Demi LMKM, ku bengkalaikan Life Scenario.
Yg menanti, sabar ya!
**
Kini sudah satu minggu berlalu setelah kejadian itu. Sudahlah! Anggap saja aku memberikan asupan nutrisi pada beruang kutub itu. Agar lebih semangat.
Terbukti sekarang dia semangat bekerja. Bahkan sudah malam begini belum pulang. Aku mulai kesal sekarang. Pasalnya, dia bilang sebelum makan malam sudah sampai di rumah. Tapi, apa? Hei! Ini sudah lebih dari waktu makan malam. Bahkan Kiyoon dan Kihoon sudah tidur.
Brraaakk!
"Astaga!" Aku terperanjat.
Ah! Ya ampun! Bahkan aku sampai ketiduran di meja makan. Segera aku menuju pintu utama.
Yoongi?
Dia kenapa? Masuk dengan terseok-seok seperti itu?
Ku dekati dia dan ku papah dia ke kamar. "Hei! Kau kenapa? Ya, ampun!"
Dia hanya melenguh. Menyebalkan! Bau alkohol menyeruak dari tubuhnya. Dia mabuk.
Oh, astaga! Apa salah dan dosaku sampai suamiku mabuk begini?
Buugh!
Ku jatuhkan dia di ranjang. Ku posisikan dengan nyaman. Ku lepas sepatunya, sabuk celananya. Lalu, menyelimutinya.
__--__
"Hei, bangun! Hei!" Dengan kesal aku hanya mencolek-colek lengannya.
"Euh" Dia menggeliat.
"Bangun! Hei!" Pekikku tanpa henti.
"Pukul berapa sekarang?" Tanyanya dengan suara parau. Lalu, duduk di tepi ranjang.
"Pukul sembilan" ketusku sambil merapikan pakaian dalam lemari.
"Aku telat. Aku harus menghubungi-"
"Temanmu sudah menghubungimu tadi"
"Lalu?"
"Aku bilang kau sakit. Cepat mandi!"
Dia bergerak mengambil handuk ketika aku menoleh.
"Kau tidak kerja?"
"Tidak. Aku akan masuk setelah jam istirahat makan siang selesai"
"Kenapa?"
"Karena kau tidak bangun dari tadi" kesalku.
"Kenapa tidak membangunkanku?"
Aku menghela napas dan mendekatinya. "Kau tahu? Bahkan aku hampir muntah karena terus membangunkanmu"
Dasar! Sialan! Dia hanya mengedikkan bahunya, tidak peduli.
"Lalu, Kiyoon?"
"Kuliburkan"
Ya, aku tidak mengantar Kiyoon ke sekolah. Tentu saja karena beruang kutub yang harusnya minum madu. Tapi, justru minum bir. Atau apapun itu namanya, aku tidak tahu.
Aku juga harus izin masuk siang hanya demi mengurus beruang itu. Mengurus? Bukan. Tapi, menunggunya bangun. Kurang apalagi aku jadi seorang istri?
Aku membereskan dapur dan dia baru turun dari kamar.
"Mereka dimana?"
"Bermain di kamar" jawabku masih acuh tak acuh. "Makanlah!" Suruhku saat dia sudah duduk.
"Kau tidak makan?"
"Aku sudah kenyang dari tadi"
Setelah selesai dan cuci tangan. Aku duduk di depannya. "Hei! Kenapa kau mabuk?!"
"Aku? Mabuk?"
"Em! Kenapa kau mabuk?!"
Dia tampak berpikir. Apa dia tidak sadar? Aku mendengar dia mengumpatkan kata 'sial!'
"Rekanku-"
"Rekanmu kenapa?" Sahutku cepat.
"Mereka memaksaku. Untuk merayakan kesuksesan proyek kami, katanya. Aku sudah menolak. Tapi, mereka memaksaku karena tidak pernah ikut sebelumnya. Hanya sedikit. Sesekali tidak masalah, kan?"
"Sedikit kau bilang? Kalau sedikit, kau tidak akan sampai mabuk. Awas saja sampai kau mengulanginya"
Aku berdiri. Bermaksud meninggalkannya.
"Kau mau kemana?"
"Ke kamar Kiyoon" ku jeda ucapanku. "Tugasmu hari ini, mengantarku ke kantor. Jangan lupa menjemputku"
Tidak apa, kan? Setidaknya, hari ini aku tidak mengemudi sendiri. Anggap saja menghemat tenaga.
Ah, ya. Sekarang memang aku sudah membawa mobil sendiri. Suamiku itu cukup pengertian. Walaupun harus marah-marah saat mengajariku. Karena butuh dua bulan lebih sampai bisa menguasainya.
TT
Hehe...
Hayoloh Yoongi!
Oh ya kalian nyadar gak sih ada typo di part sebelumnya?
"Rae Na diam". Harusnya kan "Aku diam".
Tapi, udah aku benerin kok.
Oh, ya. Makasih kavernya user08862594
Buat mbak senaphrodite nanti pasti tak pake kavernya. Aku adil kok orangnya. Eaakk..
Makasih loh semua.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapters 3 (Little Family)/END
Fanfiction"Detak waktu kian berlalu. Musim telah berganti musim. Dingin telah menjadi hangat. Malam telah menyambut pagi, pagi merenggut siang, siang berangsur senja, senja berganti malam. Begitulah setiap hari. Hari-hari yang kami lalui." ...