di luar sana. Mungkin inilah hati seorang ayah.
"Ayaaahh ! Huk uhuk !"
"Kita ke dokter sekarang ?"
Bukan jawaban yang Kiyoon berikan. Melainkan tangisan yang membuat hatiku seperti terpukul.
.
Dokter segera memeriksa anak semata wayang kami. Harap-harap cemas dengan hasil yang akan dokter katakan. Bahkan wanita di sampingku ini tampak khawatir sampai tangan yang ku genggam ini sangat dingin.
"Tenanglah ! Dia baik-baik saja"
Dokter menghampiri kami yang sedang duduk di kursi tidak jauh dari Kiyoon di periksa.
"Dia hanya terkena demam biasa dan sedikit gangguan pencernaan. Ini biasa terjadi pada anak-anak. Jangan khawatir" ujar dokter menerangkan.
"Tapi, sebaiknya untuk sementara di rawat di sini dulu. Paling tidak besok sore kalian bisa membawanya pulang"
"Ta-tapi, kami tidak bisa di sini" Rae Na yang telah lepas dari kecemasan mulai buka suara.
"Baiklah. Asalkan dia cepat sembuh, tidak masalah" ucapku menengahi.
"Tapi-"
"Ada ibu, atau liburlah sehari tidak masalah jika kau ingin menemaninya. Sepulang kerja aku akan menjemput kalian"
"Kau selalu lembur mendadak"
"Akan ku usahakan. Jika ada, aku akan menolaknya. Baiklah, dokter. Terima kasih"
"Ya, saya permisi"
Sepeninggalan dokter, kami langsung menuju Kiyoon yang ternyata sudah tertidur. Pantas jika dia tidak bersuara. Ku usap kepala istriku yang juga mengusap kepala Kiyoon.
Istriku, aku menyayangimu. Terima kasih telah menjaga kami juga mengkhawatirkan kami. Tetaplah seperti ini. Hari ini, esok dan selamanya.
.
.
.
.-TBC-
Kelar juga part 10. Mau ending part berapa ? Komen coba.
Udah dekat keknya deh.
Vomment ya !
Taehyung kyu ya.
Lavyu oll.
Ayah frustasi gegara anaknya sakit bhahahaa...
Frustasi aja mukanya ttp sueg. Ea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...