Berhubung udah 3k gue post nih yg nunggu part 21. Gak ada yg mau kasih selamat apa?
Ini pencapaian plg cepet tau. 3bln 3k. Yg laen mah 1k aja hmpr 1thn itu. 😂😂😂
Gak ya. Yodah deh.
Langsung meluncur aja dah.....
--------------
.
"Sekarang aku benar-benar berangkat. Tidak tahu kapan lagi bisa pulang. Jadi jaga diri baik-baik. Jangan sering keluar malam. Apa lagi-"
"Dengan pria itu. Begitu, kan ?" lanjutku memotong ucapannya.
Kami berada di depan pintu sekarang. Yoongi sudah bersiap berangkat. "Tunggu, lalu mobilmu kau tinggal di mana ? Dari kemarin aku penasaran ? Apa kau tinggal di bandara ?"
"Ku tinggal di kantor. Dari kantor ada sopir yang mengantarku sampai bandara. Itu salahmu yang tidak bisa mengemudikan mobil"
"Cckk! Tahu begitu, aku tidak tanya"
"Sudah. Aku berangkat" ucapnya lalu mengecup keningku, lembut.
"Dari kemarin aku menantikan ini"
"Jaga Kiyoon baik-baik. Jangan sampai dia sakit"
"Baiklah. Aku tahu" jawabku. "Kiyoon ! Sayang ! Ayah mau pergi. Ayo, kesini" teriakku memanggilnya yang sedang bermain di dalam rumah.
Dengan lucu Kiyoon berlari kecil dan berhenti di sampingku. Yoongi langsung menyejajarkan tubuhnya. Tangannya diletakkan di kepala Kiyoon. "Ayah kerja dulu. Kiyoon jangan nakal. Jaga ibu baik-baik. Mengerti ?"
"Emm" Kiyoon mencium pipi ayahnya. Yoongi tidak tinggal diam. Dia langsung merengkuh Kiyoon ke pelukannya. "Kiyoon sayang ayah" ungkap si kecil.
"Ayah juga sayang Kiyoon"
"Lalu aku ?" Sahutku.
"Apa Kiyoon sayang ibu ?" Yoongi justru bertanya pada anaknya di sertai senyum mengejek. Dengan entengnya Kiyoon menggeleng.
"Kaliaaaaann !" Geramku pada mereka dan dengan entengnya mereka menertawakanku. Aiisshh ! Menyebalkan.
Kami berpelukan. Sungguh, bahagia itu sederhana. Hanya dengan hal kecil ini saja sudah membuatku bahagia.
.
.
.Setiap langkah adalah pengorbanan. Jika kau ingin berkorban maka melangkahlah. Begitu yang pernah ku dengar.
Begitupun aku. Aku akan berkorban dan terus melangkah demi orang yang ku cintai.
"Kakak, apa kita perlu bekerja sama ?" tanya Jungkook. Aku sedikit ragu untuk menerima tawarannya.
"E,,, ba-baiklah"
.
."Tapi, bukankah ini begini ?"
"Tapi, ini dengan ini berbeda. Kita hurus mencari yang ini dulu" Jungkook menyanggah. "Oh ya. Kakak punya buku tentang ini, bukan ?"
"Iya. Sebentar"
Kami terus bergumul dengan tugas yang tak kunjung selesai di perpustakaan.
"Kakak, apa suamimu masih marah ?"
Aku hanya tersenyum simpul. "Tidakkah kakak sakit hati dengan sikap dinginnya setiap hari ?"
"Dia tidak menyakitiku, Jungkook ?"
"Benarkah ?"
"Kami saling mencintai. Lalu, kenapa harus saling menyakiti ?"
(Cihuyy)
(Ada aja yg ganggu suasana)
"Kenapa kakak mencintainya ?"
"Karena hanya dia yang membuatku jatuh cinta"
(Yuuhhuu, simpel)
"Jika ada orang yang mencintai kakak lebih darinya, apa kakak bisa membuka hati untuknya ?"
Aku tersenyum seraya menepuk bahunya. "Hei ! Apa yang kau bicarakan ? Memang ada yang seperti itu ?"
Dia hanya tersenyum pahit padaku. Aku sungguh tidak mengerti maksudnya. Apa dia... Mungkinkah ?
Jungkook, jangan lakukan itu. Aku tidak ingin menyakitimu. "Kita pulang saja. Nanti aku akan coba tanya pada Yoongi. Dia pasti tahu. Heee"
Aku segera berdiri. Tapi, dia masih tetap duduk memandangku dengan mata sayu. Ku rekahkan senyum, yang ku harap dia mengerti maksudnya.
.
.
.TBC
Yeaaahhh... Akhirnya bek tu syot sintenses.
Pendek ?
Sengaja emang.
Hee
Lavyu oll
Salam hangat
💖💖💖💖💖
Penakuramine
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfic"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...