Lets go, guys !
-
-Setiap detik yang kami lewati selalu sangat berarti. Kesibukan yang tak bisa di tinggalkan menjadikan setiap waktu itu begitu penting. Sepenting ulang tahun Kiyoon yang semakin dekat.
Waktu sudah larut. Aku masih menemani Yoongi di ruang kerjanya. Entah pukul berapa dia akan selesai, aku hanya bisa duduk menemaninya di sofa.
"Kapan kau akan selesai ?" Aku mulai buka suara.
"Kalau mau tidur, tidur saja"
"Ada yang ingin ku tanyakan padamu"
Yoongi yang tadinya hanya fokus pada komputer di depannya mulai melihatku.
"Lusa Kiyoon ulang tahun. Kau tidak lupa, kan ?"
Hanya tatapan datar yang dia tunjukkan. "Wajar jika kau lupa. Banyak Pekerjaan yang harus kau pikirkan" sindirku.
"Aku mengingatnya" sahutnya cepat.
Tarikan senyum tipis ku urai di bibirku. "Apa saat itu kau ada waktu ? Bisakah sehari saja kau tinggalkan pekerjaanmu ?" Ketusku padanya.
"Kiyoon butuh sehari saja bersamamu, Bersama kita. Setiap hari pasti dia mencarimu. Kau tahu betapa Kiyoon menyayangimu ? Bahkan Kiyoon lebih memilihmu di banding diriku. Sehari saja, kumohon !"
Kutundukkan kepalaku. Jujur saja, sepanjang mengatakan itu mataku berair. Yoongi, ku harap dia mengerti maksudku.
Greepp !
"Akan ku usahakan" ucapnya sembari memelukku. Kepalaku tenggelam si dadanya.
Sekarang kami sudah si kamar. Duduk di tepian ranjang. Si kecil Kiyoon sudah tidur pulas. Tentu, sekarang sudah pukul sebelas malam.
"Kiyoon sudah dua tahun. itu berarti aku juga harus melanjutkan pendidikanku. Kapan aku kembali belajar ?"
"Masuklah mulai semester ini"
"Aku banyak ketinggalan materi. Apa kau masih mau membantuku ?"
"Kenapa ?"
"Kau sangat sibuk. Banyak yang harus kau kerjakan. Kau pasti lelah. Apa saat aku minta bantuanmu, kau bisa membantuku ?"
Yoongi justru tersenyum lebar. Seolah menertawakanku.
"Kenapa kau tertawa ?!"
"Jika memang itu perlu kenapa tidak"
"Sungguh ?"
"Ibuuuu, ayaaaahh" suara parau Kiyoon mengalihkan perhatian kami.
Ternyata Kiyoon terbangun dan membelah jarak di antara kami. Dia duduk antara aku dan Yoongi.
Ku usap rambutnya. "Kenapa bangun, Hem ?" Tanyaku. Sayang, Kiyoon hanya menggeleng.
Seketika Yoongi langsung mengangkat Kiyoon hingga kepangkuannya. "Ayo tidur dengan ayah" ajaknya.
Kiyoon langsung memeluk ayahnya. Kiyoon itu kadang tidak banyak bicara. Tapi, kadang akan merengek dan manja. Mungkin itu adalah paduan antara aku dan Yoongi. Ya,,, bukankah itu cukup adil ?
..
.
"Hei, ayah pergi dulu" pamit Yoongi di ambang pintu.
"Ayah pergi. Kiyoon ikut. Ayaah" seperti biasa Min Yoongi kecil ini merengek.
"Kiyoon ikut. Kiyoon ikut. Ikut" air mata Kiyoon sudah di ambang kelopak mata.
"Kiyoon kan sudah janji tidak mau nakal. Jadi, Kiyoon kapan-kapan saja ya, ikut ayahnya. Nanti ayah pasti membelikan hadiah untuk Kiyoon"
Ucapanku berhasil membuat mata Yoongi memicing tajam padaku. "Benar, kan ayah ?" aku pura-pura meyakinkan dan justru semakin mendapat tatapan tajam.
"Kiyoon mau hadiah apa ?" tanyaku lagi.
"Es kyim"
"Hanya itu ? Baiklah. Sekarang Kiyoon masuk. Kita belajar, ya ?" Ajakku kemudian.
"Bye bye ayah !" Aku dan Kiyoon melambaikan tangan pada Yoongi yang mulai masuk ke mobil. Kemudian masuk kembali kedalam dan menutup pintu.
.
.
.TBC
Pusing. Mau munculin konfliknya kpn. Aihh ! Nikmatin dulu apa adanya yoa..
Lavyu.
Vomment ! Tengseu.
Ini aja ya bonusnya..
Ayah Yoongi bareng rekan kerja mau rapat. Anggap aja gitu. Heeeee.
Nah ini Kiyoon.
Gimana teman ? Kalo ini jd visualnya Kiyoon ?
Mohon komennya ya.. hehehe maksa sekali akutuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fiksi Penggemar"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...