Bayangkan 'End'

4.2K 285 126
                                    

Hello! Banyak yg menanti bayangkan?

Bayangkan?

Bayangin dulu..

Prok prok prok

Puter lagu paling sedih yang kalian punya. Kalo gue pake bts-the truth untold

--

Gini, bayangin mereka udah tua. Kiyoon, Kihoon udah punya istri. Bahkan punya anak. Pokoknya, YoonRae udah kakek-nenek deh.

Suatu ketika, Rae Na yang udah ubanan sakit. Dia terbaring di ranjang. Yoongi juga udah gak seperti dulu lagi. Dia hidup udah bergantung pada kursi roda.

"Ayah, ibu? Kami datang" Kiyoon yang udah umuran 40 thn lebih masuk kamar bareng sang istri dan anaknya yang udah 8tahun.

Jan tanya istrinya siapa. Mrs. X pokoknya.

Kihoon juga dateng bareng istri sama anaknya yang baru 4thun.

YoonRae cuma senyum tipis natap mereka.

Kiyoon langsung bersimpuh di depan si ayah. "Ayah?" Mata Kiyoon udah merah aja. Padahal belum apa-apa.

Si ayah ngelus rambut si anak. Kiyoon lalu noleh ke ibunya yang juga nanar liat dia. "Ibu?"

Tangan keriput itu nyoba ngelus wajah si anak. "K-kihoon?" Panggil si ibu ke anak bungsu yang masih sok-sokan kuat. Padahal istri-istri mereka juga udah ngalir air matanya.

Pada akhirnya, Kihoon langsung meluk ibunya. "Ibu?"

"Ibu tidak apa-apa, nak. Ibu hanya lelah. Ibu harus istirahat. Ibu ingin jalan-jalan" ucap si ibu dengan suara khas nenek2nya yang ngelantur entah kemana.

Para istri udah rangkulan saling nguatin.

"Ayah juga sudah tidak bisa pengurus perusahaan. Kalian harus berjanji untuk mempertahankan peninggalan kakek kalian. Ayah serahkan semuanya untuk kalian. Jaga baik-baik"

Kihoon beralih ke ayahnya. "Ayah?"

"Ayah sudah tua. Ayah juga harus istirahat. Jaga istri kalian. Berjanjilah untuk selalu baik-baik saja dan selalu bahagia. Ayah percaya pada kalian"

"Kalian, jaga anak-anak kami. Sayangi mereka. Kami butuh bantuan kalian. Jika ibu diberi waktu lebih lama. Ibu ingin menghabiskan waktu bersama kalian" si ibu narik napas kea sesek banget. Suaranya juga makin putus-putus. "Ibu akan selalu bersama kalian dan menyayangi kalian"

YoonHoon pada berdiri. Tapi, Kiyoon sempet nautin tangan si ibu yang berbaring sama tangan di ayah yang duduk di kursi roda. Mereka genggaman erat banget. Para istri udah nangis sesenggukan sampai saling pelukan sama anak-anak mereka.

"I-ibu hanya ingin ka-kalian selalu bahagia. Ibu sa-sangat lelah. Ibu h-harus istirahat. I-bu sa-sa..."

Mata si ibu langsung merem. Tangannya langsung terkulai lemes. Para istri makin histeris.

"Ibu?" Gumam Kiyoon.

Kihoon juga udah gak tahu mau gimana lagi. Bohong kalau mereka gak nangis.

Ayah yang udah tua. Yang harusnya udah gak bisa ngeluarin air mata. Nyatanya ngalir juga. Sampai dia ngasih kode buat ngedeket sama pasangan hidupnya.

YoonHoon ngebantu ngedeketin si ayah sama si ibu. Terus ngecup keningnya agak lama. Ruangan itu jadi makin haru.

"Sayangi anak-anak kalian. Didik mereka dengan baik"

Para cucu ngedeket. Kepala masing-masing diusap. "Tumbuhlah menjadi orang yang hebat seperti kata nenek kalian"

Yoongi narik napas. Tangannya masih setia ngegenggam tangan istri yang udah jalan lebih dulu.

"A-ayah tidak bisa tanpa ibu kalian. Ayah dan ibu sudah berjanji untuk selalu bersama. Tuhan, telah mengabulkan doa kami. Kami harus berjalan bersama. A-ayah akan menyusul ibu kalian. Ayah bersama kalianh"

"Ayah!" Teriak mereka bersamaan. Gak nyangka orang yang paling mereka sayangi akan pergi bersamaan.

Bahkan tangan mereka masih bertautan. Bukti cinta sejati diantara mereka. Saat itu juga Kiyoon langsung jatuh ke lantai. Gak kuat liat kenyataan dihadapan mereka. Kihoon juga langsung megang pinggiran ranjang. Jangan tanyakan berapa banyak air mata yang udah mereka keluarin.

Air mata gue aja gak berhenti sepanjang nulis.

"Kakek, Nenek!"

"Kenapa kakek, nenek tiba-tiba tidur?" Ini anak Kihoon yang masih polos. Gak ada yang jawab. Mereka udah gak kuat buat ngejelasin.

"Kakek, nenek. Hati-hati di jalan. Kami sayang kalian" kata anak Kiyoon yang gak kalah nangis.

Suara tangis memenuhi kamar YoonRae. Bahkan di balik pintu, orang yang biasa ngurus mereka pun ikut nangis. Betapa penuhnya kasih sayang di keluarga ini.

"Tuan, nyonya selamat jalan. Terima kasih, untuk semua yang telah kau ajarkan. Baktiku sudah selesai. Tapi, aku akan selalu mengenang kalian"

Orang itu membungkuk hormat cukup lama sampai air matanya netes ke lantai.



Kami ditakdirkan bersama. Saling menyayangi dan mengasihi. Sampai detik ini kami masih saling mencintai. Tapi, cukup sampai disini. Kami cukupkan sampai disini kisah ini. Hiduplah kalian dengan cinta yang abadi. Lengkapi hidup kalian penuh cinta. Tuhan bersama kalian. Maka mintalah kalian untuk bisa bersama orang yang kalian cintai dan sayangi. Sampai disini. Kami persembahkan kisah ini untuk kalian semua yang penuh cinta.





TT

Segmen super duper pedih yg pernah gue ketik. Demi apapun. Gue bener-bener nangis tanpa henti sepanjang ngetik. Bayangin aja ditggal mati ortu.  Bahkan gue sampe bungkam mulut gue sendiri biar gak keluar suara. Mana sambil nahan perut gue yg kambuh gegara dingin.

Terima kasih kalian semua yg udah setia sama book ini. Pokoknya terima kasih buat kalian semua.

Lavyu

Ryeozka

🎉 Kamu telah selesai membaca Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END 🎉
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang