Jungkook or Jimin | Pilihan (Part 3)End

1.8K 139 15
                                    

Next...

***

Jimin Pov


Dia menantangku, aku mulai melihatnya perlahan menembakkan busur panahnya.

"ya! kalau kau bisa,coba saj-"teriakku kaget,karena dia menembakkan panahnya tepat ditengah panahku,panahku membelah menajdi dua bagian.

Tapi aku melihat sesuatu yang sedang membidik (y/n). Tepat dari arah ujung lapangan.

"(y/n)lah pemenangnya!" Juri pun berteriak.

"ada yang salah,ini sudah direncanakan,bahaya!"

#JLEBB

Panah itu menusuk tepat pada bahu (y/n).

"(y/n)?!" teriakku,memegang puncuk kepalanya.

Dia jatuh dan pungsan. Dia mengeluarkan banyak sekali darah dari bahunya. Yang semulanya bajunya berwarna putih,berubah menjadi merah karena darah.

Orang-orang mulai berteriak kesana kemari mencar pertolongan. Aku membopongnya dan segera membawanya ke UKS.

"segera telepon ambulance secepatnya!" teriakku sambil berlari membopongnya.

---

Sesampai di UKS.

"Jimin,sedang apa kau disini? akh?! tangannya?!!!" tanya seorang murid.

"Mik,cepat ambil air panas,betadone,kain,dan perban! cepat!" teriakku.

Dia segera berlari untuk mengambil apa yang dibutuhkan untuk ini.

Kututup tirai dan merobek baju bagian bahu (y/n) untuk melihat lukanya sedalam apa.

"sialan! siapa yang berani berbuat begini?!" batinku.

---

Aku mengompres lukanya dan mencoba melepas panah yang tertancap di bahu (y/n).

"t..tahanlah sebentar" pintaku.

Jimin POV end

(y/n) POV

Diriku setelah terjatuh tadi sudah tidak dapat merasakan apapun.

".....tar"

"hah? seseorang berbicara padaku?"

"siapa? halo kamu sia-"

"a!!!!!" teriakku kesakitan.

"sakit!! hentikan kau tidak bis- a!!!!!"

"Senior sialan! hentikan! sakit! a!!!!" teriakku lagi.

Aku menjambak rambutnya,dan menghentakkan kepalanya pada gagang kasur.

Tapi percuma,tidak berpengaruh pada apapun.

"kau sedang apa?!! sakit!! hentikan!!"

Dia menarik busur yang menancap pada bahuku. Sangat sakit.

"j..Jimin!! sialan! hentikan!"

Dia sudah mencabutnya. Dia mulai membersihkan darahku dengan kain. Dan mengobatiku dengan obat lalu ditutup oleh perban.

"bisa kau lepas tanganmu?" tanyanya.

Aku melepas tanganku dari rambutnya.

"sakit bodoh! apa kau tidak bisa membiarkannya saja?!" teriakku memarahinya.

"lalu? apa kau mau mati karena busur itu menjamur pada bahumu?" dia bertanya kembali.

"...sakit,tau" aku mulai mengeluarkan air mata,dan menutupi wajahku dengan tanganku.

BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang