Entah knp d sela² striping saya 3 FF. Justru saya punya ide buat nulis ini. Pdhal yg laen aja blm kelar.
Hope you like it
.
Hari sudah malam. Bahkan waktu telah menunjukkan pukul 10 lebih. Tapi, pasangan yang akan segera di karuniai anak ke dua ini masih saling bermanja-manja di ranjang besar mereka.
Rae Na bersandar di dada sang suami yang sibuk membelai lembut perut sang istri yang membuncit untuk kedua kalinya sambil sesekali mencium lembut puncak kepalanya.
Ya, usia kandungan Rae Na kini sudah menginjak bulan ketujuh. Bahagia, Yoongi sungguh bahagia akan hadirnya putra kedua mereka.
"Kau tidak takut mengurus dua anak?" Rae Na memecah keheningan.
"Tidak. Selama itu denganmu" sang suami kembali mengecup kepala istrinya. "Maaf, membuatmu harus kesakitan untuk kedua kali"
"Tidak masalah selama itu denganmu"
Mereka saling melempar senyum. Sungguh bahagia rasanya. Terlebih satu bulan lalu Rae Na telah wisuda. Wisuda di usia kandungan 6 bulan, jujur itu sulit. Di sela sibuknya mengurus skripsi, sesekali perutnya melilit sakit. Untung sang suami sigap membantu.
Sungguh tidak ada nikmat yang mampu di dustakan, bukan?
"Apa kau pernah menyesal menikah denganku?" Tanya Rae Na tiba-tiba.
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Tidak apa-apa. Hanya tidak menyangka kita sudah hampir memiliki dua anak"
"Aku tidak pernah berpikir seperti itu"
Rae Na mendongak. Melihat ekspresi yang ditunjukkan suaminya.
"Bagaimana jika dulu aku tidak menikah denganmu. Apa kau tetap akan menungguku?"
"Emm,,, mungkin aku akan menikah dengan Min Woo"
"Kau yakin akan bahagia dengannya?"
"Sebagai istri yang baik aku akan terlihat bahagia demi suamiku"
Baru Yoongi ingin menjawab sebuah dering telepon menggema. Rae Na hanya melirik Yoongi yang tampak agak kesal dengan adanya panggilan itu.
"Ada apa?"
"..."
"Tidak. Yang lain saja. Carikan aku yang dekat"
"..."
"Aku tidak mau"
Panggilan di akhiri sepihak oleh Yoongi. Membuat Rae Na bertanya-tanya.
"Ada apa?"
"Proyek di luar kota"
"Kau menolaknya? Kau tidak menyesal?"
"Tidak. Aku tidak akan meninggalkanmu di saat seperti ini"
"Hei! Aku belum mau melahirkan. Masih dua bulan lagi. Kalau kau terima pun tidak masalah"
"Aku tidak mau melewatkan kehamilanmu sedetik saja. Mengerti? Ini putra kedua kita. Dulu aku acuh tak acuh dan aku menyesal. Jadi, sekarang aku tidak akan mengulanginya lagi"
Rae Na menggeser tubuhnya semakin ke atas. Hingga kepalanya dapat bertumpu pada pundak sang suami.
"Uh, manisnya suamiku"
"Jangan merusak suasana"
"Suasana apa? Kau itu tidak bisa romantis Tuan Min-Yoon-Gi" kekeh Rae Na yang langsung mendapat gelitikan di sekitar pinggangnya.
"Hei! Jangan menggelitiki perutku" Rae Na sudah teekikik geli. Sementara Yoongi hanya tersenyum. Tapi, manis. Senyuman yang sangat manis.
"Hei, suamiku!" Barulah Yoongi berhenti dengan ulahnya dan menatap istrinnya dengan lembut. "Apa kau bosan jika aku mengatakan ini? Atau kau akan benci, kesal atau menganggapku kekanak-kanakan?"
"Apa? Kau minta menambah keturunan lagi? Dengan senang hati jika kau mau" Yoongi terkekeh pelan.
"Bukan itu. Ya ampun! Sejak kapan seorang Min Yoongi jadi mesum begini?"
Yoongi diam menunggu apa yang akan di katakan istrinya.
"Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu dan akan selalu mencintaimu"
Yoongi kembali mencium pucuk kepala Rae Na. "Ku rasa aku akan bosan jika kau tidak pernah mengatakannya"
Aneh.
Bagi Rae Na, sikap suaminya semenjak dia hamil anak kedua jadi aneh. Dia mau memanjakannya dan lebih banyak bicara. Padahal Rae Na bahkan biasa saja. Tidak ada mual, menginginkan sesuatu di awal kehamilan dan apapun yang di alami seorang wanita hamil. Apa itu sebabnya keadaan berbalik pada Yoongi?
Begitu pikir Rae Na.
Hiks hiks hiks!
"Ibu!" Suara Kiyoon menyela kegiatan mereka.
Rae Na segera menegakkan tubuhnya. Ternyata sang anak sudah berdiri di ambang pintu kamar mereka. "Oh! Kiyoon? Kenapa bangun, sayang? Kemari!"
Kiyoon dengan lucu berjalan menuju sang ayah dan ibu lalu naik ke ranjang mereka.
"Pegang ini" Rae Na mengarahkan tangan kecil Kiyoon ke perutnya. "Di sini ada adik Kiyoon. Sebentar lagi dia akan lahir dan bisa bermain dengan Kiyoon. Kiyoon senang?"
"Emm" Kiyoon mengangguk.
Yoongi merangkul Rae Na dan terus mengecupi pelipisnya.
"Nanti Kiyoon harus bersikap baik padanya. Juga harus menyayanginya. Kiyoon janji?"
Lagi-lagi Kiyoon menjawab dengan anggukan.
"Sekarang Kiyoon tidur"
Rae Na menidurkan Kiyoon diantara mereka. Yoongi tetap tersenyum dan mengusap lembut rambut sang istri. Meski agak kecewa. Karena malam ini dia tidak bisa memeluk perut buncit itu.
"Istriku, aku menyayangimu" gumam Yoongi saat mereka mulai terlelap.
Malam itu, di akhiri dengan romantis. Setidaknya untuk keluarga Min. Karena bagi Rae Na, ini sudah romantis untuk seorang Min Yoongi yang selama ini dingin.
Fin--
Panjang. Ya berhubung udah lama gak up apalagi lanjutannya.
Satu kali ketik tanpa edit. Jd kalo berantakan ato typo ya maklumin azza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...