Part 42

3.2K 306 58
                                    

Maafkan atas kekurangan di part sebelumnya. Maafkeun kalo romancenya mengecewakan.

Maaf, ya shay!

Min Family.

..

Ini anak-anak kami, Min Kiyoon dan Min Kihoon. Mereka sedang bermain bola di halaman belakang rumah. Sementara aku duduk di kursi teras menemani mereka.

"Kiyoon! Kihoon! Sini!"

Mereka langsung berlari ke arahku. Dengan Kihoon yang belum lancar berlari. Sangat lucu.

Ku suapi mereka kue yang sengaja sudah ku siapkan. Lalu, memberinya minum.

"Terima kasih, ibu!" Ucap mereka bersamaan sebelum kembali bermain bola.

Senyumku terus terkembang melihat aksi mereka. Sesekali Kihoon salah menendang, atau terjatuh hingga membuatku tertawa.

"Hati-hati, sayang!" Teriakku.

Oh, ya! Ini sudah sore. Mungkin Yoongi sebentar lagi pulang.

Nah! Itu dia. Suara langkah kakinya sudah terdengar. Ku lihat dia berjalan menghampiriku. Bahkan belum ganti pakaian. Masih mengenakan kemeja putih dan celana panjang tanpa mengenakan alas kaki.

(Cekeran dia. Soalnya udah dicopot sepatunya)

Seperti biasa, dia mengecup kepalaku. "Kau bawa apa?" Tanyaku padanya yang meletakkan satu kantong plastik di meja.

"Buah segar" jawabnya sembari bertumpu pada kursi yang ku duduki. Berpose layaknya model dan memasukkan satu tangannya di saku celana. Kebiasaan lama yang tidak pernah hilang.

"Tidak ku sangka kita sudah punya dua anak" ucapku seraya tersenyum padanya.

"Mau lagi?"

Ku pukul lengannya. "Dua cukup"

"Biar ku ingat. Dulu aku mulai menyukaimu saat masih kelas dua SMA. Empat tahun kemudian aku menikah denganmu. Saat itu usiaku 20tahun. 6bulan kemudian aku minta cerai denganmu"

"Kenapa kau minta cerai?"

"Sstt! Dengar dulu. Satu tahun kemudian Kiyoon lahir. Saat itu usiaku sudah 22tahun. Lalu, kita menempati rumah ini. Dan sekarang Kiyoon sudah beranjak 6 tahun. Berarti usiaku sudah 28 tahun dan kita menikah sudah 8 tahun. Tidak ku sangka sudah selama itu"

"Kenapa kau minta cerai waktu itu?" Tanyanya lagi.

"Hei! Siapa istri yang tahan dengan suami sepertimu? Tidak peduli, dingin, keras kepala, diam saja. Aku bahkan berpikir kau tidak mencintaiku. Terlebih kau lebih senang dengan wanita lain dari pada denganku"

"Bagaimana jika aku benar-benar menceraikanmu?"

"Tinggal cari yang lain, kan? Masih ada Min Woo yang selalu mencintaiku"

"Untung aku tidak menceraikanmu"

Aku diam. Bingung dengan jawaban konyolnya.

"Kapan kau pulang?" Lanjutnya.

"Sekitar satu jam lalu" jawabku.

Sudah setahun terakhir ini aku bekerja di kantor ayah mertuaku. Sedikit membosankan tentunya. Terlebih harus meninggalkan dua buah hati tercinta. Tapi, aku juga tidak ingin menyia-nyiakan pendidikanku.

"Kiyoon! Kihoon!" Panggilku pada mereka. Mereka melihat kami. Tapi, Yoongi justru menghampiri mereka.

"Mau main dengan ayah?" Suamiku ini menawarkan diri. Benar-benar menyebalkan. Ini sudah sore.

"Hei! Berhenti kalian semua. Sudah waktunya mandi" seruku yang terlanjur kesal.

"Aku akan mandi dengan ayah, bu!" Teriaknya yang sibuk merebut bola dari sang ayah. Sementara, Kihoon hanya berlari mengikuti kakaknya.

"Kalau begitu, ayah harus mandi sekarang juga. Kihoon! Sini, sayang! Kihoon mandi dengan ibu!"

Beruntung, anak bungsuku ini menurut saja. Dia berlari ke arahku dan langsung ku tangkap.

Hap!

Ku bawa Kihoon masuk. Meninggalkan dua orang yang masih bermain tanpa kenal waktu itu.

--

"Malam ini aku ingin melakukannya" katanya setiba di kamar setelah makan malam.

"Melakukan apa?" Tanyaku malas.

Aku cukup tahu maksudnya. Tapi, jika boleh jujur aku agak malas. Makanya, aku pura-pura.

"Bukan untuk mendapatkannya lagi. Hanya sebagai rasa cinta" katanya.

Aku menyeringai dengan jawabannya. "Bisa-bisanya berkata seperti itu"

"Kau menolak?"

"Memang aku bilang apa?" Ku pukul dadanya sembari tersenyum.

"Jangan menghindar"

Dia memelukku dari belakang.

"Memang aku bisa menghindarimu?" Jawabku.

"Baiklah. Kalau begitu jangan melawan"

"Yaaakk!!" Tentu aku memekik ketika dia tiba-tiba menggendongku ke tempat tidur.

Dia sudah siap melahapku sepertinya. Wajahnya sudah sangat dekat denganku.

"Tunggu!"

Dia diam.

Sreettt!

Ku tarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku. Aku menggulung diri didalamnya. Lalu, membelakanginya. Ini cara efektif menghindarinya.

"Tidurlah, Min Yoongi!" Pintaku.

"Kau tidak bisa membohongiku"

Mataku terpejam. Tangannya melingkar erat di perutku. Oh, tidak. Selamatkan aku.

"Selamat tidur!" Kecupan ringan mendarat di kepalaku.

Huufftt!

Aku bernapas lega. Dia tidak melakukannya.

"YAKKK! MIN YOONGi!!


TT

Yuhhuu apa yang terjadi?

Saya pun tak tahu. Mari biarkan pasangan ini bergelut dengan kegiatannya.

Sebenarnya ini itu kemaren mau buat part 35 tp gak jd. Ya udah di gunain skrg hehe

Lavyu

Ryeozka

Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang