Happy Reading, yeaa !
Apa yang lebih membahagiakan seorang ibu selain melihat anaknya bisa tersenyum senang.
Setelah bujukan ayahnya tadi pagi. Akhirnya, Kiyoon mau tinggal di rumah dan mau bermain seperti biasa.
Sementara Kiyoon bermain, aku membereskan rumah. Bukankah aku benar-benar seorang wanita dewasa yang telah berperan jadi seorang ibu sekarang ?
"Ibuu !"
Suaranya menghentikan tanganku yang sedang memasukkan pakaian di mesin cuci.
"Ibu, kapan ayah pulang ?"
Astaga ! Dia sudah mulai lagi. Baru saja aku merasa tenang.
Ku sejajarkan tubuhku pada anak yang sudah berdiri di sampingku. "Kiyoon, sebentar lagi ayah pulang. Jadi, Kiyoon tunggu saja" tuturku lembut.
"Ayaaah. Susul ayah. Ayo susul ayah" lagi-lagi Kiyoon merengek.
Entah racun apa yang sudah di berikan batu kutub itu hingga anaknya sangat lengket padanya.
"Ibuu. Ayaahh."
Dengan sekali hembusan nafas ku lirik jam di dinding. Waktu istirahat manager Yoongi telah tiba.
Manager ?
Ya, di perusahaan ayahnya dia sebagai seorang manager. Bukankah dia keren sekali ? Sekolah di arsitek bekerja sebagai manager.
Yoongi pernah bilang, sebenarnya dia tidak minat dengan profesi ini. Karena dia lebih berminat jadi arsitek. Tapi, demi ayahnya yang seorang pemilik perusahaan property mau tidak mau Yoongi harus terjun di dunia itu. Tentu itu juga atas saranku. Aku meyakinkannya bahwa dia pasti bisa melakukan keduanya. Makanya dia bilang kalau membujuk itu kemampuanku. Aku juga tidak ingin ayah mertuaku kecewa pada anaknya. Tapi ternyata, itu membuat kebersamaan kami berkurang.
"Emm,,, kau mau bicara dengan ayah ?"
Kiyoon mengangguk mantap sebagai jawaban.
"Ayo ikut ibu"
Ku ajak putra kecilku ke tempat Kiyoon bermain. Segera ku hubungi ayah Kiyoon lewat panggilan video.
Aku benar-benar tidak tahu sesibuk apa seorang Yoongi di kantornya. Sampai-sampai jam istirahat pun sulit sekali dihubungi. Sesekali Kiyoon menatapku karena tidak ada jawaban dari ponselku.
Layar ponsel mulai berubah. Astaga lebih dari satu menit kami menunggu pria di seberang sana menjawab panggilan.
"Ada apa ?" Tanyanya datar jauh di sana.
"Ayaaaahhh !" Kiyoon langsung antusias menyapa ayahnya. Padahal aku ingin sekali memakinya.
"Anak ayah sedang apa ? Sudah makan ?"
"Ya, baru saja. Bagaimana denganmu ?!" Sahutku agak kesal.
"Aku baru saja selesai"
"Pantas lama sekali menjawabnya"
"Ayah, ayah pulang" Kiyoon kembali bersuara. "Ayah jangan pulang malam"
Kulihat Yoongi hanya tersenyum di sana.
"Kau dengar ?!" Kesalku.
"Kiyoon ingin sesuatu ?"
Yoongi justru mengbaikanku dan kembali pada Kiyoon.
"Es kyim. Kiyoon mau es kyim. Banyak"
"Baiklah. Tunggu ayah pulang"
"Maaf, ada berkas untuk anda"
Suara seorang wanita dari belakangnya terdengar di telingaku.
"Apa istirahat sudah selesai ?" Tanya Yoongi seraya menoleh wanita itu.
Sesibuk itukah dia ?
"Ku tutup dulu. Ada yang harus ku kerjakan"
Seketika layar sudah berganti. Seketika itu pula Kiyoon menangis histeris. Yoongi, ku rasa dia cukup keterlaluan. Bukankah begitu ?
.
.
.TBC
Yuhuu.. pendek lg ya ? Nggak papa. Biar nggak bosen. Nantikan terus kelanjutannya. Oke.
Sumpit, eh sumpah. Mikir part ini pusing binggo. Harus mikir pekerjaan Yoongi jadi apa. Ini aja udah gue ubah berkali-kali. Busyyeett!!!
Ini aja baru part awal udah pusing.. gimana nanti coba.
Vomment aja lah semuah ! Kalo masih cinta. Kalo kagak siiiihh, itu hak anda.
Apalah daku yang hanya imajiner kelas lalat.
😭😭😭😭😭😭Salam hangat
💖💖💖
Penakuramine
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...