Part 22

3.8K 426 28
                                    

Ciaaa sloapdet sekali. Ya, secara makin ke sini, pembacanya makin gak ada pmbacanya. Masa' 2hari lbh 50views aja gak ada. Kan syedih.

Vomment ya.
.
.

Atas bantuan Yoongi yang ku ganggu dengan panggilan vidio ketika waktunya tidur. Akhirnya, presentasi berjalan dengan lancar. Lega sudah semua beban dalam otakku. Begitupun Jungkook.

Untuk itu, aku mengajak Kiyoon ke kedai es krim. Kiyoon tentu sangat antusias. Dia sampai tidak bisa diam di kursi duduknya.

Aku coba menghubungi Yoongi lewat panggilan vidio. Semoga dia tidak marah karena mengajak Kiyoon. "Kiyoon, ayah" bisikku padanya.

Kiyoon langsung berhambur ke pangkuanku. "Yoongi !" Sapaku.

"Ayaaaahh !" Jika sudah berteriak 'ayah', itu pasti Kiyoon.

"Bagaimana presentasimu ?"

"Emm,,, lancar. Ini semua karenamu. Terima kasih" ku berikan senyum tulusku padanya. "Oh, kau masih di kantor ?"

"Aku baru selesai rapat. Kau-"

"Ayah ! Kiyoon beli es kyim" Kiyoon memotong ucapan ayahnya.

Di sana Yoongi tampak terkejut. "Kau-"

Sebelum dia melanjutkan kata-katanya segera ku potong lagi. Jangan sampai dia marah lebih dulu. "O-oh,,, aku di kedai es krim dengan Kiyoon. Heee... Aku lelah memikirkan presentasi kemarin. Jadi, aku sedikit merayakannya sekarang. Heee,,, kau tidak marah, kan ?"

Yoongi menghembuskan napas putus asa. "Ya sudahlah. Terserah. Ingat ! Jangan sampai Kiyoon sakit"

"Iya"

"Kiyoon jangan makan banyak-banyak. Anak ayah tidak boleh sakit"

"Emm ! Kiyoon tahu" jawab Kiyoon mantap.

"Bilang ayah, Kiyoon sayang ayah" bisikku padanya.

"Ayah, ayah ! Kiyoon sayang ayah"

"Ayah juga sayang Kiyoon"

"Aku juga sayang padamu"

"Aku tidak"

"Ssshh ! Kau ini. Lanjutkan pekerjaanmu. Aku makan dulu"

"Da da ayah. Muaacch !" Ucap Kiyoon lalu melambaikan tangan.

(Duuhh kok jd gue yg baper sendiri ya? Ada yg sama kah?)

Panggilan segera ku akhiri. Es krim di depan mata pun segera kami lahap. Seperti biasa aku selalu mengingatkan Kiyoon agar makan pelan-pelan.

"Kiyoon, makan punya Kiyoon sendiri. Ini punya ibu" kataku pada Kiyoon yang ikut makan es krim punyaku.

Kami saling bercanda berebut es krim. Sesekali Kiyoon sampai memekik karena ku ganggu. Menyenangkan bukan ? Bergurau dengan orang tercinta. Rasanya seperti tidak punya beban sama sekali.

.
.
.

Hari sudah gelap. Aku dan Kiyoon tiba di rumah. "Kiyoon senang ?"

"Emm... Senang sekali"

"Kiyoon langsung mandi, ya. Minum susu lalu tidur"

Andai hari ini ada Yoongi. Mungkin akan terasa lengkap. Tapi, tidak masalah. Aku mendukung pekerjaannya.

.
.

Setiap hari ku lalui dengan senang hati. Bersama putra tercinta yang selalu menemani. Seperti biasa aku menitipkan Kiyoon di rumah ibu. Seperti biasa pula ibu selalu bertanya kapan Yoongi pulang.

"Beberapa hari lagi. Katanya masih ada berkas yang harus di selesaikan" jawabku yang hampir sama setiap harinya.

"Baiklah. Ibu, aku pergi. Kiyoon, jangan nakal" ku cium pipi gembilnya. "Ibu sayang Kiyoon"

Mereka melambaikan tangan padaku. Begitupun aku. Sungguh ! jika itu mungkin, aku lebih memilih mengajak Kiyoon dari pada meninggalkannya setiap hari.

.
.
.

TBC

Ubah alur. Tadinya ada cameo tp gak jadi. Sori. Blm bisa munculin cameo. Saya sungguh minta mian. Makin kesini makin gaje. Makin maksa crtanya. Huks syedih 😫😫😖😖😖

Luvyu oll...

Oh ya hri ini SuJu kambek ya.. selamat datang legendaris. Aisetilluvyu.. walopun udah tidak baru. Hehe...

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang