***
"Sudah berapa hari dia seperti ini?" Tanya seseorang pada sang anak pemilik rumah.
Kim Seok Jin atau biasa dikenal hanya dengan panggilan Jin dan adiknya yang bernama Kim (y/n) yang juga biasa dipanggil menggunakan nama belakangnya yaitu (y/n). Keluarga Kim baru saja mendapatkan berita buruk dari salah seorang polisi yang menelfon mereka menggunakan handphone orang tuanya.
Kabar datang setelah mereka berdua pergi berlibur ke Hawai. Dan hal inilah yang membuat keluarga Kim dirundung kedukaan yang mendalam, bahkan bukan hanya Jin, adiknya yang masih berusia tujuh belas tahun dan baru saja merayakan ulang tahunnya tepat kepulangannya mendapat berita buruk, yang berarti ini adalah pertanda bahwa hari lahirnya adalah hari terburuknya setiap tahunnya.
Kim Taehyung adalah anak dari saudara Kim yang memang terlahir dari keluarga yang berbeda dengan Jin ataupun (y/n).
Taehyung sangat jarang berkunjung kerumah keluarga Jin dan saat-saat seperti inilah yang ia dapatkan. Ia sangat menyayangi (y/n) layaknya adiknya sendiri. Bahkan entah perasaan apa yang ia miliki, ia rasa ia memiliki perasaan yang lebih pada (y/n) tapi ia tidak mengerti 'apa perasaan ini.' cinta ataukah keinginan hasrat melakukannya dengan (y/n) nantinya.
"Sejak orang tua kami meninggal dunia." Jawab Jin yang sudah terduduk di sofa berwarna abu-abu milik keluarganya.
"Sesakit itukah?" Tanya Taehyung telah terduduk di kursi sofa abu-abu sambil memperhatikan penjelasan Jin.
"Kau belum pernah merasakan orang yang kau sayang tiba-tiba menghilang Tae."
Wajah Jin terlihat sedih tapi masih berusaha untuk mengukir senyum disana. Taehyung yang menyadarinya mulai berdiri dan bergegas pergi kearah dapur. Jin yang masih terbingung mulai mengikuti dari belakang.
"Aku akan mengantarnya keluar."ucap Tae sambil mengambil beberapa makanan untuk (y/n). Setelah menyelesaikan menata makanan dan minuman, Tae melewati Jin begitu saja.
"Kau mau kemana?"
"Kemana? Menyusul adikmu tentu saja. Kalau aku berhasil membawanya keluar dan membuatnya tersenyum. Aku minta ijinmu."
"Ijin? Ijin apa?"
"Menikahinya."
"Ya! Adikku masih berumur delapan belas tahun!"
"Aku rasa akulah yang pertama mengantri." Ucap Tae telah berjalan kearah atas.
"Ya! Aku belum memberi ijinku."
Taehyung POV
Aku sudah berdiri didepan kamarnya dan aku tidak mendengar suara apapun dari kamarnya.
Apapun.
Hening, bahkan sangat hening. Walaupun aku terus mencoba mengetuk pintu beberapa kali, didalam sana tetap sama. Masih hening.
"(Y/n) bogo?" *Makan
Tok tok tok!
*Suara ketukan pintu.
"Sini, biar aku yang bukakan." Ucap Jin hyung yang sudah berada dibelakangku yanh sedari tadi mengikuti.
Cklek.
Kamar (y/n) dibuka menggunakan kunci. Kami berdua menemukan (y/n) masih berselimut cukup tebal diatas kasur. Ia tidur dan memunggungi kami.
"(Y/n) sekarang sudah siang. Ayo makan. Apakah kamu tidak merasa sakit terus-terusan berada di kamar? Ini sangat membosankan bukan? Kenapa kau tidak mengajak temanmu untuk jalan-jalan?" Tanya Jin membuka pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagines
FanfictionRead this! sebuah cerita cinta reader (y/n) dengan BTS ?❤ "To lose your path/Is the way to find that path." - BTS ((SLOW UPDATE))