-4
Yuhuu ada yg rindu?
••
Sedikit kecewa,
Mungkin itu yang di rasakan Min Yoongi saat ini. Karena sejujurnya, Yoongi menginginkan anak perempuan. Demi apapun, Rae Na tidak bermaksud menipu, berbohong atau mengerjai.
Sekarang, keadaan jadi canggung. Yoongi duduk di kursi ruang kerjanya. Tampak melamun dengan pandangan kosongnya.
Sedikit memacu keberanian mendekati suaminya. Mungkin itu lebih baik.
"Yoon? Maaf!" Ucapnya lembut dengan kepala tertunduk.
"Tidak apa-apa" jawabnya datar.
"Tapi, kau terlihat kecewa" Rae Na tidak berani menatap suaminya. Kalau-kalau dia tiba-tiba menangis.
"Lalu, mau bagaimana? Tuhan belum mempercayai kita mengurus bayi lagi"
"Yoon? Jangan begitu. Aku-" mata jernih itu mulai tergenang air yang siap mengalir.
"Kau bilang, belum siap membuncit lagi, kan? Doamu terkabul. Harusnya kau senang"
"Bagaimana aku bisa senang, kalau kau tidak senang?"
"Jangan cengeng! Sudah punya dua anak, masih cengeng"
"Yoongi~" Suaranya setengah gemetar.
Yoongi berdiri dari duduknya. Sedikit mengacak rambut sang istri yang masih setia menunduk gemetar dengan memainkan jari-jarinya. "Minggu depan kembalilah bekerja" ucapnya sebelum berlalu dari hadapan sang istri.
--
Dua anak bermarga Min ini terlihat berlari menuruni tangga. Di ikuti sang ibu yang baru saja menjemput mereka di kamarnya."Kiyoon! Kihoon! Astaga! Jangan lari-lari. Kalian bisa ja-"
Arg!
Belum selesai Rae Na bicara. Hal yang di takutkan justru menimpa dirinya. Baru menuruni beberapa anak tangga kaki kanan bekas kecelakaan itu terkilir.
"Ibu?" Teriak mereka bersamaan.
Rae Na sudah memegang pembatas tangga. Matanya terpejam menahan sakit di kakinya.
"Ayaaahh! Ibu-" teriak si sulung memanggil ayahnya.
Yoongi langsung mendekati istrinya. Bukan menunjukkan wajah kasihan. Justru Yoongi menunjukkan wajah kesalnya.
"Yoongi, kakiku" rintih Rae Na dengan tangan terulur memegang pundak sang suami.
Tanpa pikir panjang, Yoongi segera mengangkat sang istri menuju kamarnya. Tak lupa dua anak yang siap mengikuti di belakangnya.
"sakit" rintihnya lagi saat di dudukkan di ranjang.
"Apa sulitnya berhati-hati?" Ketus sang suami.
"Ibu menangis?" Polos Kihoon. Lalu, segera memeluk sang ibu.
Arg!
Rae Na kembali mengerang saat kakinya mulai di pijit oleh Yoongi. "Berhenti! Berhenti! Sakit sekali. Jangan di pijit lagi" pinta Rae Na di sela air matanya yang mengalir.
"Yoongi! Sudah. Aku tidak kuat" Rae Na menepis tangan sang suami yang mengusap kakinya.
Yoongi bingung sendiri. Sementara, sang istri benar-benar menangis. Kakinya juga langsung membengkak dan membiru.
"Sakit, rasanya mau patah" racaunya berulang kali.
Yoongi segera mengambil ponsel di sakunya. Tangan satunya untuk menghapus air mata sang istri yang mengalir.
"Mungkin aku akan telat, atau justru tidak masuk. Istriku sakit" ucap Yoongi pada orang yang di hubungi dan langsung di matikan.
"Kita ke rumah sakit"
Rae Na menurut saja. Dia sudah tidak punya tenaga untuk menolak atau berdebat. Yang ada sekarang hanyalah rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Berhenti menangis. Menangis tidak akan menyembuhkan kakimu"
"KALAU TIDAK SAKIT AKU JUGA TIDAK AKAN MENANGIS!" Bentak Rae Na yang merasa jengah akan suaminya.
Dalam hati sebenarnya, Yoongi cukup khawatir melihat istrinya yang meracau dan menangis. Pasalnya, kaki itu adalah bekas kecelakaan dua bulan lalu.
TT
Pendek bat ya.. gpp...
Miankeun kehabisan kuota akutuh. Ini aja beruntung nemu wifi gratis.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...